Bagian 26

2 0 0
                                    

Raya pov

"Bunda apaan sih,  gue kan jadi kesel,  kemana - mana harus bareng tu bocah" Gue terus bergerutu tanpa henti,  kalian kebayang gak sih.  Kemana mana gue harus bareng tu cowok,  nyebelin banget.
"Udahlah nikmati ajah" Ucap perdian tiba tiba datang dengan sebuah kapan di tangannya.  Perdian duduk di bangku depan gue.  Lalu menyantap spageti yang dibawanya.
"Itu kan pesanan gue?  Kok lo yang makan" Gue merebut spageti itu,  enak kali dia yang makan gue kabar laper juga.
"Gue pikir lu dah kenyang dengan gerutuan gak jelas lo itu" Ucap perdian seraya menglap bibirnya.
"Au ah,  lu sama yang lain tu sama" Kesal gue,  lalu melanjutkan makan spageti yang menurut gue enak

Raya pov end

"Dari mana aja lu? " Raya yang tengah berjalan melewati ruang TV menoleh lalu kembali melanjutkan jalannya.
"He!!  Lu denger gak gue lagi ngomong" Andre tak Terima Raya mengacuhkannya sehingga andre melangkah menyusul Raya dan mencekalnya.
"Adu udah deh,  lu gak usah sok peduli sama gue" Ucap Raya malas karna Raya tengah lelah sehabis jalan jalan bersama perdian
"Gue peringatkan yah sama lu, jangan urusi urusan gue,  dan lu ingat!!!  Gue disini karna kemauan orang tua gue!!!!  Bukan keinginan gue!!!  Jadi lu bisa bersikap seolah gue gak ada disini!!! " Lanjut Raya dengan emosi di ubun ubunnya Raya menghempas tangannya sampai cekatan tangan andre terlepas.  Raya berbalik lalu berjalan meninggal kan andre.
"Gue sayang sama lu tu" Lirih andre menatap pintu kamar Raya yang udah tertutup.

Didalam kamar Raya menangis dengan menutup tubuhnya dengan selimut.  Semua yang ada di masa lalunya kembali terngiang di benaknya. 
Raya terlelap dengan air matamemenuhi wajahnya.
"Ceklek" Pintu kamar Raya terbuka tanpa mengganggu tidurnya
Andre berjalan menuju ranjang dimana Raya terkapar diatasnya.
"Lu cantik kalo diam kek gini" Lirih andre sambil merapikan anak rambut Raya.
"Maafin gue yah,  yang buat lu jadi begini" Andre menyeka sisa air mata Raya di bawah matanya.
Andre berjongkok disamping ranjang Raya dan menatap wajah Raya yang tenang dalam tidur nya.

Sinar matahari pagi masuk ke dalam sela pintu jendela kamar Raya dapat mengusik tidur nya.
"Engrrrrrrr" Raya menggeliat dan mulai membuka matanya
"Aduhhhh laper!!! " Teriak Raya lalu bergolek kesamping kanan ranjangnya.  Raya menoleh merasakan ada yang aneh.
"Ehhh cunguks!!!  Ngapain lu dikamar gue!!! " Teriak Raya yang langsung menendang andre dari atas ranjangnya
"Au sakit tu" Ringis andre
"Alhamdulillah" Raya menghela nafas lega saat bajunya masih lengkap.  Andre menaikkan alisnya melihat tingkah Raya
"Eh lu pikir gue ngapain  lu??" Gelak andre
"Lu fikir gue nafsu sama tubuh krempeng lu itu" Lanjut Andre
"Eh mau kemana lu? " Tanya raya
"Mau tidur dikamar gue lah, masih ngantuk nih" Jawab andre berdiri dari tempat nya lalu beranjak pergi
"Eh tunggu!!! " Hardik Raya keras,  menghentikan langkah andre
"Apaan? " Andre berbalik menatap Raya yang sudah duduk diatas tempat tidur nya.
"Gue laper" Lirih Raya pelan
"Masaklah,  ngapain bilang gue" Jawab andre acuh lalu keluar dari kamar Raya.
"Aaaaaaa bunda!!!!!  Aku gak bisa tanpa bunda!!!  Aunty!!!!!!!!!!! " Teriak Raya frustasi memanggil orang orang yang setiap pagi sudah memasukkannya.

Andre kembali melanjutkan tidurnya, ia sengaja membuat Raya kesal dan akan berusaha membangun kan nya disaat ia tidur nantinya. Andre terkekeh membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

loh itu musuh gue!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang