"Ini kenyataan yang pahit untuk diketahui."
-Raihan Adi Wijaya."Aku merasa, aku sebagai siapa di drama kehidupanmu?"
-Raihan Adi Wijaya.🍀🍀🍀
Ujian Akhir Semester telah mereka lalui bersama, ini saatnya mereka tau akan dikelas mana mereka nanti.
Hari ini pengumuman kelas dibagikan dan semua absen akan di sebar sekarang.
Begitu Exited-nya Nasya dan Nina tau bahwa mereka sekelas lagi.
Nasya memeluk Nina, "Yeay kita sekelas lagi." Nina meringis karena begitu kencang pelukan bahagia yang Nasya berikan.
Tentu saja Nasya mendapat Peringkat pertama untuk tahun pertama ini, suatu kebanggan untuk kedua orang tuanya yang saat ini juga tengah hadir dalam acara kenaikan kelasnya.
Seperti biasa libur akhir semester ini dua minggu. Dulu ketika Nasya masih kecil ia begitu senang ketika mendapatkan hari libur meskipun itu hanya satu atau dua hari. Karena meskipun satu atau dua hari itu terasa lama bagi Nasya kecil.
Sedangkan untuk sekarang Nasya merasa dua minggu itu kurang untuknya.
Apalagi saat banyaknya tugas di hari-hari sekolah. Justru ia ingin sekali terus libur tapi tanpa tak bertemu dengan Raihan tentunya."SYAAAAA."
Nasya menoleh saat namanya terpanggil. Ia mengisyaratkan dengan mulut yang menganga dan kepala yang terangkat ke atas, 'hah?'.
"Gak ada cantik-cantiknya lu!" Sergah Nina.
"Lah kenapa emang?"
"Ya itu kan pacar lo." Nasya menoyor kepala Nina dengan cepat.
Nina mengelus kepalanya sendiri, "Lo apa-apan sih sya?"
"Ada mama gue, plis lo diem."
"Ada apa tadi sya?" Tanya mama Nasya tiba-tiba.
'Baru juga ngomong.' Batin Nasya.
"Ah engga ma, itu tadi pacarnya Nina. Ya kan?" Nasya menarik rok milik Nina.
"Ah iya tante, pacar aku itu ganteng ya?" Nina nyengir kuda seraya menggaruk kepala belakang yang tak gatal sama sekali.
"Oh iya ya ganteng, siapa namanya?"
"Raihan tante hehe."
"Wanjirrr sya, gimana ini? Sorry ya bukannya gue sabotase nih." Bisik Nina.
"Ah gapapa nyante kali asal gue selamat." Balas Nasya berbisik.
Nina mencondongkan badannya ke Nasya dan berbisik kembali, "Lo selamat? Lah gue?" Menunjuk dirinya sendiri.
"Abisss." Sambungnya.
"Gak usah drama ah." Ucap Nasya lagi.
Ekhheeeem
Deheman mama Nasya menyadarkan mereka.
"Eh Ma udah yuk pulang." Ajak Nasya gelagapan menarik tangan mamanya.
"Eh eh tar dulu mama belum beres loh ngobrol-ngobrol sama Nina." Potong mama Nasya.
"Lain kali aja ya ma, lagian Nina udah ditungguin sama PACAR-nya." Ada tekanan saat kata Pacar. Sedangkan Raihan disana tampak menautkan alisnya bingung.
"Hehe iya tan, tar deh kerumah main-main abis liburan." Ucap Nina.
"Yaudah, tante pulang ya."
Mereka berlalu meninggalkan Nina dan Raihan, mereka dua sejoli yang terpaksa di pasangkan tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Happens Here
Teen Fiction"Karenamu, aku bisa menemukan hidupku. Tidak cukup kehidupan saja bahkan aku bisa merasakan kebahagian, kesedihan, kekhawatiran kekecewaan bahkan akhirnya seperti ini." Bahagia ini tak cukup. -Nasya ⏩[Happiness Happens Here] Selalu terngiang di tel...