E.M.P.A.T

29.5K 2.9K 130
                                    

"Woy Rio, belakang lo siapa?" Tanya Rachel sambil berteriak.

"Hah?" Rio langsung melihat ke belakang. Anehnya, tidak ada apa-apa.

Rio menghampiri Rachel dan Cero.

"Emang apa di belakang gue?" Tanya Rio.

"Cewek. Rambutnya panjang." Jawab Rachel sekenanya.

"Hm lucu. Gue gak mempan ditakutin." Ucap Rio.
"Ini tas siapa njir." Lanjutnya ketika melihat tas yang berukuran lumayan besar itu.

"Gatau. Nemu gue juga." Jawab Cero.

"Ih gue mau ke sana aja deh." Kata Rachel sambil menujuk ke arah laut.

"Eh lo bedua dicariin Rendy." Sahut Rio.

"Ngapain nyari gue? Ganggu aja." Ucap Cero sambil nyegir gak jelas.

"Bangun tenda njir. Udah sore." Rio membawa tas berukuran besar itu menuju ke tempat mereka semua berkumpul.

"Ini tas siapa?" Tanya Rendy.

"Gatau. Nemu." Rachel menyahut.

"Yaudah lah. Gc, keburu sore." Ucap Giesele sambip mengeluarkan tenda lipat.

Mereka membangun dua tenda. Satu untuk cewek, dan satunya lagi untuk cowok. Setelah sebelumnya mereka bersenang senang, sekarang mereka harus tidur karena sudah larut malam.

Di depan tenda, mereka membuat api unggun.

"Ih gue belom mau tidur." Ucap Rachel sambil keluar dari tenda.

Saat diluar, Rachel melihat anak cowok yang ternyata belum tidur.

"Eh lo semua ngapain?" Elyn bertanya saat kepalanya ia keluarkan dari tenda.

Para cewek pun ikutan keluar dari tenda.

"Gue mikir aja, ini tas siapa coba." Ucap Rendy sambil melihat tas yang tadi ditemukan Rachel dan Cero.

"Kalo kata gue sih ada orang selain kita disini." Sahut Rezky.

"Ya adalah pasti. Lo kira cuma kita yang pernah kesini. Tapi logikanya, kenapa mereka ninggalin tas ini gitu aja." Rio berbicara panjang lebar.

"Jangan-jangan ini kay-" Baru saja Rachel ingin menyahut, Giesele memotongnya.

"Kaya film yang gue tonton. Stop dah ngomong gitu. Bosen dengernya." Kata Giesele.

Rachel langsung memutar bola matanya.

"Jangan-jangan pulau ini berhantu..." Sahut Cero. Beberapa saat kemudian terdengar suara tertawa kuntilanak.
Yang langsung membuat beberapa orang berteriak.

"Iseng banget lo." Kata Rezky sambil menoyor kepala Cero.

"Huaaa. Gue takutt." Teriak Rachel sambil memeluk Elyn yang berada di sebelahnya.

"Kita ganjil tau. Bertujuh. Satunya berati sama setan." Ucap Giesele.

"Ih gue sama Giesele!" Seru Rachel.

"Gue sama Rezky lah." Ucap Elyn sambil bergerak menuju tempat Rezky duduk.

"Gue ama Rendy. Yagak?" Kata Rio sambil memeluk Rendy layaknya Giesele dan Rachel.

"Geli anjing." Pekik Rendy.

"Lah, gue sama siapa?" Ucap Cero sambil memegangi dadanya dramatis, seakan akan ada yang menyakiti hatinya.

"Sama pohon sana." Sahut Rachel ketus.

"Udahlah tidur." Rezky berjalan menuju Tenda.

"Yaudah lah yok." Semua langsung masuk ke dalam tenda.

12.50

"Woy gis, gue kebelet pipis." Ucap Rachel sambil berusaha membangunkan Giesele.

Namun Giesele tidak menjawab.

"Elyn... temenin gue pipis yuk. Udah kebelet banget." Rachel menggoyang-goyangkan tubuh Elyn.

"Emm." Jawab Elyn seperti mengigau.

"Ih temenin gue woy." Rachel tetap mencoba membangunkan mereka.

Namun tidak ada yang bangun.

"Ih kebelet banget." Rachel perlahan membuka pintu tenda.

Lalu keluar dari tenda.

Dengan menutupi rambut dengan tudung baju yang ia pakai, ia berjalan ke arah pohon-pohon rindang.

Sendirian.

Bersambung...

Mentok. Gue apdetnya lama karena sibuk. Beneran.

Makasih yg udh nunggu ini apdet.
ILYSM.

Dont Believe (School Horror 3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang