"Kamu mau aku ngertiin kamu, tapi kamu?"
-Nasya Putri Rahmadya
🍀🍀🍀
"Kata Tina, kemarin mama kamu nanya ke Tina soal aku." Ucapan Raihan membuat Nasya mengangkat wajahnya dan melongo.
"Apa katanya?"
Raihan menghela nafasnya.
"Katanya mama kamu nanya-nanya sebenarnya aku itu siapa sya. Tapi kata mama kamu dia udah tau sendiri." Ucap Raihan.
"Maksudnya tau? Tau apa?" Timpalku kaget.
"Iya mama kamu udah tau aku siapa," Raihan mengenhentikan ucapannya.
"Mama kamu tau kalo aku Raihan." Lanjut Raihan.
"Serius ah!" ketus Nasya mencubit lengan Raihan.
"Aku mau nanya sama kamu han, bolehkan?" Entah dari mana keberanian itu muncul pada diri Nasya, ia ingin sekali menanyakan ini.
Raihan mengangkat alisnya.
"Kenapa tidak," Ucap Raihan.
"Kenapa kamu selalu ingin aku bicara ke mama?" Pertanyaan itu membuat Raihan menatapnya nanar.
"Kalo boleh jujur, aku ingin kebebasan sya. Dalam arti, Supaya aku gak sembunyi-sembunyi saat bawa kamu main atau pergi kemana. Aku gak mau terus bohongin mama kamu, bahkan saat ini setelah acara hari jadi kita waktu itu aku sering kerumah meskipun bersama mereka tapi aku malu sya jika nanti akhirnya ketahuan bahwa kita pacaran sudah hampir satu tahun."
"Tapi gak sekarang han, ada saatnya nanti."
"Kamu bilang nanti? Apa kamu gak mau ngakuin aku sya? Apa aku gak baik buat kamu?" Tanya Raihan bertubi-tubi. Sontak Nasya hanya tertegun.
"Enggak bukan itu, kamu gak ngerti han," rintih Nasya.
Situasi yang tadinya biasa saja, sekarang menjadi tegang dengan pertanyaan dan pernyataan yang mereka lontarkan. Suatu hubungan memang memiliki Fase ya? Fase dimana salah satu pasangan itu ingin dimengerti tapi tak mau mengerti pula perasaan pasangannya. Sama-sama ingin dimengerti tapi sulit jika permintaan itu juga sulit.
"Kamu bilang aku gak ngerti sya? Sekarang aku yang harus bicara ini. Aku ingin kaya laki-laki lain sya! Bawa pacar pergi ijin sama ibunya, nanya-nanya tentang pacarku sama ibunya, apa-apa bilang ibunya. Apa salah aku pengen kaya gitu?"
Kamu terlalu mendramakan han, aku bisa tapi gak sekarang! Plis ini bukan saatnya. -Nasya.
"Kamu selama sebelas bulan belakangan ini gak pernah nuntut aku ini itu, tapi sekarang? Sekarang kamu nuntut hal yang enggak-enggak dari aku."
Raihan menatap wajah muram Nasya lekat.
"Justru itu sya, hanya itu yang aku mau sekarang."
"Supaya aku lebih bisa jagain kamu," lanjut Raihan.
"Sampai sekarang kamu udah jagain aku kok han, udah lebih dari itu. Jadi plis untuk permintaan yang ini aku gak bisa. Aku gak mau berantem hanya karena ijin orang tua," Nasya sedikit tertawa untuk menghilangkam kecanggungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Happens Here
Fiksi Remaja"Karenamu, aku bisa menemukan hidupku. Tidak cukup kehidupan saja bahkan aku bisa merasakan kebahagian, kesedihan, kekhawatiran kekecewaan bahkan akhirnya seperti ini." Bahagia ini tak cukup. -Nasya ⏩[Happiness Happens Here] Selalu terngiang di tel...