Happy reading!!
Sorry for typo!
17+Sooji pov
Aku tidak dapat berfikir lagi sekarang.. pikiranku tertuju apakah myungsoo baik - baik saja sekarang. Dua jam yang lalu jongin oppa memberitahuku bahwa myungsoo masih di dalam penanganan dokter dan sejak itu aku masih belum menerima kabar terbaru mengenai keadaan myungsoo sekarang. Pikiranku berkelana ke mana - mana sekarang.. aku memikirkan jika hal - hal buruk terjadi pada myungsoo lalu bagaimana nasibku? Nasib anak dalam perutku?? Tidak.. aku berusaha mengenyahkan pikiran buruk di otakku.
Pov endSooji berjalan dengan tergesa - gesa ke seoul hospital. Bahkan untuk sekedar mengganti pakaian pun ia tidak sempat sama sekali. Sooji hanya ingin melihat bagaimana keadaan myungsoo sekarang hanya itu yang ada diotaknya saat ini.
" oppa.." sooji sedikit berlari saat melihat jongin yang masih berdiri di depan ruang ugd.
" sooji kau datang.. ya tuhan aku tidak tahu myungsoo akan melakukan ini." Ucap jongin frustasi.
" bagaimana keadaannya oppa? Apa myungsoo sudah sadar?" Tanya sooji dengan raut wajah khawatir.
" belum.. dokter yang menangani myungsoo belum keluar mungkin sebentar lagi. Duduklah dulu sooji kasian bayi dalam perutmu." Ujar jongin memapah sooji duduk di kursi di depan ruang ugd.
1 jam berlalu
Seorang dokter dengan masker di wajahnya keluar dari ruang ugd membuat sooji dan jongin berjengkit kemudian menghampiri dokter tersebut." bagaimana keadaan saudara saya dokter?" Tanya jongin
" tidak terlalu baik, tubuhnya sangat lemah apakah selama beberapa hari ia tidak makan?" Tanya sang dokter membuat sooji terkejut kemudian memandang jongin seolah meminta penjelasan.
" hmm.. iya.. dia mogok makan dan minum dokter makanya kami memasang infus di tangannya." Ujar jongin.
" begitu.. itu membuat daya tahan tubuhnya lemah, goresan di kakinya cukup parah dan mungkin untuk sementara dia tidak akan bisa berjalan."
" apa? Apa maksud tidak bisa berjalan?" Kata sooji dengan pupil mata membesar. Apa yang terjadi sebenarnya??
" pasien berusaha melukai kakinya sendiri ditambah kondisi tubuhnya yang lemah memperparah keadaannya sekarang." Terang sang dokter.
" lalu bagaimana keadaannya sekarang dokter? Apa dia sudah sadar?" Tanya sooji dengan hampir menangis.
" karena efek obat bius pasien belum sadar. Kalau begitu saya permisi dulu." Kata dokter paruh baya tersebut.
Setelah kepergian dokter tersebut sooji menatap horor ke arah jongin dan seolah meminta penjelasan apa yang terjadi sebenarnya disni. Kemudian jongin menjelaskan bagaimana usaha mereka untuk melarikan diri, meminta jiyeon untuk membatalkan pernikahan ini dan pada akhirnya usaha myungsoo untuk mogok memasukan apapun dalam mulutnya selama 2 hari berturut - turut. Jongin mengatakan tidak merasakan gelagat aneh dari myungsoo karena semalam sebelum ini terjadi ia sempat memaksa untuk melihat lelaki itu dan yah walaupun terlihat begitu tidak bertenaga dengan bibir pucat namun ia melihat myungsoo dalam kondisi baik. Hanya saja myungsoo meminta jongin untuk melindungi sooji jika sesuatu terjadi pada dirinya hanya itu. Jongin tidak merasa itu sesuatu yang aneh sampai esok harinya ia mendapat kabar bahwa myungsoo tak sadarkan diri di kamarnya dengan luka bagian pergelangan kakinya.
" hei bangun myungsoo.." ucap sooji sedih saat menatap tubuh myungsoo yang tertidur di kasur rumah sakit. Tangan kiri ada selang infus dan kaki kanan ada perban panjang sampai lutut lelaki itu.. namun sang empunya nama sepertinya masih asik terlelap dan tidak menjawab panggilan sooji.
" kau katakan untuk percaya padamu, namun apa yang terjadi ohh?? Kau begitu bodoh! Apa kau senang anakmu tidak memiliki seorang ayah jika sesuatu terjadi padamu??!" Sooji menangis sambil menatap marah ke arah myungsoo yang masih tertidur begitu nyamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, choose me because i love you
FanfictionBae sooji.. gadis manis, cantik, dan supel.. siapa yang tidak mengenalnya bahkan hampir seluruh anak kampus mengenalnya. Pribadinya sangat ceria sehingga banyak yang senang menjadi temannya sampai suatu saat dia menyukai seorang namja yang ia tau ia...