SAJAK PERADUAN

46 1 0
                                    

Terpejam ..
Mentari membungkam cahayanya ..
Membimbing rembulan menuju pangkuan cakrawala ..
Bersama tuas-tuas langit yang mengatur gemintang di langit ..
Memenggal heningnya malam bersama sajakku di dermaga laut ke delapan ..
Tempat dimana para penyamun pun enggan menggali makamnya sendiri ..

Di ufuk barat .
Sisa darah langit yang kejinggaan masih menggenang ..
Memantul di matamu, wanita hujanku ..
Menyelimuti dinginnya dipan tempat kau lepaskan segala luka senja ..

Disini ..
Aku memanjakanmu bersama kidung serpihan lembayung senja ..
Merajut aksara yang akan kuunggah ke dunia maya esok hari ..
Mendulang elegi pagi untuk kubasuh wajahmu yang rupawan ..

Kini ..
Kau tengah terlelap di batas rindu ..
Menikmati bunga tidur yang kupetik di padang ilalang ..
Menghirup segarnya telaga hitam ..

Lelaplah dalam tidurmu ..
Disini aku merindukanmu ..
Sampai jumpa esok hari dan seterusnya ..
Aku menyayangimu, wanita hujanku ..

Serang, 6 Februari 2017.

Wanita HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang