22

10 3 0
                                    

""Gapapa" adalah suatu kata yang dapat membohongi diri sendiri dan yakin kata itu sebenarnya bohong."
-unknown

"Gapapa" adalah suatu kata yang dapat menenangkan diri sendiri meskipun ada rasa sakit yang menjalar perlahan tanpa di rasa."
-Nasya Putri Rahmadya


Author

Hari sudah semakin gelap, Hati Nasya kali ini tak karuan ia kini bingung harus berbicara apa pada kedua orang tuanya. Mamanya yang Over Protectif dan Papanya yang sangat siaga di depan pintu jika anaknya pulang terlambat seakan menambah ketakutan pada dirinya sendiri.

"Mulai gelap loh sya, gimana mama kamu? Sms dulu coba ijin bilang ini lagi jalan pulang." Ujar Raihan membuka kaca helm-nya da sedikit menoleh. Lantas Nasya membongkokan dirinya kesamping Raihan.

"Iya mau dicoba." Ucap Nasya.

"Mama nelpon udah lima kali han, gimana ini?"

Nasya selalu membiarkan hpna di silent agar jika Mama menelpon ia tak begitu kaget. Menurut kalian gimana? Sama kagetnya ga jika kita takut kena marah dan terus mendengar orang yang akan memarahi kita menelepon? Nasya seperti itu orangnya. Tepatnya ia menenangkan diri sendiri dengan cara yang ya begitulah.

"Angkat sya." Perintah Raihan.

"I-iya ini mau." Ia sedikit gelagapan.

"Lah lah lampu ga nyala sya." Raihan terperangah ketika menyadari lampu sorot motornya ralat motor tua papanya tak menyala sedikitpun.

"Arg sial sial."

Bruuuuuuuug....

Gebragan itu mendarat di atas stang motor itu, dan apa yang terjadi? Lampu itu nyala ketika mendapat gebragan Raihan.

"Lah itu nyala." Kekeh Nasya.

"Motor butut gaakan nyala sya. Kamu ada hp? Pake flash hp bisa tapi kamu pegang ya soalnya jalanan udah mulai gelap." Jelas Raihan.

"Berhenti deh han." Ucap Nasya.

"Mau apa?" Heran Raihan.

"Kamu coba bikin gebrakan lagi di atas lampunya tadi asli aku liat nyala." Jelas Nasya.

"Ah itu sorotan dari kendaraan lain kali." Kekeh Raihan.

"COBA!" Sedikir teriakn membuat Raihan terdiam dan

Gebraaaaaaaaaaakkk..

"Nyala sya." Ia terperangah girang sekarang.

"Masa harus terus dipegang sampe rumah." Keluhnya.

"Apa boleh buat."

Akhirnya tangan kiri Raihan menekan bagian atas lampu, dan memang lampu itu terus menyala jika ditekan atau di gebrak.

Nasya dan Raihan sesekali terkekeh mengingat ini sangatlah konyol bagi mereka berdua. Pulang dalam keadaan kemalaman dan harus memegang lampu untuk terus berjalan.

Raihan membuka kaca helm-nya "Repotnya bawa si sulung. Maaf ya sya." Raihan menoleh sebentar.

"Hah apa han?" Jalanan mulai berisik karena memasuki wilayah kota.

"Maafin, gara-gara motor ini kamu jadi ketakutan." Jelasnya lagi.

"Gapapa han."

Itulah Nasya yang selalu berkata "Gapapa" "Iya Gapapa kok.".

Menurut orang lain "Gapapa" adalah suatu kata yang dapat membohongi dirinya dan yakin kata itu sebenarnya bohong. Tapi Nasya selalu berfikir "Gapapa" adalah suatu kata yang dapat menenangkan dirinya sendiri meskipun ada rasa yang sama seperti di point pertama.

Happiness Happens HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang