Chance??

2K 274 35
                                    


Happy reading!!
Sorry for typo!!
17++

" oppa, bagaimana yang ini?" Tanya jiyoen saat menemaninya berbelanja baju di salah satu mall terbesar di seoul.

" ohh itu bagus.. ambil itu saja." Ucap myungsoo setengah acuh. Bagaimana tidak seharian ia sudah menemani jiyoen keliling mall untuk berburu baju dan tas baru.. lihatlah tangannya dengan beberapa kantung belanjaan sampai - sampai tak muat lagi. Sial.. ia sangat membenci mengantar seorang gadis belanja.. ohh ia tidak pernah melakukan itu, jika bukan karena ibunya yang memintanya menemani gadis ini.

Ia heran dengan wanita memilih baju saja sangat lama sekali sungguh merepotkan.

" tapi yang hitam ini bagus oppa.." kata jiyoen sambil menujukkan dress selutut warna hitamnya.. ohh jangan lupa dengan belahan bagian depan yang rendah. Jika sooji yang menggunakannya ia akan tergiur pasti.. sial! Kenapa nama itu muncul diotaknya.

" ya sudah kau beli saja dua - duanya beres kan? Ayo kapan kita makan aku sudah lapar menemanimu seharian belanja. Apa kau tidak lihat tanganku sudah penuh dengan belanjaanmu?" Dengus myungsoo

" oppa.. kenapa kau begitu saja marah ohh.. araso aku beli ini dan ini." Ucap jiyoen pada pegawai toko untuk segera membungkus pakaian yang ia pilih.

Setelah mengambil barang belanjaan jiyoen, mereka memilih sebuah restoran di mall tersebut.

" oppa kau mau makan apa?" Tanya jiyoen sambil merangkul mesra myungsoo, sebenarnya ia risih sangat malahan tapi apa daya tidak mungkin juga ia menolak saat jiyoen merangkulnya terus seperti anak panda.

" aku pesan chiken kari dan air mineral saja." Ucap myungsoo seolah olah mengambil hp di kantong celanannya membuat tangan jiyoen terlepas.

" aku juga sama.." ucap jiyeon sumringah pada pelayan restoran itu.

" baik silahkan ditunggu pesanannya."

" aku senang oppa mau menemaniku berbelanja.." ucap jiyoen dan keluar dengusan dari myungsoo tanpa gadis itu sadari.

" oh." Jawab myungsoo singkat

" oppa kapan kau akan mengatakan kalimat panjang padaku?? Kau hanya mengatakan oh?, iya, aku sungguh penasaran apa kau memang seperti ini jika dengan gadis lain?"

" jangan banyak bicara, ayo makan aku sudah lapar." Ucap myungsoo tidak perduli jiyoen menatapnya dan memakan makanannya dengan lahap.

Saat makan pun myungsoo tidak berkata apapun pada jiyoen bahkan dalam perjalanan pulang ke rumahnya juga begitu. Sedikit menyebalkan menurutnya..dengan sikap dinginnya itu.

" terima kasih oppa.. selamat malam." Kata jiyoen saat badannya maju ingin mencium pipi myungsoo sengaja ia mengalihkan dirinya.. membuat jiyoen tak jadi melakukannya.

" masuklah." Kata myungsoo

" ohh.."

Myungsoo mengetahui jiyoen pasti merasa kesal dan sakit hati dengan penolakannya secara halus tapi ia seakan tidak perduli sama sekali.

Jiyoen prov
Setelah kepergian mobil audi myungsoo, jiyoen masih saja berdiri di depan mematung dengan ekspresi kakunya. Bagiamana tidak tunangannya tidak pernah menyentuhnya sekedar memeluk atau bermesraan di depan umum apalagi menciumnya, ohh dia tidak pernah melakukan itu. Sebagai wanita ia merasa di tolak mentah - mentah. Ia bahkan memberanikan diri mencium myungsoo dan membuang semua harga dirinya tapi penolakan yang ia dapat.

" kim myungsoo aku pasti akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku." Gumam jiyoen sambil meremas tas belanjaannya.

Xxx
"Sooji jadi bagaimana hubunganmu dengan jongin?" Tanya shin hye oenni.

Please, choose me because i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang