raya duduk di meja biasa didekat pojok jendela,setiap raya mendatangi kafe ini raya selalu duduk di meja itu bukan bermaksud untuk mengingat masa lalu tapi tempat ini menjadi tempat favorit dan candu baginya untuk menduduki bangku ini
"hey tutu bete banget tu muka,uda berapa bulan gak disetrika" raya menepis tangan perdian yang mencubit pipinya
"raya per bukan ratu "perdian heran dengan sikap raya kali ini yang biasanya raya akan ceria dan mengusilinya tapi kali ini raya hanya diam dan menatap keluar jendela
"RAYA lo kenapa??" perdian sengaja menekankan nama raya,mendengar itu raya langsung menoleh dan mencubit pipi perdian.memang mudah untuk membujuk raya kembai ceria dikala iya sedang murung.
"itu baru benerrrrr" teriak raya tersenyum dengan tangan yang masi setia mencubit pipi perdian meskipun perdian sudah mengaduh kesakitan raya masi belum mau melepaskannya.menurut raya ringisan perdian bagaikan alunan musik biola yang sangat merdu.
"dekk leppppasssimmmm dong" dengan tatapan sedikit memohon perdian menatap raya yang akhirnya lulu,perlahan raya melepaskan cubitannya membuat perdian langsung memegang pipinya.
"lo tahu gak kax tadi gue bertemu sama cowok yang super duper menyebalkan" perdian menaikkan alisnya mendengarkan ocehan raya.berbagai ekspresi yang yang raya tunjukan membuat perdian menahan tawanya.
Raya pov
"Assalammualaikum all!!" bunda ayah dan kak ani menatap gue lalu mengusap matanya perlahan,hmm mereka fikir gue ini hantu apa kaya gak yakin aja gue ada disini.
"oh god!!! sia sia hamba mu ini bergegas pulang tapi ternyata tidak ada yang merindukan hamba ya allah" gue bersandar sambil memukul dinding seperti orang yang sedang meratapi nasibnya ,melihat tingkah gue bunda tersenyum lalu berlari memeluk gue.
"ya allah ini beneran bunda kira hanya hayalan bunda" gue membalas pelukan bunda sedangkan ayah dan kax ani berjalan mendekati kami
"kok gak bilang sich dek kalo pulang" gue melepas pelukan bunda lalu memeluk ayah dan terakhir memeluk ani kakax cantik gue.
"kan biar suprise!!!" gue merentangkan tangan gue sambil menggoyangkan pinggul gue,ayah dan bunda tertawa dengan tangan ayah melingkar dipinggang bunda.sedangkan ani menjewer telinga gue.
"sudah kakax bilangkan dek bertingkah lah seperti wanita ,lo kan sudah dewasa" gue memegang teinga gue yang sudah mulai terasa memenas ,yah beginila ani selalu cerewet dan membimbinggue supaya gue terlihat anggun dan bukan menjadi cewe yang kekana kanakan.
"ihh gue baru ajah nyampe tapi udah diceramahi ,gimanah sich lo kax" gue berjalan santai melewati keluarga gue .gue rasa berbasa basinya sudah selesai, sikap gue memang seperti ini hanya dengan orang terdekatlah gue bersikap hangat .gue juga bingung dengan perubahan sikap gue sejak 5 tahun yang lalu.
hari ini adalah hari ketiga gue berada di indonesia.dan kini gue berencana mengacaukan perdian,
"bunda raya keluar dulu yah " gue menuruni tangga sambil berteriak pamit padda bunda dan ayah pasti ada diruang kerjanya biarlah bunda yang akan memberi tahunya.
"mau pergi kemana loh dek?" gue berhenti menatap ani yang sedang berbaring disova dengan ponsel digenggamannya.gue menghampirinya lalu duduk disandarn sova
"tentu saja pergi mengacaukan perdian" gue menjaawab dengan santai lalu memberikan oleh oleh yang gue bawa tadi takut kelupaan memberikan sama ani.
"apaan ni dex" ani mengerut sambil menelitik kotak yang berukuran kecil itu ,dengan senyuman yang manis gue meninggalkan ani yang manis menatap kotak pemberian gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
loh itu musuh gue!!!!
Romancegadis itu berlari terus berlari berharap menemukan sebuah tempat yang bisa menyembunyikan dirinya dari dunia."hikss hikssss rere jahat,rer jahattttt" gadis itu memukul dadanya terasa sesak didalam sana.sesekali ia mengelap air mata yang sudah memban...