I promise

1.7K 218 21
                                    

Happy reading!!
Sorry for typo!!
17+

" lepas..!" Myungsoo menghentakkan tangannya yang di pegang oleh kedua pengawal yang memang mengikutinya. Ia menggeram kesal bagaimana tidak, ia merasa seperti pencuri atau orang yang melakukan kejahatan saja di perlakukan seperti ini.

Kedua pengawal itu duduk di sisi kanan dan kiri dirinya kemudian di depan supir dan sebelahnya seorang pengawal lain.. sial.. apa - apaan ini.. semua pasti atas perintah ibunya.

Myungsoo sudah berfikir ratusan kali bahkan sebelum menemui sooji waktu itu dan setelah semua ini ia kembali memantapkan hatinya untuk menyelesaikan semua ini walaupun ia tahu ibunya tidak akan tinggal diam untuk melepaskan dirinya kecuali satu hal dirinya mati atau jiyeon melepaskan dirinya. Sepertinya hal kedua hal yang tidak mungkin kan?? Pilihannya hanya satu sepertinya.

Harta dan warisan ia tidak perduli lagi sekarang, toh selama ini setidaknya ia masih memiliki beberapa aset yang di berikan oleh kakeknya dulu dan orang tuanya tentu saja dan ia yakin dengan semua itu ia dan sooji tidak akan hidup berkesusahan walaupun tidaklah mewah. Ia bisa bekerja dan myungsoo rasa sooji juga tidaklah menuntut dirinya untuk memberikan kehidupan mewah untuknya.

Gadis seperti sooji kapan lagi ia bisa mendapatkan gadis seperti sooji? Tidak memperdulikan status maupun harta yang kita miliki merupakan nilai plus untuknya selain karena dia amat sangat cantik tentu saja. Jadi ia akan berusaha apapun itu bahwa ia harus bisa bersama sooji bagaimanapun caranya bahkan jika ia harus berlutut di hadapan ibunya itu tidaklah masalah besar untuknya. Yang menjadi masalah adalah jika dirinya tidak bisa bersama sooji itu yang akan membuatnya menderita lahir dan batin.

" lepas! Aku bisa jalan sendiri..!" Teriak myungsoo saat sampai di rumah besar milik kedua orang tuanya catat itu.. bukan miliknya. Ia begitu muak dengan semua ini.. orang tuanya bukanlah orang tua normal pada umumnya yang mementingkan kebahagian anak mereka. Kedua orang tuanya hanya mementingkan harta yang melimpah dan status yang tinggi dalam masyarakat tentu saja.. bahkan jika mereka harus kehilangan anak mereka satu - satunya.. pikir myungsoo dengan senyum sinisnya.

Saat ia memasuki ruang depan, myungsoo melihat jongin yang terlihat begitu khwatir bahkan terlihat jelas di raut wajah sawo matang lelaki itu.

" kim.. maafkan aku..ibumu dia .." ucap jongin terhenti saat aku menepuk bahunya dan seolah mengatakan bahwa dia tahu semua apa yang terjadi. Bahwa jongin terpaksa untuk melakukannya karena paksaan ibunya tentu saja.

" terima kasih.." ucap myungsoo dengan seulas senyum kemudian melangkah ke ruang kerja milik ibunya.

" bisakah kalian pergi???! Aku tidak akan lari.." ucap myungsoo tajam kemudian membuka pintu ruang kerja ibunya dengan sekali sentakan.

Nyonya kim memandang sang anak yang sudah sampai di depannya dengan pandangan sumringah. Sepertinya caranya berhasil kan?? Ancaman kecil akan membuat sang anak mau tak mau menuruti ucapannya untuk pulang dan menikah tentu saja. Ini tidak bisa di tunda lagi.. sekarang atau tidak sama sekali. Ia sangat tahu tabiat dari anaknya.. apa yang dia inginkan harus terkabul bagaimanapun caranya dan itu seperti dirinya. Sifat myungsoo yang keras kepala seperti cerminan dirinya.

Orang mengatakan kesempatan tidaklah datang dua kali, dan jika keluarga park lepas maka semua saham dan perjanjian bisnis akan batal secara resmi. Bukankah ini waktunya untuk melebarkan sayap bisnisnya?? Ia tidak boleh melewatkan kesempatan itu walaupun harus menggurung myungsoo sampai hari pernikahannya tiba.

" apa yang kalian lakukan??!" Teriak myungsoo saat bawahan ibunya meraba kantong celananya dan mengambil handphone beserta dompet miliknya.

"Kau tidak memerlukan ini myungsoo, aku akan mengembalikan semua ini setelah acara pernikahan berlangsung." Kata nyonya kim dengan senyum lebar di bibirnya.

Please, choose me because i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang