Happy reading!!
Sorry for typo!!
17++Haloo... walaupun masih banyak siders yang bertebaran tapi aku masih seneng masih ada yang mau vote n komen untuk ff ku yang masih banyak kurangnya ini. Semoga vote n komennya bisa lebih banyak lagi.. dipart ini.
" bae sooji jinjja!" Myungsoo mengenggam erat tangannya yang masih berlumuran darah segar disana tanpa memperdulikan sama sekali kondisi tangannya.
" sepertinya memang harus seperti ini kim myungsoo.. bukankah ini yang kau harapkan? Kau sungguh menyedihkan." Ucapnya pada diri sendiri. Ia sangat tidak berminat untuk kuliah sekarang dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah.
" yya! Kim myungsoo kau mau kemana? Kelas kita akan di mulai sebentar lagi." Teriak minhyuk tak di hiraukan myungsoo yang terus berjalan ke arah parkiran kampus.. dan hal itu tak luput dari pandangan sooji yang sedang duduk di sana.
Setelah di pikir - pikir memang untuk apa dirinya membuat taruhan seperti itu?? Entah dimana jalan pikirannya saat itu.
Myungsoo melajukan mobilnya menembus jalanan kota seoul dengan kecepatan cukup tinggi. Karena mobilnya memang punya kemampuan untuk melakukan itu..menglakson pagar rumahnya dan memasuki gerbang rumah nerakanya.. itu sebutan untuk rumahnya sendiri.
" tuan muda, ada nona jiyoen di ruang tamu dengan nyonya kim sedang menunggu anda." Ucap kepala pelayan yang membukakan pintu.
" araso.." myungsoo melangkah ke arah ruang tamu dan melihat ibunya sedang asik berbincang dengan jiyoen.
" myungsoo, kemarilah.. jiyeon habis menemani ibu berbelanja.. menyenangkan memiliki anak perempuan, omma sudah tidak sabar lagi jiyoen menjadi bagian dari keluarga kim." Ucap nyonya kim
Myungsoo berjalan menghampiri keduanya dan duduk di sebrang jiyoen.
" oppa kau sudah pulang?" Tanya jiyoen malu - malu
" ohh.. kelas hari ini kosong jadi aku pulang." Bohong myungsoo
" myungsoo, jiyoen besok mulai masuk di kampus yang sama denganmu jadi sering - seringlah temani dia." Perintah nyonya kim " baiklah kalian berbincang omma tinggal." Kata nyonya kim bangkit dari duduknya.
" oppa besok kita akan satu kampus, kita bisa sering berangkat bersama." Ucap jiyoen dengan mata berbinar.
" oh." Jawab myungsoo singkat.
" oppa kenapa dengan tanganmu itu?" Tanya jiyoen melihat tangan myungsoo yang hanya di perban asal olehnya tadi di apotik.
" hanya luka kecil tak perlu kau pikirkan." Ucap myungsoo asal.
"Ohh...Oppa kau sangat pendiam."
" aku memang seperti ini." Ucap myungsoo acuh dan membuat jiyeon tak berkata apapun lagi dan salah tingkah. Karena sang empunya rumah diam tak berkata apapun hanya memainkan ponselnya sedari tadi jiyoen memutuskan untuk pulang..
" mmmh...kalau begitu aku pulang dulu oppa.." kata jiyoen bangkit dari duduknya
" ohh.. hati - hati di jalan." Ucap nyungsoo masih asik dengan layar ponselnya
" ommonim, jiyoen pamit pulang.." ucap jiyoen pada nyonya kim diruang kerjanya.
" kenapa buru - buru sekali.. sebaiknya kau sering ke sini mengobrol bersama myungsoo agar kalian lebih dekat. Kalian kan sudah bertunangan supaya tidak ada kecanggungan nanti setelah kalian menikah." Ucap nyonya kim panjang lebar.
" nee omonim.."
" kau pulang naik apa?"
" tadi diantar oleh supir tapi kebetulan supir appa diminta menyusul omma jadi aku akan naik taksi saja omonim." Jawab jiyoen
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, choose me because i love you
FanfictionBae sooji.. gadis manis, cantik, dan supel.. siapa yang tidak mengenalnya bahkan hampir seluruh anak kampus mengenalnya. Pribadinya sangat ceria sehingga banyak yang senang menjadi temannya sampai suatu saat dia menyukai seorang namja yang ia tau ia...