Happy reading!!
Sorry for typo!
18+Matahari menunjukkan sinarnya pagi ini dengan udara yang terasa begitu sejuk. Sooji menggeliat dalam tidurnya dan memilih untuk merentangkan kedua tangannya guna merilekskan tubuhnya yang pegal - pegal. Sejak kehamilannya semakin besar ia sulit untuk menggerakan tubuhnya bahkan ia kerap sulit tidur karena tidak dapat leluasa untuk bergerak dalam tidurnya. Kenangan malam itu kembali terlintas di otak kecilnya saat ini..
" maukah kau bersamaku apapun yang terjadi? Maukah kau berjanji berjalan bersamaku? " myungsoo menatap sooji dengan tatapan sendunya dan penuh harapan tinggi. sooji tahu myungsoo bersungguh - sungguh saat ini.. itu terlihat jelas dari sorot pancaran mata myungsoo yang memperlihatkan ketulusannya.
" myungsoo ak-" sooji tidak dapat berkata - kata.. kata iya bermakna sangat dalam disni bukan hanya kata iya saja orang berfikir itu mudah namun kata itu akan mengubah hidupnya, mengubah segala yang terjadi di hidupnya dan segala rintangan akan mulai maju satu persatu seperti bom yang akan meledak. Pertanyaannya adalah apa ia siap menjalani semua itu?? Apa ia siap untuk menempuh semua resiko untuk kembali bersama myungsoo?? Myungsoo bahkan mengatakan hal yang begitu mengharukan baginya.. apa dia bilang akan menerima anak yang di kandungnya?? Tidak tahu kah lelaki ini bahwa ini adalah anaknya.. darah dagingnya sendiri.. sooji miris mengingat itu dimana myungsoo yang dulu yang penuh wibawa dan sikap angkuhnya rela untuk menurunkan egonya agar dirinya mau kembali bersamanya. Sooji sempat berfikir jika myungsoo tahu ini adalah anaknya apakah myungsoo akan memeluk erat dirinya?? Akan tersenyum bahagia?? Ataukah myungsoo akan membenci dirinya karena membohongi lelaki itu.
" myungsoo ini terlalu mendadak.." sooji mengigit bibir bawahnya.. kedatangan myungsoo dan keinginan myungsoo untuk memintanya kembali membuat sooji tidak tahu harus mengatakan apa sekarang ia terlalu terkejut saat ini.
" jika kau mempermasalahkan aku dan jongin kau tenang saja aku akan tetap memberi jongin waktu sebanyak yang ia mau untuk menemui anaknya.. dan aku pasti akan memperlakukannya sebagai anakku sendiri sooji percayalah." Ujar myungsoo sambil memegang tangan kanan sooji saat ini.. siapa yang tidak luluh di pegang tangan oleh namja setampan myungsoo siapapun pasti akan meleleh seperti dirinya saat ini.
" tidak.. umh.. bukan karena itu.. aku.. aku akan memikirkannya dulu ini terlalu mendadak myungsoo aku belum siap." Sooji berujar myungsoo langsung menarik tangannya yang mengenggam tangan sooji dan menatap sooji dengan tatapan tajamnya.
" kau tidak sedang dekat dengan lelaki kodok kemarin kan?" Kata myungsoo sarkastik dan penuh tanya.
" apa? Tidak! Lagipula dia punya nama myungsoo, minho oppa.. jangan berfikir aneh - aneh tentangnya kami hanya berteman." Sanggah sooji karena itu memang tidak benar.
" aku tahu dia menyukaimu dari caranya dia menatapmu aku tahu sooji, aku ini laki - laki." Myungsoo mendengus kesal karena sooji masih saja tidak percaya dengan apa yang ia katakan.
" myungsoo aku hanya butuh berfikir tentang semua ini.. semua terlalu mendadak beri aku waktu." Sooji berucap sambil memandang myungsoo dengan lekat. " baiklah aku akan memberimu waktu sebanyak yang kau butuhkan sooji." Myungsoo memegang tangan sooji lagi dan menciumi punggung tangan kanan sooji membuat sooji merona merah karenanya.
Flashback off" ahh sakitnya.." gumam sooji saat berusaha bangun dari tidurnya.. selalu seperti ini pinggangnya pegal setiap ia bangun pagi. Minho mengatakan itu hal wajar karena berat bayi yang di kandung dan karena itu ia juga tidak bisa berdiri terlalu lama. Sooji mendengar suara ribut - ribut dari arah luar kamar dan memilih melihat apa yang terjadi sebenarnya.
" hejin ah ada apa?" Tanya sooji sambil berjalan ke ruang dapur dan mendapati myungsoo sedang berdebat dengan hejin dengan tatapan tak sukanya. " sooji ah katakan padanya untuk membuatkanku segelas kopi hitam.. " myungsoo berujar sambil melirik ke arah hejin lagi. " nona bagaimana lelaki ini belum pulang? Bahkan dia menyuruh - nyuruh seperti tuan besar saja menggelikan." Hejin berkata seakan tak terima jika myungsoo menyuruh seenak jidatnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, choose me because i love you
FanfictionBae sooji.. gadis manis, cantik, dan supel.. siapa yang tidak mengenalnya bahkan hampir seluruh anak kampus mengenalnya. Pribadinya sangat ceria sehingga banyak yang senang menjadi temannya sampai suatu saat dia menyukai seorang namja yang ia tau ia...