Raily mengamati pria yang tampak berbincang dengan penjual tersebut dia sepertinya tidak mengenali pria itu tapi mengapa pria itu malah membantunya"Nih" ucap pria itu sambil memberikan amplop berisi uang ke arah raily
"Ini jumlahnya 300 juta, pake aja" ucapnya sambil tersenyum dan memberikan uang itu pada raily dan berjalan pergi
"Eh tunggu!" Cegat raily pada pria tersebut membuat pria itu menoleh "saya tidak bisa menerima begitu saja uang ini" ucap raily
"Saya akan membayar uang ini, tapi saya harus mencari pekerjaan dulu" ucap raily berusaha bernegoisasi dengan pria itu
Pria itu tampak tersenyum "kalau kamu mau kamu bisa bekerja di cafe saya" ucapnya, mata raily tampak berbinar
"Bener pak?" Tanya raily antusias
"Iya, lagian gausa manggil saya bapak saya masih 21 tahun, panggil aja dean dan kamu?" Tanya dean pada raily
"Saya raily pak, eh dean" ucap raily kelimbungan, "yaudah besok kamu datang kesini aja sekitar jam 2 siang saya ada disitu" ucap dean dengan tersenyum dan berjalan pergi
Raily begitu bersyukur bertemu dengan dean setelahnya ia segera pergi menuju rumah sakit dan membayar administrasi ibunya
Sesaat raily hendak pulang menuju rumahnya seorang suster mencegat kepergiannya "mbak raily" ucap suster itu membuat raily berhenti berjalan dan menoleh
"Tadi ada yang nyariin mbak raily disini sekitar jam 2 gitu nungguin mbak sampe jam 5an" ucap suster itu
"Siapa mbak?"
"Itu pak adam justice, tadi nugguin mbak disini" ucapan suster itu membuat raily melotot, ia lupa akan adam
Ia mencheck handphonennya dan melihat begitu banyak pesan dari adam
Segeralah raily menaiki taxi dan secepat mungkin menuju rumahnya, sesampainya dirumah raily melihat seseorang yang sedang tetidur dikursi teras
Raily melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11.45, sudah sejak kapan adam menunggu raily disini
Perasaan bersalah dan khawatir mulai mengerumuni dada raily, apalagi teras raily panas dan banyak nyamuk bahkan adam tidur dengan posisi yang tidak nyaman
"Dam.. adam" raily berusaha membangunkn adam secara perlahan, adam menggeliat pelan namun ketika melihat raily ia segera berdiri tegak dan menatap lurus ke arah raily
Raily tak bisa menahan air matanya ketika melihat adam dengan wajah lelahnya dan rambut yang berantakan "maaf dam ma--"
Ucapan raily terhenti oleh adam yang memeluknya dengan erat secara tiba tiba "kamu darimana hmm? Aku nyariin kamu dari pagi" ucap adam dengan suara seraknya khas bangun tidur dan lelah
"Maaf dam aku gak ngabarin kamu" ucap raily sambil menenggelamkan kepalanya didada adam
"Kamu sih bandel, jangan gitu lagi aku capek.. capek khawatirin kamu capek nyarii kamu juga" ucap adam masi memeluk raily, sementara raily hanya mengangguk dipelukan adam
Adam melepaskan pelukannya sambil menatap raily "lagian kamu kemanasih?"
Raily tidak ingin memberitahu apa yang terjadi, pasti adam akan protes padanya dan mengganti uangnya dan raily tidak mau itu

YOU ARE READING
Hurricanne
Teen FictionAdam alrafi justice, siapa yang tidak tahu keluarga justice? Siapa yang tidak tau adam? Adam penerus perusahaan justice sangatla populer dikalangan anak remaja Selain tampan dan jago dalam segala hal, dia juga termasuk golongan pintar sayangnya dia...