Part 0.3

93 20 2
                                    


Happy reading guys :*

awas typho!

-----_______----------

Anak gadis itu sangat risih dengan matanya. Ia sering ditertawakan tanpa alasan, diolok tanpa henti. Pada mulanya anak itu bersabar, bersikap tidak apa-apa. Tapi lambat laun ia mulai jengah. Olokan yang ia terima tidak pernah berhenti. Julukan "monster", "iblis", "alien" sudah sangat biasa baginya.

Akan tetapi, ia tidak bisa mengingkari bahwa dia sangat lelah dengan ejekan itu. Ia ingin hidup normal, ingin hidup seperti anak-anak seusianya. Tapi, ia tidak pernah diterima di lingkungan itu. Tidak pernah! Sekalipun ada, ia hanya menjadi seorang pesuruh.

Suatu hari yang cerah, anak itu berjalan pulang sekolah dari rumahnya. Ia terus menundukkan kepalanya, menatap langkah kakinya yang cepat, setengah berlari. Dia ingin ceoat-cepat sampai di rumah. Segera ke kamar dan menyelami imajinasi bersama buku-bukunya. Dimana banyak kisah yang berakhir bahagia.

Namun, malang sekali nasib anak itu, hanya tinggal 100 meter untuk sampai di rumahnya, ia dicegat seseorang, seseorang yang sangat ingin ia hindari. Orang yang seakan mempunyai hak untuk mengurusi hidupnya.

"Oups.. Guys, kesini deh. Ada alien nih!" sorak orang yang menghalangi si gadis memanggil teman-temannya.

"Wuuss, iya. Alien dari planet mars nyasar ke sini," kekeh salah seorangnya. Diikuti gelak tawa sekelompok remaja itu. Tapi si gadis tetap diam, berusaha keluar dari kerumunan orang yang mengelilinginya itu.

"Wow wow, mau kemana heh? Mau pulang, trus ngadu sama ibumu itu?" Gadis itu tidak mengindahkan ucapan itu. Tidak peduli siapa yang mengatakan hal itu, tetap menunduk sambil berusaha menyibak kerumunan.

"Iya tuh Sel. Mungkin dia mau ngadu sama ibunya yang p*l*c*r itu," tawa kembali meledak. Sang Gadis tersentak. Tubuhnya gemetar. Apa dia bilang? Berani sekali!

--------------_______________---------------

vote and comment please..

How Are You, Hate? (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang