25-

227 13 4
                                    

Raily segera membantu membopong tubuh willy menuju tenda raily yang cukup dekat dengan area perkumpulan tadi

Raily segera mengambil air hangat yang ada ditermos dan menaruhnya dibaskom

Raily juga mengambil lap, membasahkannya dan mengusapnya di luka lebam willy. Sesekali willy meringis kesakitan

"Sakit ya?" Tanya raily mulai khawatir, bagaimanapun juga willy seperti ini karna dirinya

Willy hanya mengangguk, " lo sih, pake acara bilang bilang kaya gitu kena kan jadinya" ucap raily kesal sambil menekan keras luka willy

"AWW pelan rae" ucap willy sambil mengerucutkan bibirnya "lagian malesin banget liet adam ya gue kerjain deh" ucap willy santai

Raily hanya menghela napasnya sambil geleng geleng kepala, setelah selesai mengompres raily segera menyuruh willy untuk berbaring

"Lo tidur bentar aja, ntar kalo ada kegiatan gue bangunin" ucap raily yang dibalas anggukan oleh willy

Setelahnya raily segera keluar membiarkan willy tertidur, raily menuju sungai yang cukup indah dan terdapat bebatuan disana

Raily duduk di batuan itu sambil merenungkan sesuatu

"iya, gue udah pacaran sama vallory"

Benarkah? Benarkah adam secepat itu melupakan raily? Tapi kenapa raily tidak bisa

Oh ya, dari awal saja niat adam cuman mainin raily, ya pasti dia cepat melupakan

"Yang ada dibenak lo itu semua gabener" ucap damian sambil duduk disamping raily dan tersenyum

"Emang lo tau apa yang gue pikirin" tanya raily seolah olah menantang

Damian tersenyum mengejek sambil melihat ke arah sungai "paling ga jauh jauh dari adam", jawaban telak damian membuat raily terkejut sambil menundukkan kepalanya malu

Damian terkekeh kecil "adam itu.." damian berhenti sejenak kemudian memulai lagi "gapunya pengalaman tentang cinta" ucap damian

"Adam itu sebenarnya gak kaya gitu kok, karna dia gaktau sama perasaan dia sendiri"

"Gue udah deket sama adam lama, banget malah dan selama itu gue gakpernah liat dia yang kaya gini" ucap damian, kemudian ia melihat ke arah raily

"Jadi gue pengen lo tunggu ya rae, gue yakin lo itu emang buat adam" entah kenapa ucapan damian membuat raily tenang walau raily tau mungkin itu tak akan terjadi karna adam saja sudah berpacaran dengan raily

"Kok lo yakin gitu?" Tanya raily, damian menggaruk tengkuk mencari jawaban "ya yakin aja, feeling seorang sahabat sekaligus anak buah" ucapnya sambil nyengir mmebhat rialy terkekeh kecil

***

Adam, seorang lelaki dengan perasaan marah, sedih, kesal, rindu, dan menyesal ini sedang mondar mandir di sebuah hutan yang terlihat sangat sepi hanya terdapat pepohonan

Ia mengusap rambutnya kasar "AGH" geramnya sambil memukul pohon membabi buta, ia taktau kenapa ketika melihat raily tadi rasanya ia benar benar marah

Entahlah, mungkin dia tidak menyukai raily karna memanfaatkannya dengan cara dekat dekat dengan willy yang taklain adalah musuhnya

Pas sekali ia ingin memukul pohon lagi tangannya segera ditahan oleh seseorang dibelakangnya

"Jangan jadi bodoh dam" ucap tay sambil menahan adam, ya tay memang takut dengan adam apaagi sekarang dia sedang mengamuk

HurricanneWhere stories live. Discover now