Setelah membeli minum Mereka ber-tiga bergegas duduk di kursi sisi Lapangan karena pertandingan Basket antar Kakak kelas sudah di mulai, seperti biasa di sebrang sana cewek-cewek yang super pede teriak-teriak nama Alvin kakak kelas kami yang emang sih Gantengnya luar biasa dia juga bermotor Ninja Orange.
Ini Pertanyaan sekaligus Pernyataan yaaa, Zaman sekarang siapa coba yang gak suka cowok bermotor?
"Aku suka sama kakak itu Nin, Salamin dong." Ujar Vita seraya memegang tangan Nina.
"jijik deh pegang-pegang." jawab Nina.
"Ah kalian ngomong apa sih?" sambung Nasya.
"Aku suka sama Mereka, sya vit." Ucap Nina dengan memasang wajah kagum.
"siapa? Iya lah orang dia bermotor jago basket lagi." Celoteh Nasya.
"Bukan, Dua orang itu lho." dengan memainkan Alis dan Matanya memberi isyarat seolah itu adalah petunjuk agar kita melihat ke arah siapa yang Nina tunjuk.
"Serius?" Tanya Nasya memandang Nina Heran.
"iiiiii kirain kakak kelas yang lagi main basket." sambung Nasya.
"Yaelah model kaya gitu udah gak aneh kali sya, aku suka sama mereka." Jawab Nina dengan nada ya begitulah.
"Yaudah deh gak ada saingan kalo emang kalian gak suka sama Kak Alvin" Ucap Nasya flat.
"Mimpiiiiiiii mau dapetin Alvin!!!!" ejek Nina dan Vita.
Beda di hati Nasya, ia sama mengaggumi salah satu dari mereka berdua. Bukan Alvin.
Mereka berdua adalah Cowok dengan Tinggi yang sejajar, gaya rambut yang sama dan *catat ya* penampilan mereka super Rapi.
Dengan dasi yang menempel di dada mereka terlihat ahhhh Cool ditambah jam tangan hitam yang dikenakan di lengan kiri mereka.
"KEMBAR?" Tanya Nasya dalam hati.
Wajah mereka beda, sangat beda jawabnya kembali dalam hati. Entahlah yang pasti mereka berdua keren.
Bel tanda waktu istirahat habispun sudah berbunyi, semua siswa bergegas masuk dan bruuuuuuuuk Nasya bertabrakan dengan Reza, Sudah hampir beberapa bulan mereka sekelas tapi tidak pernah bertegur sapa. Entahlah Nasya merasa tidak pernah kenal sama sekali.
FLASHBACK
Saat itu sore, aku sedang asik-asiknya Video Call dengan Reza, Jujur Reza itu orangnya Humoris dia punya 1000 cara membuat aku tertawa bahkan dari hal yang mungkin menurut orang lain gak lucu. Dan bisa dibilang aku nyaman sama Reza. Tapi sore itu pula adalah VC terakhir aku dengan Reza.
Dia tiba-tiba nanya.
"Sya kamu temen deket Icha?"
"Icha, Annisa? Emang kenapa?" tanyaku.
"Ini temenku naksir katanya." jawab dia dengan memasang wajah yang sedikit tertawa.
"Ih ngapain tuh muka nyengir kuda gitu." candaku dan dia sedikit menghiraukan candaanku itu.
"Minta WA atau Id LINE Icha katanya." ucap dia.
"Iya nanti ya VC dulu aja kali." ucapku.
"Heem." Hanya itu yang Ia jawab.
Annisa atau yang sering disebut Icha adalah teman SD-ku dan sampai SMP kami masih terlihat dekat. Tapi sayang setelah masuk SMA kami jadi jauh dan gak sering kumpul atau sekedar jajan bareng lagi.
Setelah beres vc aku langsung mandi
1 pesan dari Reza
"Mana No WA Icha, si Doni ngebet nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Happens Here
Teen Fiction"Karenamu, aku bisa menemukan hidupku. Tidak cukup kehidupan saja bahkan aku bisa merasakan kebahagian, kesedihan, kekhawatiran kekecewaan bahkan akhirnya seperti ini." Bahagia ini tak cukup. -Nasya ⏩[Happiness Happens Here] Selalu terngiang di tel...