19-

205 14 0
                                    

Sampai sekarang raily masi duduk di mobil taxi hilang arah dengan air mata yang terus mengalir satu persatu

Supir taxi itu menatap raily kebingungan pasalnya raily belum memberitahu kemana raily akan pergi

"Bu ini kata mau kemana ya? Saya udah jalan dari tadi lo" ucap supir taxi itu masih dengan senyumnya

Supir taxi itu terlihat masih muda diatas raily 2 tahun, namun wajahnya cukup ganteng untuk jadi supir taxi

Raily belum menjawab supir taxi itu ia melihat keluar dan melihat ke arah taman yang sudah sepi "berenti disini aja pak" ucap raily

Sontak supir taxi itu memberhentikan mobilnya di depan taman tersebut kemudian  melirik ke arah raily bingung "disini bu? Tapi ini udah malem dan taman ini sepi"

Raily tersenyum sambil memberikan selembar uang "gapapa pak, makasih ya" ucap raily sambil keluar dari taxi dan berjalan pelan di taman

Supir taxi itu melihat ke arah raily dan menghela napasnya sambil menjalankan mobilnya

Raily terus berjalan di taman yang sepi itu dengan airmata yang terus keluar, ia merutuki kebodohannya dan hatinya yang terlalu memercayai adam

Raily selalu menyangkal kenyataan bahwa adam bukanlah untuknya dan ia selalu berusaha membuat adam menyukainya juga tapi ternyata ia salah

Selama ini adam memang selalu untuk vallory dan ia memang selau menunggu vallory

Haruskah raily berhenti sekarang? Dia sudah cukup menderita untuk bertahan

Tangisan raily semakin kencang dan sesugukan   Ia menangis terus menerus karna sudah masuk ke dalam perangkap adam

"Seharusnya dari awal gue sadar ini bukan po-posisi g-gue" ucapnya sambil mengusap air matanya

"Em-emang orang miskin eng--gak pantes bahagia?" Raily semakin menangis dalam kegelapan tidak memedulikan air mata

"All i want is him"

"Just him, nothing else"

Bahkan raily sudah tidak sadar berapa kali adam menelpon dan mengirimnya pesan

Sialan! Batin adam

Ia segera keluar rumah sambil mengambil kunci mobilnya dan mencari keberadaan raily, tadi ia sudah menelpon rumah raily dan kata ibunya raily masi belum pulang

Adam sangat panik terlihat dari wajahnya yang frustasi, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi namun terus menelpon raily

Ia juga menyuruh anak buahnya untuk mencheck cctv dimana keberadaan raily serta mencari tau taxi yang dinaiki raily tadi

Sementara raily masih menangis tanpa memikirkan waktu, ia melihat seseorang mengulurkan sapu tangan ke arahnya

"Gak baik nangis sendirian malam malam" ucap orang tersebut

"Pak supir taxi? Kenapa masi disini?" Tanya raily sambil mengambil sapu tangan yang diberikan supir taxi itu

Supir taxi itu duduk disebelah raily sambil terkekeh pelan "mana mungkin saya ninggalin mbak sendirian malam malam, cewe pula" ucapnya membuat raily tersenyum

"Nama aku raily, dan kamu? Kayanya bapak gak tua ya" tanya raily sambil meneliti wajah supir taxi itu

Supir taxi itupun terkekeh "nama aku dapir, dan lagian aku masih 18 tahun" ucapnya

Raily melototkan kepalanya "serius? Terus kenapa jadi supir taxi?" Tanya raily lagi

"Ini cuman kerja iseng aja, gue masi kuliah kok" ucapnya sambil tersenyum dan raily hanya mengangguk saja

HurricanneWhere stories live. Discover now