E.N.A.M

24.5K 2.6K 142
                                    

"Lo kenapa?" Tanya Elyn langsung.

Rachel menunjukan tangannya yang penuh cairan itu.

"Lo abis ngapain njir?" Tanya Rio.

"Cel, pms?" Sahut Cero yang seketika membuat Giesele menampar pundaknya.

Cero meringis kesakitan.

"Iti darah siapa?" Tanya Rezky.

"Ta-tadi g-gue liat ke-kepala." Jawab Rachel sambil gemetar.

"Kepala?!" Tanya Rendy kaget.

"Gue udah fell ada yang gaberes kan." Sahut Rio.

Tiba-tiba ada sebuah senter mengarah ke arah mereka.

"Kalian ngapain?" Ucap seseorang.

Mereka sontak melihat ke sumber suara.

"Saha eta?" Sahut Cero.

"Ayo cel bangun." Elyn menolong Rachel berdiri.

"Kalian harus sembunyi. Cepat. Sebelum mereka melihat kalian." Ucap orang itu.

Perlahan orang itu maju. Terlihatlah dua orang laki-laki yang terlihat se umuran mereka.

"Kalian harus cepet sembunyi." Ucap salah satu cowok itu.

"Emang kenapa?" Tanya Rezky.

"Gampang gue ceritain. Yang penting sembunyi. Gue Dion." Cowok itu berbicara.

"Harus kita percaya sama lo bedua?" Tanya Rezky.

"Temen lo?" Tanya cowok yang bernama Dion itu.

"Kaya gak asing sama namanya." Gumam Giesele dalam hati.

"Ayo cepet." Ucap Dion sambil berjalan menjauh.

"Hiks takut." Sedari tadi Rachel masih menangis sambil berusaha berjalan.

Setelah lama berjalan, mereka sampai di tenda.

Yang cewek langsung masuk sedangkan yang cowok duduk di luar.

"Temen lo yang cewek itu kenapa? Dia masuk ke hutannya sendirian?" Tanya salah satu cowok.

"Iya. Dia ngilang semalem." Sahut Rio.

"Temen gue kaya dia. Hilang. Tadinya gue berempat kesini. Masuk ke hutan ini. Dan herannya, kita berdua sama sekali gak nemuin jalan keluar. Temen kita dua-duanya hilang." Ucap Dion menjelaskan.

"Ilang kemana?" Tanya Rendy penasaran.

"Harus gue percaya sama lo?" Sahut Rezky skartis.

Di lain tempat...

"Anjay, cowok tadi ganteng banget njir." Ucap Rachel terkagum kagum.

"B aja." Sahut Elyn.

"Kok lo keluar sendiri sih cel?" Tanya Giesele diseling percakapan mereka.

"Sumpah, kepala manusia." Jawab Rachel ngelantur.

"Lo liat kepala? Dimana?" Tanya Elyn.

"Ini pantai gak beres. Kita harus pulang." Ucap Giesele sambil mengeluarkan kepalanya keluar tenda.

Lalu Giesele berteriak. "Ren, kita harus balik besok."

"Iya. Kalian siap siap." Jawab Rendy.

12.23

Mereka semua tertidur dengan lelap.

Sampai mereka tidak sadar bahwa salah satu dari mereka hilang.

Bukan, bukan Rachel.

Tapi...

Bersambung...

Lagi-. Gue kls 9, jdi wjrkn kl apdetny suka semau mau.

Makasih buat yg tetep baca.
143.

Dont Believe (School Horror 3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang