Wanita Hujanku

26 2 0
                                    

Wanita hujanku, pernah kau membuatku tertatih dalam kerdilnya padang ilalang ..
Menggapai-gapai dalam hembusan angin bercemeti ..
Terseok hingga tersandung akar prahara hanya untuk bisa membelai kedua pipimu ..
Hanya untuk menuliskan sajak di antara langit matamu yang secerah langit khatulistiwa ..

Wanita hujanku, pernah kau membuatku merangkak dalam gelapnya tepian telaga hitam ..
Memanggil namamu di antara igauan-igauan senandung rembulan tak bertuan ..
Tertawan gulita malam bak petang tiga puluh hanya untuk bersua dengan kepingan sajakmu ..
Hanya untuk menggigit udara hampa di antara napasmu dan napasku ..

Wanita hujanku, pernah kau membuatku terjerembab dalam kubangan sajak-sajakku yang sekarat ..
Kala aku perlahan merelakanmu untuk terbang lepas bebas dari sangkar maduku ..
Merelakanmu menghirup udara pegunungan Andes bersama kepak sayap elang Andean ..
Namun ternyata, hatimu berkata lain ..

Wanita hujanku, malam itu kau datang mengulurkan benang merah untuk mengikat hatimu dengan hatiku yang telah remuk redam ..
Kau menawarkanku pilar-pilar Athena untuk kuukir dengan sajak-sajak tentang kita ..
Kau mengajakku ke kemilau biru Santorini untuk kuarungi bersamamu di atas bahtera ..
Dari haluan hingga buritan ..

Wanita hujanku, aku takkan mampu memberikanmu janji kebahagiaan yang abadi ..
Takkan pula aku sampaikan serapahku untuk menggamit gemintang hanya untukmu ..
Namun, aku akan selalu berusaha menggoreskan busur pelangi di kedua bibirmu ..
Ich liebe dich wie tausend Sterne in meinem nächtlichen Himmel ..

Serang, 17 Januari 2017.

*
Ich liebe dich wie tausend Sterne in meinem nächtlichen Himmel
(Aku mencintaimu bagaikan ribuan bintang di langit malamku)

Wanita HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang