12 RESMI

22 5 3
                                    

Dering alarm membisingkan telinga Raihan yang sedang memejamkan matanya. Sekejap Raihan langsung membuka matanya dan melemparkan sumber dering suara itu.

"Gue siap sya." Gumamnya.

*Nasya*

Nasya terlihat menunggu seseorang, 30 menit sudah Nasya mengharapkan seseorang yang sering menunggunya di tangga muncul.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik

Nasya memutuskan untuk kembali ke kelas dan membawa tasnya untuk segera pulang dan tak berharap lelaki itu akan ada.

Ya Nasya menunggu Raihan yang seperti biasa selalu mununggunya, meskipun Nasya ada tugas atau pelajaran tambahan Raihan selalu menunggunya percis di dekat tangga itu.

"Eh lo kenapa belum pulang?" Tanya salah satu temannya yang berada di kelas entah sedang apa mereka.

"Nungguin Tina dulu, tapi udah duluan katanya." Jawab Nasya.

"Yaudah gue duluan ya." Susul Nasya seraya berdiri membenarkan tasnya.

"Iya hati-hati sya." Ucap salah satu dari mereka.

Entah apa yang mendorong Nasya untuk memilih melihat keadaan kelas Raihan, ia terlalu penasaran pada Raihan yang tak ada menunggunya.

Nasya mengintip di bagian kaca paling ujung kelas Raihan. Tiba-tiba deheman seseorang mengagetkan Nasya.

Ekheeeem

"Nyari siapa?" Tanyanya.

Sontak Nasya pelan-pelan membalikan badannya, yang terdapat Raihan sedang berdiri dengan tangan dimasukan ke dalam saku celananya.

"Nyari Tina." Dengan senyuman yang terpaksa untuk mengilangkan rasa kagetnya.

"Tina apa Tina?" Tanyanya lagi.

"Ih apa emang Tina kali."

"Ikut aku yu." Ajak Raihan seraya menautkan tangannya pada tangan kecil Nasya.

"Kemana?" Tanya Nasya.

Raihan tak menjawab, ia hanya mempercepat laju jalannya.

Tak sampai 10 menit mereka sudah sampai di taman sekolah.

Nasya terbelalak ketika melihat apa yang Raihan lakukan, setelah sampai Raihan langsung membongkokan tubuhnya dihadapan Nasya dengan membawa Bouqet Bunga yang telah ia siapkan dan ia simpan di taman.

"Sya lo tau gak? Ini kali pertama gue nyatain secara langsung, sebelumnya gue pacaran berani nembak cuma di sms, di wa atau semacamnya. Dan sekarang gue mau lo beri gue kepastian saat nanti gue bilang semuanya." Ucap Raihan langsung.

"Lo mau ap~ " ucapan Nasya terpotong.

"Nasya Putri Rahmadya gue suka sama lo, sayang sama lo, bukan hanya itu gue mau jadi orang yang bisa ngelindungin lo. gue mau lo jadi pacar gue. Lo mau?" Seraya memberikan bunga itu pada Nasya.

Deg deg deg
"Lo apa-apaan?" Tanya Nasya.

"Plis sya jangan pura-pura ga tau, ini serius." Ucap Raihan.

Nasya diam sejenak, ia memang sekarang sudah merasakan perasaan yang dulu pernah ada sekarang datang kembali. Dan rasa nyamanpun sudah ia rasakan.

"Sya jawab, lo mau jadi pacar gue?" Pertanyaan Raihan menyadarkan lamunan Nasya yang sedari tadi menatap wajah Raihan yang mendongak ke arahnya.

"Gue gatau mau lo apa han, gue gak tau tujuan lo nantinya apa. Tapi semenjak lo nyatain perasaan di chat waktu itu, jadi ngerasa ada yang beda."

"Ini asli perasaan gue sya." Raihan bangun dan memegang kedua tangan Nasya.

Happiness Happens HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang