Sampai sekarang raily masi duduk di mobil taxi hilang arah dengan air mata yang terus mengalir satu persatu
Supir taxi itu menatap raily kebingungan pasalnya raily belum memberitahu kemana raily akan pergi
"Bu ini kata mau kemana ya? Saya udah jalan dari tadi lo" ucap supir taxi itu masih dengan senyumnya
Supir taxi itu terlihat masih muda diatas raily 2 tahun, namun wajahnya cukup ganteng untuk jadi supir taxi
Raily belum menjawab supir taxi itu ia melihat keluar dan melihat ke arah taman yang sudah sepi "berenti disini aja pak" ucap raily
Sontak supir taxi itu memberhentikan mobilnya di depan taman tersebut kemudian melirik ke arah raily bingung "disini bu? Tapi ini udah malem dan taman ini sepi"
Raily tersenyum sambil memberikan selembar uang "gapapa pak, makasih ya" ucap raily sambil keluar dari taxi dan berjalan pelan di taman
Supir taxi itu melihat ke arah raily dan menghela napasnya sambil menjalankan mobilnya
Raily terus berjalan di taman yang sepi itu dengan airmata yang terus keluar, ia merutuki kebodohannya dan hatinya yang terlalu memercayai adam
Raily selalu menyangkal kenyataan bahwa adam bukanlah untuknya dan ia selalu berusaha membuat adam menyukainya juga tapi ternyata ia salah
Selama ini adam memang selalu untuk vallory dan ia memang selau menunggu vallory
Haruskah raily berhenti sekarang? Dia sudah cukup menderita untuk bertahan
Tangisan raily semakin kencang dan sesugukan Ia menangis terus menerus karna sudah masuk ke dalam perangkap adam
"Seharusnya dari awal gue sadar ini bukan po-posisi g-gue" ucapnya sambil mengusap air matanya
"Em-emang orang miskin eng--gak pantes bahagia?" Raily semakin menangis dalam kegelapan tidak memedulikan air mata
"All i want is him"
"Just him, nothing else"
Bahkan raily sudah tidak sadar berapa kali adam menelpon dan mengirimnya pesan
Sialan! Batin adam
Ia segera keluar rumah sambil mengambil kunci mobilnya dan mencari keberadaan raily, tadi ia sudah menelpon rumah raily dan kata ibunya raily masi belum pulang
Adam sangat panik terlihat dari wajahnya yang frustasi, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi namun terus menelpon raily
Ia juga menyuruh anak buahnya untuk mencheck cctv dimana keberadaan raily serta mencari tau taxi yang dinaiki raily tadi
Sementara raily masih menangis tanpa memikirkan waktu, ia melihat seseorang mengulurkan sapu tangan ke arahnya
"Gak baik nangis sendirian malam malam" ucap orang tersebut
"Pak supir taxi? Kenapa masi disini?" Tanya raily sambil mengambil sapu tangan yang diberikan supir taxi itu
Supir taxi itu duduk disebelah raily sambil terkekeh pelan "mana mungkin saya ninggalin mbak sendirian malam malam, cewe pula" ucapnya membuat raily tersenyum
"Nama aku raily, dan kamu? Kayanya bapak gak tua ya" tanya raily sambil meneliti wajah supir taxi itu
Supir taxi itupun terkekeh "nama aku dapir, dan lagian aku masih 18 tahun" ucapnya
Raily melototkan kepalanya "serius? Terus kenapa jadi supir taxi?" Tanya raily lagi
"Ini cuman kerja iseng aja, gue masi kuliah kok" ucapnya sambil tersenyum dan raily hanya mengangguk saja
YOU ARE READING
Hurricanne
Teen FictionAdam alrafi justice, siapa yang tidak tahu keluarga justice? Siapa yang tidak tau adam? Adam penerus perusahaan justice sangatla populer dikalangan anak remaja Selain tampan dan jago dalam segala hal, dia juga termasuk golongan pintar sayangnya dia...