"Demam?!" Tanya adam tak percaya, betul perkiraannya semalam raily memang demam tapi mengapa ia tak menyadarinya
Adam mengintip ke balik tenda, namun yang membuatnya tak jadi masuk adalah ketika melihat willy yang sedang memegang kening raily. Adam begitu marah melihat willy yang memegang railynya itu
Tunggu, railynya? Oh ya sekali lagi kenyataan itu seolah olah menjatuhkan adam ketanah dengan keras
Raily bukan lagi miliknya, jadi untuk apa dia marah? Adam memutuskan pergi meninggalkan tenda menuju tempat sepi sambil menghidupkan rokoknya
Sementara raily seperti melihat sosok adam dari luar tenda, tapi mengapa adam tidak masuk? Mungkin itu hanya feeling raily saja karna dia begitu mengharapkan adam
Adam, ya lelaki itulah yang raily inginkan sekarang berada disampingnya bukan willy tapi mau bagaimana lagi? Willy lah yang berbaik hati mau menemaninya
"Jangan bilang lo sakit kaya gini karna adam?" Tanya willy, raily terdiam. Mungkin memang karna adam dia sakit seperti ini
Willy menghela napasnya "benerkan" ucapnya, willy mengusap kepala raily sayang "kenapasi lo harus sakit kaya gini karna cowo begitu" ucap willy
Raily hanya tersenyum sedih, willy benar dia memang bodoh. Sangat bodoh bahkan karna terlalu mempercayai laki laki seperti adam yang jelas jelas hanya main main dengannya
"Gimana kalo gue bantuin lo lupain perasaan lo ke adam" ucap willy sukses membuat raily menoleh penasaran
"Gue bakal bikin lo suka sama gue, dan yang harus lo lakuin itu cuman jadian sama gue dan buat adam seolah olah lo udah gak suka"ucap willy sambil memegang tangan raily berharap
"Gue suka sama lo rai, gue pengen lo jadi pacar gue" ucap willy lagi dengan serius, raily membulatkan matanya mendengar penuturan willy
"Tap-- tapi"
"Pikirin dulu rai, gue ngelakuin ini juga buat lo gue pengen lo gak kaya gini lagi cuman karna adam yang brengsek itu" ucap willy sambil tersenyum
"Lo istirahat ya, gue keluar dulu" ucap willy sambil mengacak rambut raily dan berjalan keluar
Sungguh, raily dilanda rasa bingung sekarang jika ia menerima willy ia takut tak bisa menerima hatinya juga dan jatuhnya malah mempermainkan willy
Tapi dia juka ingin menerimanya karna ia tau willy orang yang tulus dan pasti akan membantunya jauh dari adam, toh willy tak memandang kekayaan dan juga kecantikan
Akhirnya raily memutuskan untuk mencoba menjalin hubungan dengan willy, tak akan sesusah itu berpaling dari adam? Iyakan?
Raily hendak keluar kamarnya dan menemui willy, ia mencari willy kemana mana sambil melihat ke kanan dan ke kiri
Namun hal yang dilihatnya barusan membuatnya berhenti dan kembali menoleh ke kiri dan melihat sosok adam yang sedang memeluk dan mencium kening seorang perempuan yang raily yakini adalah
Vallory
Ya itu vallory, adam sedang bersama vallory. Raily tersenyum akhirnya adam bahagia batinnya raily, ia masih terus melihat adam yang menatap vallory yang membicarakan sesuatu entahlah railypun taktau dan takmau tau
Raily akhirnya kembali berjalan sambil tersenyum tanpa memerhatikan kanan kirinya lagi namun ia berhenti dan menunduk karna menabrak tubuh seseorang
"Raily, kenapa?" Tanya seseorang yang raily yakini adalah willy
Raily mengangkat wajahnya yang masi tersenyum menatap willy, namun lama kelamaan senyum itu berubah menjadi senyum tipis "gue gakbisa wil" ucap raily serak karna menahan air matanya yang sedikit lagi akan keluar

YOU ARE READING
Hurricanne
Teen FictionAdam alrafi justice, siapa yang tidak tahu keluarga justice? Siapa yang tidak tau adam? Adam penerus perusahaan justice sangatla populer dikalangan anak remaja Selain tampan dan jago dalam segala hal, dia juga termasuk golongan pintar sayangnya dia...