Mimpi

56 4 0
                                    

Saban hari ..
Kala kopiku belum kuseduh dengan air ketuban bumi ..
Aku masih terpaut pada mimpiku ..
Saat rembulan masih mencemooh gemawan mendung semalam suntuk ..

Malam itu ..
Kau datang dalam mimpiku membawa segenggam pasir yang kau kawinkan dengan deburan ombak ..
Bersamamu, lembayung senja mengulir di kelopak rambutmu ..
Jingga keemasan, sepadan dengan binar Katana yang menghujam kertas penuh sajakku ..

Kau tuangkan pasir itu ke dalam jam pasir yang masih hampa ..
Kemudian kau putar kepalanya hingga mencium rerumputan ..
"Ini adalah waktumu dan waktuku saat ini, jika semua pasir di atas ini sudah habis, Maka khatamlah perjumpaan kita"
Ucapmu sendu bak petani gagal panen di tanah yang subur ..

Seketika itu pula, aku berlari menggoda rerumputan dengan kaki telanjang ..
Kurebut jam pasir itu, kupecahkan hingga serpihannya memantulkan bias pelangi ..
"Jika kau ada disini, dan aku ada disini. Untuk apa kau pikirkan durasi? Nikmatilah tiap helaan napasmu bersamaku. Duduklah bersamaku disini, di batas rindu"
Kau mengangguk dan tersenyum, kita duduk dalam keheningan padang ilalang hingga aku terbangun ..

Serang, 6 Desember 2016.

Wanita HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang