Bagian 10

9 1 0
                                    

Happy reading

raya duduk termenung dibalkon kamarnya menatap hamparan bintang dilangit malam.semua yang dikatakan bundanya sore tadi masih di ingatnya dan semua itu menjadi beban baginya.

flasback

"ratu sejak kapan kamu disitu?" ani menghampiri ratu yang berdiri menatap mereka tajam.ani membawa raya duduk disova bersebrangan dengan bundanya.

"apa maksudnya bun?" aini menarik nafas dalam lalu menghembuskannya pelan.aini beranjak lalu duduk disamping raya.

"sayang sudah waktunya kamu kembali,sudah cukup kamu di amerika bunda gak mau jauh dari anak anak bunda lagi" raya menatap bundanya yang terlihat sangat sedih ,terbersit perasaan bersalah dihati raya .selama ini dia meninggalkan bunda dan ayah

"ihh bunda lebay tutu baru ajah 5 tahun di sana dan baru menikmati hidup disana bunda" ani dan rusdi hanya geleng geleng melihat tingkah istri dan puteri bungsunya yang tadi suasananya begitu menegangkan kini sudah menjadi mengharukan dan sedikit dramatis

"itu sudah terlalu lama sekali sayang dan lihat apa yang terjadi pada dirimu,kamu sudah berubah sekarang"raya memegang rambut dan juga pakaian yang ditunjuk bundanya.raya ingin menyela ucapan bundannya tapi bunyi ponselnya mengurungkan niatnya.

"ssstt mengganggu saja" raya melempar ponselnya kedalam tong sampah.aini dan rusdi membelalakkan matanya melihat aksi anaknya sedangkan ani sudah terbiasa dengan hal itu.

"dari siapa itu ?" "kenapa dibuang ponselnya?" raya menatap ayah dan bundanya bergantian yang memberikannya pertanyaan yang berbeda tapi serenpak.

"yaeah yah bun itu udah biasa kali " aini mengambil ponsel yang ada ditong sampah lalu berdiri disamping suaminya.

"maksud kamu an apa ini bukan yang pertama kalinya?" aini menatap ani yang sedang berbaring disova sambil memainkan ponselnya lalu kembali menatap raya yang sama cueknya dengan ani seakan tak bersalah

"pokoknya kamu harus pindah ke indonesia lagi titik" dengan tegas aini menetapkan keputusannya.aini melempar ponsel raya yang dipegangnya tadi padda rusdi .untung siap siaga kalo nggak hancur tu ponsel

"ayah bantuinnnnn" rengek raya memohon padah rusdi tapi rusdi malah melempar ponsel itu ketong sampa lagi lalu pergi mengikuti isterinya

"ok ayah bantuin mengurus surat kepindahan mu di yayasan keluarga kita"ucap rusdi tegas sebelum meninggalkan ruang keluarga. raya menghempaskan punggungnya ke sandaran sova .frustasi mendengar keputusan ayahnya dan juga bundanya

FLASBACK OF

rRAYA POV

"mungkin bunda benar kali dek lo tahukan bunda itu gak bisa jauh dari kita berdua" gue menoleh kebelakang menatap ani yang sedang duduk di kursi balkon yah gue memang sengaja meletakkan kursi dan meja dibalkon ini.tempat gue duduk menatap langit dipagi hari sore hari bahkan malam hari.gue kembali menatap langit yang sedari tadi menarik perhatian gue.

"gue tahu itu " gue hanya menjawab singkat .ani bangkit lalu berdiri tepat disampin gue tampa gue melihat pun gue tahu ani sedang menatap gue iba

"masa lalu biarlah berlalu,dan juga semua itu nggak kes...." gue bosan lagi lagi ani akan membahas masa lalu itu ,jujur ue masih belum bisa melupakan itu dan semakin gue lama di negara ini semakin besar gue membenci orang yang telah mengasihani gue dulu.gue masih gak terima di anggap sebagai pengemis kasih dan juga sebagai penghambat kebahagiaan orang lain.

"gue capek dan mau istirahat" gue berjalan memasuki kamar lalu membaringkan tubuh gue keatas ranjang empuk milik gue yang sudah lama gue tinggalkan dan ini masih terasa nyaman setelah menarik selimut sampai leher gue langsung menutup mata.samar samar gue mendengar ani menghembuskan nafasnya lalu beranjak keluar dari kamar gue.
setelah memastikan ani benar benar keluar gue membuka mata menatap pintu yang sudah tertup "loh benar kax itu hanyalah masa lalu dan gue masih belum terima dengan perbuatan mereka sama gue" setelah beberapa saat gue merasa mata gue sangat mengantuk dan gue mulai memejamkannya lalu terjun ke alam miimpi.

loh itu musuh gue!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang