Please, choose me because i love you

Our story

Happy reading!
Sorry for typo!
18+

Rumah bercat putih dengan satu lantai terlihat begitu asrinya dengan halaman yang luas. Beberapa mawar dari putih, salem hingga merah tertata apik di setiap sudut halaman. Di tengahnya ada pohon besar dengan meja kursi kayu di bawahnya membuat semua orang ingin sekedar duduk menikmati pmandangan. Rumput hijau membentang sepanjang luas halaman menambah kesan segar dan asrinya. Bisa di ketahui bahwa sang pemilik rumah sangat menyukai tanaman dan mawar karena dari jumlah banyaknya tamanan yang di tanam di sekeliling rumah.

" oppa.. ayo matahari pagi bagus untuk mempercepat kesembuhanmu." Seorang suster yang memang di bayar  memapah myungsoo untuk duduk di kursi rodanya. Sejak ia memutuskan untuk menjadi seorang istri bagi kim myungsoo, myungsoo memaksanya untuk memanggil dirinya dengan sebutan yeobo atau oppa dan tentu saja ia memilih memanggil oppa karena yeobo sebutan sangat menggelikan menurutnya.

" tidak bisa sooji.. kau tahu seperti apa kakiku.. aku rasa aku tidak akan bisa sembuh." Myungsoo berkata dengan lesu bahkan dari sorot matanya terlihat seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup sama sekali.

Setelah seminggu di rawat di rumah sakit dokter memperbolehkan dirinya untuk pulang dan rawat jalan.

Pernikahan keduanya diadakan dengan begitu mendadak dan tanpa persiapan sama sekali. Karena kondisi myungsoo yang masih belum fit dan juga dirinya yang tengah hamil besar membuat keduanya memutuskan untuk hanya melakukan pemberkatan di gereja saja tanpa pesta sama sekali toh shin hye dan sungkyu oppa datang setidaknya untuk memberikan selamat. Kedua orang tua myungsoo?? Tidak.. mereka berdua tidak datang sejak pencopotan dirinya sebagai ahli waris kim group tentu saja kedua orang tuanya secara otomatis tidak mengakui keberadaan dirinya. Dari berita yang mereka sebarkan bahwa dirinya sakit parah dan tidak bisa di temui siapapun itulah yang mereka lakukan untuk menutupi semua ini.

Miris rasanya mengingat bagaimana jadinya dirinya tanpa kedua orang tuanya namun myungsoo hanya bisa mengambil sisi positifnya. Karena bagaimanapun sifat dan kejelekkan kedua orang tuanya tetap saja mereka berdua adalah orang yang membuatnya lahir dari dunia ini. Setidaknya sooji sekarang menjadi wanitanya.. menjadi istrinya dan akan selalu bersamanya sampai maut memisahkan seperti yang ia ucapkan di depan altar. Jadi apa yang ia miliki sekarang?? Jika dulu jangan tanya berapa banyak aset yang ia miliki tentu saja selama tuhuh turunan tidak akan habis kekayaannya sedangkan sekarang?? Tidak ada.. tidak ada sama sekali. Namun jika dengan semua itu ia mendapatkan sooji?? Myungsoo rasa itu sangat sepadan.

" ayo.. kenapa kau tidak memiliki semangat sama sekali? Kapan kau akan sembuh jika seperti ini terus." Oceh sooji. Ya myungsoo tidak bisa melupakan bahwa sooji juga wanita dan sooji mulai menjadi ibu rumah tangga seperti kebanyakan orang dan mulai cerewet.

" kau tahu seperti apa kemArin saat aku mencoba berjalan. Itu sakit." Adu myungsoo sedangkan sooji hanya mencoba bersabar dengan sikap manja myungsoo yang semakin lama semakin manja. Anak tunggal dan anak orang kaya mungkin dirinya harus bisa memakluminya. Salah siapa ia mencintai anak manja ini.

" aku tahu tapi bukankah kau harus berusaha? Sebentar lagi aku akan melahirkan, aku mau kau menemaniku nanti." Kata sooji yang memegang perutnya yang sudah cukup besar sekarang bahkan terahir di cek bobotnya naik 10 kg dan bisa kalian bayangkan betapa besarnya dirinya sekarang.

" aku tahu.. aku akan berusaha.." kata myungsoo pada akhirnya. Jika sudah menyangkut tentang anak maka ia tidak dapat berkutik sepertinya sooji tahu bagaimana cara membujuknya.

" bagus.. jongin oppa mengatakan akan kemari. Ohh itu dia.." tunjuk sooji melihat seorang lelaki dengan kemeja biru dongker dan celana kainnya masuk ke dalam ruang tamu.

" kim.. bagaimana kabarmu?" Ucap jongin

" katakan padanya untuk sedikit bersemangat oppa, dia mulai tidai mau berusaha untuk berjalan lagi." Oceh sooji pada jongin.