raya menghempaskan tangannya sehingga terlepas dari cengkraman andre. raya tidak tahan lagi, sedari tadi andre menyeretnya lalu membawanya ke atap gedung perusahaan yang raya tak tahu itu perusahaan siapa.
"sebenarnya apa yang lo inginkan??" tanya raya menatap andre yang membelakanginya.
"tutu aku..." ucap andre dipotong oleh raya.
"SUDAH GUE KATAKAN GUE BUKAN TUTU!!!!!!" teriak raya histeris. andre menatap raya datar tidak menunjukkan ekspresi apapun.
"LOH FIKIR LOH SIAPA?? SEENAKNYA LOH MENGACAUKAN HIDUP GUE!!!!! TIDAK CUKUPKAH DIMASA LALU LO HADIR DI HIDUP GUE?? " sambung raya. emosi raya meluap, raya tidak bisa mengendalikan dirinya. andre menggeram menatap raya tajam. andre berjalan mendekati raya yang menatapnya tajam. andre berhenti tepat satu langkah didepan raya. lalu andre menundukkan kepalanya agar sejajar dengan raya yang hanya setinggi dagunya.
" LOH FIKIR, HANYA LOH YANG TERSAKITI DISINI?? " tanya andre tajam dengan suara yang mencekam. raya berdecak dan sedikit tertawa mengejek.
"heh... kenapa lo harus tersakiti juga. bukankah lo sudah mendapatkan apa yang lo inginkan. lodengarkan tadi gue bilang apa didepan orang tua kita. GUE SETUJU." ucap raya menekankan kata setuju di akhir ucapannya.
"lo fikir gue nerima perjodohan ini, karna keinginan gue??"
"lantas apa lagi" ucap raya mengangkat bahunya.
"lo fikir gue mau menikah dengan gadis kaya lo?? kalo bukan mama mengancam gue dengan nyawanya gue gak akan setuju dengan perjodohan ini!!!" ucap andre tegas. berlawanan dengan kata hatinya.
mata raya berkaca kaca, entah apa yang raya rasakan namun hatinya terasa sakit sekali."kalau begitu tolak saja perjodohannya." ucap raya lalu berbalik hendak pergi namun terhenti
"gue gak akan menolaknya karna ini keinginan mama gue." ucap andre tegas.
"kalau begitu gue yang akan menolaknya. " jawab raya singkat membuat andre kehabisan kata-kata. raya melanjutkan langkahnya tampa menoleh kebelakang. seketikah andre ambruk dilantai.
ANDRE POV
Gue sudah kehabisan kata-kata. ingin rasanya gue mengatakan kalau gue sangat mencintainya dan mengatakan apa yang telah gue katakan tadi tiak benar. kenapa terasa begitu menyakitkan??? ini lebih menyakitkan dari pada ditinggalkan.
"AKKKKHHHHHH......!!!!!!!!!!!!!" teriak gue meluapkan emosi. disini... dihati gue kenapa terasa begitu menyakitkan.
"mama apa aku bisa membuat tutu kembali kedalam pelukanku. apa aku bisa????" gue bertanya seakan mama gue berada didepan gue. seseorang pasti menganggap gue gila saat melihat gue kaya gini. penampilan gue begitu amburadur.
sudah lebih 4 jam gue termenung menangis bahkan tertawa, menertawakan betapa bodohnya gue menunggu seseorang yang selama ini ada didekat gue, bahkan gue tidak mengenalinya ah ralat gue sudah menemukan hal yang sama pada diri raya dengan tutu tapi gue membantah hati gue hanya karna perubahan tutu.
"HAAAAAA......." teriak gue meluapkan emosi yang tak tersalurkan. gue bangkit dari duduk gue lalu berlalu meninggalkan tempat itu. hari sudah mulai gelap.
"sayang??? kamu dari mana aja?? mama khawatir tahu" mama menghampiri gue dengan ekspresi khawatir. begitu juga dengan papa yang tak kala khawatirnya dari mama. ternyata mereka sedari tadi menunggu gue pulang diruang tamu.
"kenapa ponselmu tidak aktif??" gue memeriksa ponsel gue yang ternyata mati. gue memperlihatkannya pada papa.
"mati. hmm aku dari rumah teman jangan berlebihan" ucap gue datar lalu berjalan meninggalkan mereka menuju kamar gue. gue harus membersikan diri dulu setelah itu gue akan istirahat. rasanya tubuh gue begitu lelah.
"dasar anak itu" gue mendengar dengusan papa. yah begitulah mereka. mama papa pasti mengerti gue.
***
gue menatap pantulan diri gue di cermin. sesekali gue menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. gue akan berangkat sekolah dan disekolah gue akan bertemu raya. apa gue bisa menahan diri gue?? hmm gue harus berusaha.
"loh pasti bisa re!!!" ucap gue menyemangati diri gue sendiri lalu gue keluar dari kamar menuju garasi.
" sayang kamu tidak sarapan dulu??" tanya mama saat gue meintasi dapur. gue hanya menggeleng lalu melanjutkan langkah gue.
hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk gue sampai disekolah. segera gue memfakirkan mobil lalu menuju kelas secepat mungkin.
"hybro tumben telat??" gue menoeh menatap rival setengah berlari mendekati gue.
"hmm bel masih 15 menit lagi, so gue gak telat" jawab gue santai.
"yayayaya... tapikan biasanya lo datang lebih awal dari ini" gue akui ucapan rival ada benarnya juga. gue hanya mengangkat bahu menjawab pertanyaan rival lalu berjalan meninggalkan rival.
"re tunggu!!" teriak rival lalu mengejar gue.
setiba didepan kelas gue terhenti karna dari berlawanan arah raya tengah berjalan santai menuju kelas. gue tertegun . ada apa dengan tatapan raya?? tidak seperti biasanya. setiap kali raya melihat gue tatapan kebencian akan selalu menghiasi matanya, namun kali ini raya melihat lurus seakan gue tidak ada dihadapanya. raya berlalu dihapan gue memasuki kelas.
"re ada apa?? kenapa lo berhenti??" gue tersadar oleh pertanyaan rival lalu melanjutkan langkah gue untuk memasuki kelas .
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
loh itu musuh gue!!!!
Romancegadis itu berlari terus berlari berharap menemukan sebuah tempat yang bisa menyembunyikan dirinya dari dunia."hikss hikssss rere jahat,rer jahattttt" gadis itu memukul dadanya terasa sesak didalam sana.sesekali ia mengelap air mata yang sudah memban...