awas banyak taypo
happy reading
disebua ruangan kosong jana merencanakan sesutu untuk membalas raya,jana sunggu tidak terima dengan perkataan raya tempo hari.
"jan loh yakin ini aman?" tani tampak ragu dengan rencana jana
"udah lo pada lakuin aja apa yang gue suruh gak usah bawel" bentak jana ,tina yang takut jana marah melakukan apa yang diperintahkan jana,yah mereka takut dengan anak pemegang saham terbesar ketiga di yayasan sekolah ini.
klara berjalan berbarengan dengan raya menuju parkiran tiba tiba klara merasa alam memanggilnya.
"ray gue ketoilet bentar ya darurat nich" belum sempat ray menjawab klara sudah berlari menuju toilet.raya yang melihat tingkah klara hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan langkahnya menuju parkir.
raya pov
gue udah setengah jam nunggu klara di parkiran tapi kemana tu bocah gak nongol nongol dari tadi,gue mencoba untuk bersabar menunggu didalam mobil."ahhhhhhh klara awas loh" gue berlari menuju toilet mencari klara,penasaran banget tu anak lagi ngapain sampe sebegitu lama.gue hampir mendekati toilet sayup sayup gue dengar suara teriakan dan bentakkan astaga jangan jangan jana buat ulah lagi gue berlari menuju toilet dan..... inilah yang gue lihat klara dikeroyok geng jana .kasian banget ni calon kakak ipar rambut sudah acak acakan ,bauk lagi. apa yang telah mereka lakukan sunggu membuat gue geram.
"apa yang telah kalian lakukan ama temen gue!!!!!!" teriakan gue membuat jana menoleh dan menghentika aksinya,sebuah senyum busuk tercetak dibibirnya ciuhh jijik gue liatnya
"waw menakjubkan ,guys sepertinya kita beruntung hari ini sampah sampah yang harus kita singkirkan ada didepan mata kita" ya tuhan nie anak sungguh gak tahu malu gak tahu apa gue ini cucu pemilik yayasan ini eh mala dibilang sampah.
"gue rasa peringatan gue kemarin gak lo inget dengan baik" ucap gue santai sambil berjalan menuju klara yang terlihat kesakitan,gue miris melihatnya awas saja gue akan balas nantinya.
"cih emang lo siapa sehingga gue harus matuhin perintah loh" jana memberi kode pada tani dan tina dengan sigap mereka memegang kedua tangan gue yang belum sempat membantu klara.
"cih beraninya keroyokkan dan ingat gue pastikan lo akan menyesal mengetahui gue ini siapa!!" jana mengejek ucapan gue ,mungkin dia fikir gue hanya seorang siswa baru yang menggunakan beasiswa, ah ini salah gue juga yang gak mau diperkenalkan sebagai siswa pintar nan kaya.
"ancaman sampah kayak lo gak ngaruh ama gue dan loh pasti tahu gue ini siapa?" jana mengelus pipi gue dengan gunting yang baru gue sadari ada ditangannya.
"siapa yang gak tahu nenek lampir jelek kaya lo" sindir klara diselah selah ringisannya.jana terlihat marah mendengar ucapan klara dengan sekali tarikan jana menjambak rambut klara.gue gak tega melihatnya yang sepertinya sudah sangat kesakitan.
"lepasin teman gue keparat,berani lo nyakitin dia lo gak bakal gue beri ampun!!!" jana hanya tertawa lalu melepaskan jambakan tangannya dari rambut klara.gue lihat jana berjalan kearah gue.
"baiklah kalau begitu lo aja yang gue siksa" jana mengarahkan gunting yang dipegangnya kerabut gue oh tidak jangan rambut gue
"lo akan rasakan akibatnya jika lo nyentuh rambut dia" gue menatap klara yang sudah berdiri menantang jana tapi tangannya yang terikat dan juga kakinya membuat klara jatu kembali.
"berdiri aja lo gak bisa" ledek tina
"ahhhkkkkkk beraninya lo nyentuh rambut gue!!!!" gue mendorong tani dan tina yang sedari tadi memegang tangan gue sungguh gue sangat marah sngat sangat marah,tampa gue sadari jana suda terkapar akibat terjangan gue.
gue gak peduli dia bakal seperti apa bahkan mati pun dia gue gak peduli.dengan membabi buta gue menghajar jana."apa yang kalian lakukan!!!" teriak kepala sekolah otomatis gue berhenti tampa gue sadari toilet ini sudah dipenuhi siswa siswi yang menonton aksi gue.jana yang mengetahui ayahnya sudah ada disini langsung berdiri lalu mengaduh kesakitan sehingga kepala sekolah menatap gue tajam.
"dad sakit hiks hiks dia melukai ku" rengek jana dengan akting seakan gue yang memulai semua iini.gue mengedarkan pandangan gue ,gue melihat rean berdiri dengan santai sambil tersenyum kearah gue,apa coba maksudnya bukannya bantuin tapi dia mala cuman nontonin gue.
"raya apa yang kamu lakukan kepada anak saya,kamu sungguh keterlaluan" bentak kepsek gue yang merasa gak bersalah tentu membelah diri
"aku gak salah ,tanya saja sama puteri anda apa yang sudah terjadi" kepsek menatap puterinya menggelengkan kepalanya,cih masih ingin berbohong
"no dad aku korbannya dan dia juga" tunjuk jana kearah klara yang suda digendong ke uks oleh siswa lain.klara gak bisa membela gue dia kan lagi pingsan .gue menatap kepala sekolah yang sedang menatap gue tajam.
"kamu sudah keterlaluan dan mulai hari ini kamu resmi saya keluarkan dari sekolah ini"
gue gak ambil pusing perkataan kepsek toh nanti gue bilang ke grandma dan dialah yang bakal ngemis sama gue."apa bapak serius " gue menantang,siswa siswa lain yang ada didepan toilet ini mulai berbisik bisik tentang keberanian gue menantang kepala sekolah ,yah bagaimana tidak kepala sekolah gak adil banget.
"tentu saja tidak ada alasan untuk saya menyesalinya nanti" jawabnya tegas gue tersenyum mendengar jawabannya dan gue lihat rean juga tersenyum mungkin ini saatnya gue membuka identitas gue.
"baiklah bapak saya pecat ,mulai hari ini bapak bukan lagi kepsek di yayasan ini" jana tertawa mengejek ucapan gue begitu juga dengan ayahnya,anak dan ayah sama saja
"hey siswa yang malang sadarkah dirimu siapa,hanya seorang siswa pemegng besisw kamu berani menantang saya"gue pergi meninggalkan toilet melewati kepsek dan puterinya itu dengan santai.
gue tersenyum lalu mengeluarkan ponsel gue,terlihat pesan dari rean
from rean
tenang ajah dek grandma sudah menuju kesini jadi loh gak perlu khawatir. gue tersenyum membalas pesan singkat dari rean buat apa coba dia sms gue sedangkan dia ada dihadapan gue.
gue
gue juga gak khawatir ,dan gue pastikan ayah nenek lampir ini, ditendang grndma turun dari jabatannya.
"grandma!!!" gue memasukkan ponsel gue lalu berlari menghampiri grandma yang sudah berdiri ditengah tengah kerumunan siswa. mereka semua terperanga mendengar gue memanggil grandma.
"mis , apa yang membuat anda jauh jauh datang keyayasan ini,apa ada masala? jika ada ana bisa menghubungi saya terlebih dulu" cih dasar penjilat didepan grandma dia seakan orang yang paling baik.
"oh tentu mr, karna saya mendengar cucu saya disakiti oleh anak anda" ungkap grandma sinis
"oh mana mungkin mis, rean baik baik saja" gue tersenyum mengejek mereka mengira cuma rean doang cucu grandma gue juga kali dan tu lgi ani.
"hahaha maaf mr, anda salah di yayasan ini saya memiliki dua cucu ,dan puteri anda membut kesalahan besar"terdengar nada kemarahan di ujung ucapan grandma itu terdengar begitu menakutkan.
"maksud anda?" kepsek gila itu masih belum mengerti juga
"anda saya pecat,dan mengenai saham anda saya sudah membelinya sebulan yang lalu apa anda lupa?" sekolah menjdi heboh mendengar percakapan grandma dengan kepsek gila itu. gue yang menyaksikan hanya tersenyum lalu berlari ke uks melihat keadaan klara.
gak bagus ya guys gue gak pinter pinter amad bikin novel tapi gue hoby banget nulis
dan gue berharap cerita cerita gue banyak yang baca,gak ngarep banyak kok tapi gue cuman berharap banya yang vote.

KAMU SEDANG MEMBACA
loh itu musuh gue!!!!
Storie d'amoregadis itu berlari terus berlari berharap menemukan sebuah tempat yang bisa menyembunyikan dirinya dari dunia."hikss hikssss rere jahat,rer jahattttt" gadis itu memukul dadanya terasa sesak didalam sana.sesekali ia mengelap air mata yang sudah memban...