Bagian 2

12 3 2
                                        


andre pov

sepulangnya gue les matematika gue bergegas menuju rumah my little girl .hari ini gue sudah janji akan mengajaknya jalan jalan ketaman bermain dekat konplek rumahnya. saat gue melewati sebuah taman yang juga tak jauh dari komplek rumah ratu.

"hay re mau kemana buru buru amat?" gue menoleh saat merasakan seseorang memegang bahu gue."eh iya ada apa? gue lagi buru buru ni" dia adalah nia teman sekelas gue yang katanya tergila gila sama gue tapi gue gak pernah tanggapin karna didalam hati gue hanya ada ratu seorang.

"hmm re bisa temenin gue disini sebentar gak,gue takut sendirian disini ya ya ya"gue agak berat rasanya jika gue nemenin dia trus bagai mana dengan little girl gue.dan jika gue pergi kasian juga liat seorang gadis sendirian disini mana dia cewek lagi.

"tapi..."belum sempat gue memberikan alasan nia sudah memotong omongan gue.

"cuman sebentar kok dre sampai supir gue datang aja" akhirnya gue mengiyakan ajakannya .dia mengajak gue duduk di ayunan dekat kami berdiri ya gue ngikut aja kan berdiri juga gak enak capekkan. disepanjang wktu gue nemenin nia fikiran gue selalu ke little girl dia pasti sedang nunggu gue dan gue yakin itu,ratu orang yang keras kepala dan selalu menempati omongannya,duh udah mulai mendung lagi ratu pasti nunggu gue ditaman rumahnya ,nanti dia kehujanan gimana? ahhhhkkk gue jadi bingung gini, mau menemui ratu sekarang kasian ni cewek kalo gak sekarang ratu pasti hujan hujanan nunggu gue seperti 2 minggu yang laluratu sampai demam karna menunggu gue diluar rumah saat malam hari.

"masi lama gak sich supir lo datangnya "desak gue nia hanya tersenyum .

"yaelah ndre gak sabaran amad lu,bentar lagi juga datang kok" gue pun ikut tersenyum mungkin iya juga kali ya lantaran kefikiran ratu gue jadi gak sabaran gini.

"o hey gadis kecil siapa kau dan sedang apa disitu?" gue menoleh menatap nia lalu mengikuti arah pandang nia.gue melotot melihat gadis kecil gue berdiri tak jauh dari gue duduk.ratu menatap gue lalu menatap nia lagi.

"hey kemarilah nanti kau bisa basa" ratu masih tetap berdiri menatap kami tampa memperdulikan ajakan nia gue ingin menariknya agar tidak terkena hujan.

"hm gue hanya ingin main hujan" ratu tersenyum menjawab ajakan nia,gue tau itu senyum palsu ratu pasti salah paham.


"apa lo kesini juga ingin berkencan?"gue menoeh menatap nia,apa yang dibicarakan nia ratu pasti mengira kalau gue sedang berkencan.ratu pasti akan semakin salah paham.

"gue harus pergi,semoga menikmati kencannya" setelah mengucapkan kata kata itu ratu langsung berlari bukan kearah rumahnya tapi kearah yang berlawan.gue menatap langit hujan akan semakin deras gue gak mau ratu kehujanan dan ratu akan demam lagi.gue malangkah untuk mengejar ratu tapi lengan gue merasakan lengan gue seperti ditarik.

"re lo mau kemana?"gue menatap nia tajam ini semua terjadi karna nia. gue sangat bodoh percaya dengan cewek gila ini.

"ngejar dia lah . lepasin gue dan sory gue harus pergi" gue menyentakan lengan gue dari cengkraman tangan nia dan berlari mengejar ratu

hujan semakin deras dan gue belum menemukan keberadaan ratu dan itu membuat gue semakin panik. tubuh gue sudah basa kuyup berlari kesana sini mengelilingi taman ini tapi tak kunjung menemukan ratu.kemana ratu pergi ,apa dia sudah pulang?.gue berlari menuju rumah ratu mungkin ratu sudah pulang.

"assalammualaikum..." gue mengetuk pintu rumah ratu, seperti biasanya bunda akan langsung membuka pintu dalam satu ketukan

"waalaikum salam.ehh nak andre hmmm ratu nya mana?" beluum sempat gue bertanya bunda sudah menayakan dimana puterinya itu berarti ratu belum pulang.

"tutu belum pulang bun?" bunda mengerut dan kemudian panik memanggil ani kakax ratu

"annn ratu udah pulang belum??" teriak bunda

"belum bun tapi tadi perdian sms katanya ratu ada di kafenya" gue sedikit lega mengetahui dimana ratu.bodohnya gue gak kefikiran ke tempat itu.kafe perdian adalah tempat favorit ratu dan gue .

"ahh sukurlah tapi tadi bunda fikir tutu pergi bareng kamu re,soalnya rtu nunggu kamu di taman depan, dan sat bunda lihat rtu udah gak ada yah bunda fikir udah kamu jemput." gue semakin merasa bersalah sudah melupakan janji gue ke ratu

"iya tapi rere telat bun" bunda mangut mangut mendengar alasan gue yah emang itu kan kenyataannya .kalau bukan karna nia gue gak bakal seperti ini.gue semakin merasa bersalah ratu yang keras kepala itu pasti udah lumutan nunggu gue yang enak enakkan nemenin nia yang ternyata bohongin gue.

"yaudah yuk masuk entar kamu masuk angin lo,liat tu baju kamu basa semua" gue mau nunggu ratu diluar aja supaya nanti pas ratu pulang gue bisa langsung menjelaskan semua kesalah pahaman ini.

"hmm makasi bun,rere nunggu ratu disini aja" bunda tersenyum lalu menggelengkan kepalanya membuat gue bingung.

"kalian ini nggak ratu nggak kamu sama ajah disuruh masuk gak mau,yaudah bunda masuk dulu ya" gue tersenyum melihat kepergian bundanya ratu.entah sudah berapa lama gue duduk didepan rumah ratu tapi ratu tak kunjung pulang.gue merasakan kaki gue sedikit menggigil tapi gue hiraukan bertemu ratu itu lebih penting.
ditengah lamunan gue mendengar deruan lngkah kaki ,secara spontan gue menoleh ke gerbang yang tak jauh dari kursi yang gue duduki. gue langsung berdiri dan berjalan kearah ratu yang berdiri ditengah tengah pagar rumahnya yang terbuka lebar.ratu memalingkan wajahnya lalu berjalan melewati gue .jangankan berbicara melihat kearah guepun ratu enggan tapi ini gak bisa dibiarkan gue mencekal lengan ratu mebuat langkahnya terhenti

"ratu tolong dengerin penjelasan kakak dulu" ratu menghempaskan cekalan gue sampai terlepas.

"penjeasan apa lagi semuanya udah jelas dan gue minta karna sudah menjadi penghambat kebahagiaan lo" gue kaget dengan ucapan ratu yang menggunakan panggilan lo gue ,ratu tak pernah berbicara seperti ini sama gue.

"kakak gak bermaksud ......" belum sempat gue menjelaskan semuanya ratu sudah berteriak menyuruh gue pergi. bunda dan ayah ratupun keluar saking kuatnya teriakkan ratu

"gue gak mau mendengar apa pun lagi!!!! sekarang pergi!!!! jangan pernah ganggu gue lagi!!!! PERGI!!!!!!" ratu berlari memasuki rumahnya dan terhenti idepan orang tuanya seakan menyiaratkan kesedihan ratu kembali berlari kedalam rumah dan menghilang dibalik pintu .kini gue hanya bisa menatap kepergiannya. kulihat bunda dan ayah ratu menatap gue bingung lalu mereka masuk mengikuti ratu.

kini tinggallah ani yang menatap gue tajam ,gue gak tahu kapan ani keluar tapi dari sorot matanya tersirat kemarahan dan kebencian.

"lo apakan adek gue huh!!!" gue hanya bisa diam menerima kemarahan ani.

"sejak lo datang nanyain adek gue tadi gue sudah berfirasat ada sesuatu yang terjadi sama addek gue. loh menyakiti adek gue!!!!"

"an in salah paham tolong dengerin dulu penjelasan gue" ani tersenyum miring mendengar ucapan gue.

"lebih bail lo pergi sekarang dan jangan pernah ganggu adek gue lagi" ani pergi memasuki rumah lalu menutupnya seakan tak ingin gue memasuki rumah mereka.

loh itu musuh gue!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang