Bagian 24

13 1 0
                                    

raya bangun pagi pagi sekali. raya mengedipkan matanya. menyesuaikan cahaya matahari yang mulai mengintip dari sela sela jendela kamar. raya menatap sekelilingnya. raya merasa aneh dengan tempat yang dihuninya.

"aku ini tidak seperti kamarku" gumam raya dalam hati lalu mendudukkan dirinya. raya mencoba mengingat apa yang dilakukannya sebelum dirinya tertudur.

"ahhh aku lupa aku ada dirumahnya brengsek itu." runtuk raya sambi memukul kepalanya. raya bangkit dari kasur lalu berjalan menuju kamar mandi. selama 20 menirt raya habiskan untuk membersihkan dirinya. raya keluar dari kamar mandi dan memakai baju casual yang biasa di pakainya dirumah. celana hotpans dan kaos oblong. raya keluar dari kamar dan melangkah menuju dapur.

"ahhkk tidak ada apa apa." gumam raya saat dirinya membuka kulkas dan tidak menemukan apapun.

"rumah besar tapi dapur kosong" runtuk raya menghempaskan pintu kulkas.

"akhh aku lapar. bagaimana aku bisa makan. masak sajah aku gak bisa." ucap raya memegang rambutnya gusar. satu satu cara yang bisa menyelamatkan raya adalah membangunkan andre.

"ahh aku tidak mau berurusan dengan sibrengsek itu" ucap raya menolak pemikirannya.

"tapi aku laparrr.." rengek raya. dengan ragu ragu raya berjalan menuju kamar andre. perlahan raya membuka pintu kamar andre yang kebetulan tidak terkunci. terlihat andre tidur dengan posisi terlentang dengan acak acakan.

"aihss dia tidur seperti kambing tidur" ejek raya.

" andree...." panggil raya pelan ditelinga andre. namun sedikitpun andre tidak bergerak.

"hyakkk bangun..." panggil raya sedikit lebih keras, dan hasilnya masih sama.

"dasar kebo!! bangun!!" teriak raya sambil memukul bahu andre. dan alhasil diluar dugaan raya.

"akkkhh.." pekik raya ketika tiba tiba andre menarik pergelangan tangannya lalu membawanya kedalam pelukannya.

"sedang apa lo dikamar gue, pagi pagi begini" ucap andre masih dengan mata tertutup.

" ini sudah siang. lepasin gue" ucap raya meronta mendorong dada andre namun andre semakin mempererat pelukannya. andre menggunakan kesempatan untuk melepaskan kerinduannya.

"benarkah ,,, tapi kenapa gue merasa ini masih malam." ucap andre santai

"mimpi ajah lo terus, lepasin gue, gue mau keluar." serga raya.

"biarkan seperti ini untuk beberapa saat" pinta andre, masih dengan mata tertutup. raya tak dapat berkata. jujur raya merasa sangat nyaman dengan posisinya sekarang. bahkan deru nafas andre yang menerpa lehernya membuatnya mengantuk.

"grrrRRRrr,kruuuukkkk" andre membuka matanya lalu merenggangkan pelukannya pada raya.

"gue lapar!!!!" rengek raya dengan bibir dikerucutkan.

"kenapa lo tidak bilang dari tadi?" ucap andre.

"gimana gue mau bilang , lo gak mau bangun" serga raya.

"krnapa lo bangunin gue, apa lo gak tahu dimana letak dapur??" tanya andre menatap raya yang masih mengerucutkan bibirnya. sulit bagi andre untuk menahan dirinya.

"gue... " jawab raya mencaari alasan.

"jangan bilang kalo lo nggak bisa masak" tebak andre. raya mengalihkan pandangannya.

"gue gak akan bangunin elo kalo gue tahu caranya memasak." balas raya. andre tersenyum sebuah ide terlintas difikirannya untuk menjahili raya.

"ahhh baiklah, sepertinya..... " andre sengaja menggantung ucapannya.raya menatap andre yang tersenyum jahil padanya.

"jangan berfikir yang aneh aneh" serga raya. ia mencium hal yang buruk akan terjadi padanya. posisi mereka masih belum berubah. raya dan andre slaing berhadapan dengan andre memeluk pinggang raya.

"apa yg akan gue dapatkan jika gue membuat sarapan untuk lo?" raya membuang nafas gusar. firasatnya benar andre memiliki rencana jahat padanya.

"yah bisa sarapan" jawab raya singkat

"baiklah gue akan memasak sesuatu untuk mu. dan lo bisa sarapan. tapi...."
ucapa andre menggantung ucapannya.

"tapi apa?" tanya raya penasaran

"cup~" tiba tiba andre mengecup bibir raya. raya terdiam setelah andre mengecup bibirnya singkat. sedangkan andre menatap raya yang masih syok.

"cup~ cup~...." andre kembali mengecup bibir raya. andre sungguh tak bisa mengendalikan dirinya. samapi tampa sadar andre sudah tidak hanya mengecup bibir raya melainkan andre sudah melumatnya. andre mengangkat tangannya lalu menarik tengkuk raya agar lebih dekat dengannya. raya yang mesih syok tidak sadar dan entah setan mana yang menghasutnya. raya terbawa suasana dan malah menutup matanya. raya tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya . raya hanya diam dan menikmati apa permainan andre.

tbc.

loh itu musuh gue!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang