"Jam terus berputar, kita tak bisa menghentikannya hanya karena ingin terus bersama orang yang kita sayang."
-Nasya & Raihan🍀🍀🍀
Nasya POV
"Jadi gimana?" Tanyaku pada Raihan yang sedang asyik memainkan poselnya bermain Get Rich nya.
Setelah bangun tadi, aku bergegas untuk pergi pagi sekali ke sekolah karena ada banyak yang harus aku bicarakan dengan Raihan dan teman-temanku perihal hari ini tentunya.
Lantas Raihan menoleh dan menyimpan ponselnya di saku celanannya "bentar-bentar,"
"tau ah," ketusku.
"Dih ngambek ya?"
Astaga Raihan, aku gak ngambek gimana coba? Kamu bukan nya nyenengin malah terus main hp. Dan sekarang malah nanya ngambek atau engga. Kamu itu manusia paling gak peka yang pernah aku... aku, ah sudahlah.
Aku hanya mengalihkan pandanganku.
"Woy jadi gimana? Mau party? Jajan-jajan? Jalan-jalan? Atau mau gimana? Kok pada diem?" Tanya Karina menuntut seraya memegang pundak kananku dari belakang, tentu aku kaget. Kecil-kecil tuh anak tenaganya gede kalo mukul nyeri nya luar biasa.
"Em tanya Raihan aja," suruhku, saat ini aku tak emosi aku bahkan menggunakan nada selembut mungkin. Aku tak mau di hari yang spesial ini ada apa-apa, dan aku harap Raihan akan menjawab Karina dengan baik.
Karina sontak beralih menatap Raihan dan menjitak kepala Raihan. Aku hanya melihat keakraban dua teman dekat itu. Ya tenang saja hanya teman dekat kok.
"Gimana bro? Ayo party," Karina memang tipe orang yang agak lincah jika berbicara.
"Hm tanya Nasya aja,"
Aku melihat ekspresi Karina yang celingak-celinguk memandang aku dan Raihan bergantian. Nasya mendekat ke arah ku dan menarik tanganku.
"Ini pada kenapa si lo, gue bingung jadinya ini gue yang anniv apa lo pada?" Tanya nya seraya menggaruk belakang kepalanya.
"YA GUE LAH!"
Aku menoleh ke arahnya kaget, tak menyangka Raihan juga mengatakan itu. Dan asal kalian tau BARENG! Astaga, jantungku.
Akhirnya aku dan Raihan saling tatap ketus, Karina memandang ngeri ke arah aku dan Raihan. Tapi ada yang aneh, rasanya mulut ku akan terbuka dan
HAHAHAHAHA
Aku dan Raihan tertawa berhadapan membuat Nasya ngeri, aku tak tahan jika lama memandang Raihan dengan muka seperti anak kecil yang melihat musuhnya. Itu bukan murni Raihan marah, aku tau dia jika dia marah. Aku tak bisa jika berlama-lama marahan, apalagi aku tadi hanya ingin memberi sedikit pelajaran untuknya. Itu saja!
Cake lingkaran sudah aku pesankan berukuran ya lumayan lah jika untuk enam orang, tak lupa lilin angka satu.
"Yaudah dirumah gue deh gapapa." Akhirnya Karina mengalah karena memang tak ada tempat lagi, rumah terdekat ya hanya rumahku tapi gawat jika harus di rumah.
"Lo terba~" ucap Raihan mengacak-ngacak rambut Karina.
Aku menunjukan senyum terbaikku melihat apa yang barusan aku lihat.
"Yaudah lo pada duluan aja, gue sama Raihan mau ambil Cake. Jangan lupa beli makanan ya!" Perintahku.
"Gue lagi pengen gorengan," cetus Zahra.
"Lah gak elit." Sergah Karina sontak semua tertawa.
Cake dengan lilin angka satu sudah terpampang nyata di depanku. Tembok balkon Kirana sudah dihiasi balon-balon foil yang tersusun "HAPPY ANNIV 1 YEARS NASYA & RAIHAN" dan hiasan lain yang Nadira dan Nina hias sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Happens Here
Teen Fiction"Karenamu, aku bisa menemukan hidupku. Tidak cukup kehidupan saja bahkan aku bisa merasakan kebahagian, kesedihan, kekhawatiran kekecewaan bahkan akhirnya seperti ini." Bahagia ini tak cukup. -Nasya ⏩[Happiness Happens Here] Selalu terngiang di tel...