L.I.M.A

29.5K 2.7K 244
                                    

Rachel berjalan di antara pohon rindang.

"Ah serem." Ia berkata sambil mengusap-ucap tangannya.

Saat dia sedang berjalan dengan pelan, kakinya menyenggol sesuatu.

Rachelpun langsung melihat ke bawah.

Kepala manusia.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa." Rachel langsung berteriak sekuat tenaga.

Ia langsung berlari sekencang mungkin.

Sampai ia tidak sadar bahwa rambut kepala manusia itu menyangkut di kakinya.

***

07.50

"Woy Rachel mana?!?" Teriak Elyn sambil keluar dari tenda.

"Hah?" Giesele yang baru bangun tidur langsung mengintip ke luar tenda.

Sepi.

"Gila." Elyn berjalan sedikit cepat ke arah tenda cowok.

"Woy bangun lo semua." Teriak Elyn kencang.

"Dia kemanaa?" Sahut Giesele tiba-tiba.

"Apaan sih." Ucap Rendy sambil menguap.

Yang lainnya malah melanjutkan tidurnya.

"WOY RACHEL GAADA." Teriak Elyn dengan penuh penekanan.

"Ngadem paling." Sahut Rio sambil tetap melanjutkan tidurnya.

"Rez banguun." Elyn berusaha membangunkan Rezky.

Rezkypun bangun dari tidurnya.

"Kenapa?" Tanya Rezky serak. Khas orang bangun tidur.

"Rachel gak ada di tenda. Sejak gue bangun. Gue pikir dia keluar. Tapi dia gak masuk-masuk." Kata Elyn menjelaskan.

"HAH?" Cero tiba-tiba teriak.

"Anjing kuping gue." Rio memegangi telinganya yang berdenyit karena suara Cero.

"Kalian cepet mandi. Kita cari Rachel." Ucap Giesele.

"Dia tersesat kali." Sahut Rezky.

"Ya kesesat masa gak balik-balik." Balas Elyn.

"Bebep gue kemana." Ucap Cero sambil bangun dari tempatnya.

"Si kecil nyusahin." Mau tidak mau, Rio bangun dari tidurnya.

Mereka bersiap.

***

"Woy dia kemana sih?" Tanya Rio.

"Ya gue gatau. Seinget gue, semalem dia minta anterin kencing. Karena gue ngantuk jadi gue tidur. Gue gatau dia bakal senekat itu." Ucap Giesele panjang lebar.

"Kenapa gak minta anterin gue aja." Sahut Cero.

"Jadi dia udah gak ada dari semalem?" Tanya Rendy.

Elyn mengangguk anggukan kepala. "Kayaknya sih."

"Gue itu udah feel dari awal kalo ni pantai gak beres." Sahut Rio.

"Dia cuma nyasar. Gak boleh ngomong yang lain. Dia pasti gak kenapa-kenapa." Seru Cero.

"Iyadah cer atur." Kata Rio.

"Telpon coba." Ujar Rezky.

"Gak ada jaringan rez." Sahut Giesele.

Mereka sudah mengelilingi hutan di dekat laut. Tetapi Rachel tetap tidak ditemukan. Hari juga mulai petang.

"Ah lo bedua sih. Apa salahnya sih tinggal nganterin doang." Ucap Cero terlihat kesal.

"Ya gue ngantuk." Sahut Elyn.

"Mending cari daripada saling nyalahin." Kata Rezky.

"Ini udah mau malem. Mending cepet nyarinya." Ucap Rendy.

17.59

"Eh gue denger suara orang nangis." Ucap Giesele sambil bergedik ketakutan.

"Racheel??" Teriak Elyn.

Tapi tidak ada sahutan.

"Kita cari tau siapa yang nangis." Kata Rendy sambil berusaha mencari sumber suara.

Mereka menemukan dia. Duduk di bawah pohon beringin sambil memeluk lututnya.

"Ceel?!?" Seru Elyn.

Tapi saat mereka mendekat, mereka sangat kaget.

Banyak cairan berwarna merah.

"W-woy." Suaranya terdengar sangat bergetar.

Bersambung...

Fail serem ya😂

Dont Believe (School Horror 3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang