Claire De Lune

37 1 0
                                    

Bersama Simfoni Senja
Aku bersenandung
Tuangan melodi rindu dalam balutan lembayung
Taburan ritmis cinta dalam nuansa mentari berenang
Guyuran birama mengikuti detak detik jantung dalam serumpun perdu

Senyawa cinta, bereaksi dengan syaraf-syaraf
Mengantarkanku pada jingganya juntaian taman langit
Dawai-dawai mentari merona merah keemasan
Memetik anak-anak gemintang dalam genggaman cagar sajak
Titian berlian di angkasa menabuh kedua pupil mata
Menjatuhkan bayang-bayang wanita hujanku dalam retina

Masih sempat kupetik harpa Dewi Senja
Kala ia mengajakku berdansa di ujung gelisah
Untuk sekedar bersulang bersama kunang-kunang di padang ilalang
Untuk kemudian kutangkup dan kutenggak secawan jelaga
Demi kehadiranmu di antara tangisan rindu yang hening
Yang akan membawaku menuju risalah-risalah awal kita jumpa
Yang akan membawamu ke dalam pelukku, wanita hujanku

Senja kini berganti malam
Bukan coda, tapi Interlude
Pertanda akan segera hadir bab berikutnya
Yang terpanggil oleh mantra-mantra asmara
Yang terpaut oleh senyum indahmu

Berikan padaku alunan melodi biola dari Nicolo Paganini
Akan kupoligami jemari Franz Schubert sekaligus Debussy
Mari kita buat Johan Sebastian Bach meringkuk dalam orkes cinta
Beethoven dan Mozart akan menuntun not-not asmara menuju bintang yang gulita
Hingga ia akan berpendar bak lukisan Louis Van Gogh
Hingga tiada lagi kerinduan yang terlalu sadis
Seperti yang tengah mencumbuku
Di malam yang bisu
Saat kau tak berlabuh
Di dermaga sajakku

Serang, 15 Maret 2017.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wanita HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang