"Iya deh syukur, tadi aku gak bisa apa-apa soalnya pas liat tulisan itu aku lagi bareng Nina. Ternyata iya Nina langsung narik aku balik ke kelas." Ucap Nasya.
"Terus kamu diapain? Gak jambak-jambakan kan? Atau cakar-cakaran gitu, enggakan?"
Yang Raihan bayangkan adalah dua perempuan yang merebutkan dirinya dengan saling cakar-cakaran seperti di sinetron atau film.
"Dia nabok aku." Canda Nina terkekeh.
"Aku kesana sekarang."
"Eh eng~"
Tut tut
Sambungan itu di akhiri oleh Raihan sendiri.
🍀🍀🍀
"Duh gawat dikira bener lagi."
Nasya menoleh ke arah siapa yang menghampirinya sekarang. Tentu saja Nina dan Vita.
"Yuk sya kita tadi gajadi jajan." Ajak Nina.
"Eh bentar Ra~"
Ucapan Nasya terpotong dengan datang Raihan yang terpogoh-pogoh ke arahnya.
"Nin jangan salahin Nasya." Ucap Raihan tiba-tiba.
"Maksud lo?" Timpal Nina.
"Ini ada apa sih, heran deh gue." Ucap Vita seraya menggaruk tengkuknya.
Nasya hanya terkekeh melihat kelakuan Raihan yang tiba-tiba menghampiri Nina dan melarang Nina menyalahkan dirinya.
"Han udah, aku tadi becandaan doang ih kamu ya." Jelas Nasya terkekeh.
Nina dan Vita terkekeh seketika, mereka langsung mengerti.
"Oh jadi masalah itu." Ucap Nina.
"Tenang kali han, gue gapapa. Lo jangan bangga di rebutin ck! Gue tuh cuma kagum doang dan itu pun dulu hanya sepintas pas pertama liat lo sama si Randi. Lo tuh ya." Ujar Nina.
"Gue bego banget tau ga. Kamu kenapa ga bilang hm?" Tanya Raihan seraya mengacak-ngacak rambut Nasya.
"Tadi aku udah mau jelasin, tapi kamu main matiin aja terus lari kesini."
"Yaudah deh hehe, syukur kalo begitu maafin gue Nin." Ucap Raihan.
"Sip, Keep calm!"
Mereka tertawa bersama melihat tingkah Raihan yang gak karuan dan kelewat malu. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kantin bersama.
"Cie yang udah mau ngakuin nih." ejek Vita.
"Tapi aneh deh, gue sering nya liat lo berdua berantem terus emang sering liat lo kaya temen biasa. Jadi udah pacaran juga kaya temenan gitu masa." Timpal Nina.
"Emang niatnya gitu." Ujar Nasya.
"Kamu apaan sih?" Tanya Raihan.
"Udah ah udah kalian ini." Timbal Nina.
🍀🍀🍀
Esoknya.
Nasya tampak sibuk membereskan buku-bukunya yang berserakan di meja. Hah? Berserakan? Emang sampah? Lupakan em!
Satu jam terakhir guru seni mereka tidak akan masuk, jadilah semua Siswa di kelas Nasya membereskan barang-barang mereka untuk dimasukan ke dalam tas dan bersantai-santai ria.
Entah itu ada yang tidur, jajan saat kelas lain belajar, ngeplay musik sekencang mungkin, foto-foto dan Nasya hanya bergosip ria di meja dengan Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Happens Here
Teen Fiction"Karenamu, aku bisa menemukan hidupku. Tidak cukup kehidupan saja bahkan aku bisa merasakan kebahagian, kesedihan, kekhawatiran kekecewaan bahkan akhirnya seperti ini." Bahagia ini tak cukup. -Nasya ⏩[Happiness Happens Here] Selalu terngiang di tel...