T.I.G.A.D.U.A

8.3K 1K 137
                                    

"I-itu Rendy?" Tanya Elyn sambil menunjuk ke arah seseorang yang sedang bersender ke arah pohon rindang.

Tanpa basa-basi, Giesele langsung berlari ke arah yang ditunjuk Elyn.

Benar saja dugaan Elyn, Itu benar Rendy. Rendy menatap datar kedepan. Bahkan sepertinya, Rendy tidak sadar kalau ada yang menghampiri dirinya.

Giesele berjongkok. Menyamakan posisi Rendy.

"Rendy?" Panggil Giesele. Namun Rendy tidak menjawabnya. Dia tetap menatap lurus ke depan.

"Rendy!" Seru Giesele. Dan seketika, Rendy mengedipkan matanya berkali-kali. Lalu melepas kacamatanya dan mengelapnya di ujung baju.

Pada saat yang bersamaan, Giesele memeluknya. Memeluknya erat.

Rendy diam. Tidak berkata apapun. Otaknya masih mencerna tentang apa yang terjadi saat ini.

"Giesele?" Ucap Rendy pelan dikala Giesele sedang memeluknya.

"EHMZ." Sahut Rachel tiba-tiba. Membuat Giesele sontak melepaskan pelukannya.

"Aduuh panas ya cuacanya." Rachel mengibaskan wajahnya menggunakan tangannya.

Rendy memakai kacamatanya.

"Lo gak papa?" Tanya Rendy ke Giesele

Giesele menangguk. Memberitahu bahwa dirinya tidak apa-apa.

"Giesele doang nih yang ditanya?" Sahut Rachel. Membuat Rendy tertawa karena tingkahnya.

"Sirik aja lo." Ucap Elyn.

"Yang lain gak papa kan?" Tanya Rendy yang langsung dijawab oleh anggukan.

"Cero, Rio, Rezky? Yang lain kemana?" Tanya Rendy lagi sambil bangun dari posisi duduknya. Diikuti oleh Giesele.

"Nyari lo." Jawab Elyn.

"Hah?"

"Ceritanya panjang. Jadi sekarang mending kita usaha biar barengan lagi sama mereka. Terus cepet-cepet cabut dari sini." Ujar Elyn. Rendy mengangguk.

Dan mereka mulai berjalan mencari keberadaan yang lain.

"Pas gue nyari Giesele. Gue ketemu dua orang cewek." Ucap Rendy dikala mereka berjalan.

"Cewek? Bukan hantu? Lo gak di apa-apain kan?" Giesele langsung mengajukan beberapa pertanyaan setelah mendengar perkataan Rendy.

Rendy tersenyum."Gak papa. Mereka baik."

"Syukurlah."

"EHMZ. Aduh panas banget." Rachel menyahut sambil berjalan ditengah-tengah Rendy dan Giesele. Memotong mereka yang tadinya jalan bersebelahan.

Rendy terkekeh.

"Tumbal untuk ritual." Kata Rendy.

Giesele dan Elyn langsung melihat ke arahnya kaget.

"Anak cewek diculik buat tumbal. Tumbal untuk suatu Ritual." Rendy berhenti dari jalannya.

"Orang yang bunuh nenek itu juga bilang kan gis?" Tanya Elyn ke Giesele.

Giesele mengangguk.

"Nenek siapa?" Tanya Rendy heran.

"BESOK MALAM." Seru Rachel dengan mata melotot. Sontak membuat yang lainnya kaget.

"Ritualnya besok malam. Gue denger mereka ngomong gitu pas kita di gudang. Inget gak?" Kata Rachel.

"Iya. Gue denger." Sahut Dara.

"Kita harus pergi dari sini." Dengan cepat. Rendy menarik tangan Giesele untuk berjalan dengan cepat.

Elyn dan Darapun mengikutinya

Sedangkan Rachel yang melihat kejadian itu masih terdiam di tempatnya sambil memutarkan kedua bola matanya ke atas.

Kesal dengan apa yang dilihatnya barusan.

Bersambung.....

Vote and comment💜❤️

Ohiya, ada yg mau colab buat cerita horror sm gue? Komen nanti gue pilih acak💯🤗

Dont Believe (School Horror 3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang