Rindu Lagi, Rindu Terus.

44 3 0
                                    

Pilu bersimbah di atas rindu yang terbujur kaku ..
Di antara terik mentari hingga gemelutuk gigi di malam gulita ..
Entah, hanya rindu yang menjadi asupan di hampir semua sajakku ..

Berkali-kali aku menggoreskan aksara di atas nirwana ..
Namun sering kali berakhir pilu ..
Rindu yang bertakhta, bagaikan musafir yang berkelana kesana kemari dalam putaran kincir angin ..

Virus? Bukan!
Bakteri? Bukan juga!
Penyakit? Aih, tentu bukan!
Entahlah apa itu rindu ..
Namun yang terasa hanyalah hasrat untuk berjumpa dan meniti padang ilalang bersamanya ..

Pertemuan ..
Terasa sangat asing namun diharapkan ..
Bak ganja di antara rimbunnya tembakau ..
Bak jagung atau beras kering di dalam campuran kopi seharga seribu rupiah ..
Asing, namun nyata adanya ..

Entah sampai kapan sajakku akan selalu penuh napas rindu ..
Bahkan sesaat sebelum aku mengukirnya, rindu itu sudah berbisik "tulis aku" ..
Sialan! Berkali-kali berkelit, namun tetap saja aku terbuai dalam kecupannya ..

Akhirnya sajak ini buang sauh di pelabuhan maya ..
Untukmu yang kurindukan ..
Adakah kau merasakannya?
Di antara helaan napasmu ..
Di antara degup jantungmu ..

Serang, 23 Desember 2016.

Wanita HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang