Bagian 22

11 1 0
                                    


"Ma, Pa mau kemana? " gue baru saja sampai dirumah setelah mengsntar Ratu pulang kerumahnya. gue heran tumben mama papa rapi-rapi di jam kesorean ini

"Re mama dan papa mau ke rumah tante aini. " gue berfikir sebentar

"mah pa tunggu Re mau ganti baju dulu " gue langsung berlari memasuki rumah. sekilas gue lihat mama dan papa keheranan lihat tingkah gue, ah biarlah gue gak perduli.

"Re kamu mau ikut?" gue mengangguk menjawab pertanyaan papa lalu memasuki mobil mendahului mereka.

sesampai dirumah Ratu gue pura-pura seperti dipaksa pergi oleh mama. muka ganteng gue , gue tekukkan seperti gak disetrika berbulan-bulan.

"Re kok mukanya di tekuk gitu sich tadi kamu sendiri yang mauikut" aduhh mama gak ngerti situasi nih. gue beringsut mendekati mama lalu mendekati bibir gue ketelinga mama.

"ini trik mam, soalnya andre tadi abis nganterin ratu pulang" mama melotot kaget mendengar bisikan gue.

"kok bisa bukannya raya sekarang anti banget sama kamu?" balas mama juga berbisik sama gue.

"entar dech kapan-kapan Re cerita" mama mengangguk lalu menunjukkan jempol kanannya pada gue yang gue balas dengan senyuman.

"Mah, Re ayo masuk . kok malahbengong sich!"

"iya Pa kami nyusul..." mama berlari mengejar papa yang sudah masuk duluan. gue cuma geleng geleng lihat tingkah mama gue yang seperti anak ABG.

Sesampai dalam rumah gue memilih duduk didekat papa. karna kalo dekat mama entar gue terlihat sepertu tukang gosip.

"eh Rere ikut juga toh . tahu gini mending tadi kamu gak pulang Re" gue hanya nyengir ngebales ucapan tante aini. iya juga sich tahu gini gue mending disini ajah. eh.. tapi dimana gengsi gue.. kalo gue disini. kan ceritanya gue dipaksa..

"An panggil Ratu gih... " ani yang sedari tadi duduk menonton tv berabjak pergi menuju kamar raya.
gue yang belum duduk ikut mengikuti Ani kekamar Ratu.

"TUKKK TUKK....cklek..." setelah mengetuk pintu ani membuka pintu lalu menelusupkan kepalanya memasuki kamar Raya.

"Dek bunda suru loh turun, ada tamu tuh!!"

"engnnn.... bilang aja gue lagi tidur..." cihh tidur?? kok dia masih bisa ngomong seperti orang sadar gitu. Ani terkeut melihat gue sudah ada dibelakangnya, dengan sigap gue memberi isyarat agar ani tidak bersuara. ani mengangguk lalu eninggalkan gue sendiri dikamar raya. perlahan gue masuk lalu menutup pintu. gue berjalan jingkat mendekati ranjang raya. raya tidak bisa melihat gue karna dia sedang didalam selimutnya, ini keberuntungan gue. perlahan gue berbaring disamping raya. 'ternyata nyaman tiduran disamping calon isteri. gue terdiam menatap raya yang mulai bergerak membuka selimutnya.

"akkkkkhhhh!!!!!" gue tersenyum menatap reaksi raya yang terkeut dihapan gue.

"ngapai loh disini??? keluar!!!!!!!"

"ahh ternyata nyaman juga ya berbaring diranjang calon isteri gure" gue memperbaiki posisi gue tidak memperdulikan raya yang menatap gue tajam.

"dasar brengsekkk keluar dari kamar gue!!!" dengan tenaga supernya raya menarik lengn gue namun sayang gue lebih kuat darinya. sedikitpun gue gakbergerak.

"keluar!!!!!"
hanya sedikit tarikan raya jatuh di tas tubuh gue. hemm ternyata beautiflower mudah ditakhlukkan.

"akhh.." raya kaget menatap mata gue tajam, gue gak bakal takut karna gue sudah biasa melihat ekspresi ini.

"lepasin gue" gue menahan tubuhnya saat ia mencoba untuk bangun.

"loh mau ikut gue turun atau kita seperti ini saja?" raya melotot menatap gue marah. dengan sekuat tenaga raya mendorong dada gue hingga dirinya hampir setengah berdiri.

"akkhh... mau loh apa sich??" gue membalikkan posisi gue menjadi diatas raya sebelum raya benar benar berdiri.

"ternyata bibir loh sexi juga." gue menatap bibirnya raya berubah menjadi sedikit gugup. mungkin karna posisi kami yang yah... sedikit strategis.

"y-yha.... janagn macam-macammmm... CUP~" gue gak bisa menahan diri gue untuk tidak mengecup bibir ranum ratu. bibir itu sungguh menggiurkan. bisa gue rasakan raya membulatkan matanya. gue tidak ingin melepaskan bibir ini , terlalu manis untuk dilepaskan. sedikit isapan pada bibir raya lalu gue memutuskan untuk melapasnya. gue takut nanti lepas kendali. ini belum saatnya, raya masih terlalu muda untuk mendapatkan lebih dari kecupan.

"sudah gue bilang turun atau kita lanjutkan?" raya mendorong gue kuat sehingga gue terlentang kesamping kirinya. tampa melihat gue raya melangkah keluar kamar dengan kaki dihentak hentakkan.

sedari tadi gue hanya menatap raya yang tengah duduk disamping ani tepat dihadapan gue. bibir yang dikeruutkan membuat gue ingin sekali mengecup lalu melumatnya. ' jangan gila re!!!" teriak gue dalam hati.

"karna semuanya sudah ada disini kami mau mengatakan sesuatu terutama sama kalian berdua." tunjuk papa pada gue dan juga raya.

"mengatakan apa?" gue menatap papa yang menatap gue serius.

"ray mulai hari ini kamu akan tinggal dirumah om doni dan tante rasti." raya yang tadi menundukkan kepalanya kini menatap ayahnya tak percaya.

"dan untuk satu bulan ini kalian akan tinggal berdua karna om dan tante harus ke jerman untuk urusan bisnis" gue menatap mama tak percaya. apa ini sekanario mereka?? kalau iya ini baguss.. eh bukan ini tidak baik.

"jadi...kami akan tinggal berdua???" gue menatap raya. kilatan kemarahan dan kesedihan tersirat dimatanya.

"iya sayang, tinggal sendirian dirumah itu gak aman" tante aini menjelaskan maksud mereka yang gue yakin itu hanya alasan mereka untuk membuat kami dekat.

"haruskah seperti itu?? bukankah dirumah ada satpam, bi marni juga ada kan? kenapa harus serumah dengannya?" ucap raya datar.

"bi marni pamit pulang kampung , keluarganya ada yang sakit" tukas ani menyela pertanyaan raya. sejenak raya terdiam dan menatap lantai. raya seperti akan menangis tapi ditahannya.

"ma pah-" belum sempat gue mengutarakan penolakan gue raya sudah memotongnya.

"baiklah terserah kalian" gue melotot menatap raya meninggalkan ruang tamu tempat kami berkumpul. segera gue berdiri lalu mengejar arah raya pergi.

"taman itu!!" gumam gue menatap raya berlari menuju taman bermain yang mengandung kenangan pahit bagi raya.
gue memutari taman ini namun tak melihat raya. kemana dia???

loh itu musuh gue!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang