"Tenang aja, kalian gausah heboh gitu deh! Gue gak bakal naksir sama dia kok! Orangnya aja nyebelin gitu! Rasanya pengen gue telen hidup-hidup tuh anak!"
"Dan gue saranin juga, lo jangan terlalu benci sama dia, soalnya, benci itu beda tipis sama cinta. Lo hati-hati aja sama dia dan jaga jarak biar dia gak bisa PDKT-in lo!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Key, nyontek PR Fisika dong!" Pinta Selena yang sekarang sudah berbalik badan menghadap ke mejaku.
"Nih." Ucapku menyetujui seraya menyerahkan PR yang sudah ku kerjakan tadi malam.
"Oke trims!"
Dengan secepat kilat ia menyalin semua jawabanku. Dih, tulisannya udah kayak tulisan bayi, abstrak.
"Selamat, tulisan Anda masuk ke dalam kategori tulisan tercepat dengan tingkat keabstrakan yang tinggi." Ucap Bella meledek sambil menyalami tangan Selena secara formal.
"Apaan sih? Jangan ganggu Selena Gomez lagi nulis deh!"
"Idih, mentang-mentang namanya Selena, seenaknya aja pake Gomez." Ledek Cecil yang baru saja datang dan duduk di sebelahku.
"Cil, tumben lo dateng telat, ada masalah apa?" Tanyaku memandangi wajah Cecil yang nampak lelah dan berkeringat.
"Gak ada apa-apa kok!" Ucapnya mengelak sambil mengelap keringatnya yang bercucuran dengan punggung tangannya.
"Lo kok keringetan gitu, Cil? Biasanya kalau pagi-pagi bau lo harum banget udah kayak kembang kamboja." Ucap Selena setelah mengembalikan buku tulisku.
"Enak aja! Wangi sih wangi, tapi gak kayak kembang kamboja juga kali!" Protes Cecil menatap Selena tajam.
"Jadi kronologisnya kayak gimana nih, Cil?" Tanya Bella menengahi perdebatan.
"T--tadi m--mobilnya bokap gue mogok. Daripada telat, mendingan naik angkot aja. Jadilah aku, Cecil yang bau matahari." Ucap Cecil mengejek dirinya sendiri. Nih orang kok aneh ya?
"Kenapa sih, Cil? Kalo ada yang buat lo sedih, bilang aja ke kita. Kita semua sahabat. Susah senang diomongin bareng. Kalo ada apa-apa, jangan sungkan-sungkan berbagi ke kita semua." Ucapku sok bijaksana.
Selena dan Bella bertepuk tangan ria layaknya aku ini seorang Ratu Elizabeth yang selesai berpidato.
Kami berempat terus bercerita dan sesekali tertawa mendengar celotehan Selena. Hingga guru yang akan mengajar datang ke kelas membuat obrolan seru itu terhenti sejenak berubah menjadi obrolan mematikan.
###
"Keluar bareng yuk?" Tawar Cecil seraya membereskan perlengkapannya.
"Kalian keluar duluan aja, gue ada urusan bentar." Tolakku halus tapi malah ditatap tajam oleh mereka bertiga.
"Gak, kita keluar harus barengan!" Ucap Selena dengan paksaan. Kalau udah dia yang ngomong, gak ada yang menang buat ngebantah.
"Iya, bener yang diomongin Selena. Gak sohib banget!" Ucap Bella dan menggelengkan kepalanya sambil berdecak.
"Oke, oke! Gue ada urusan sama Daniel masalah tugas dari Bu Yossi. Kalo tugas mandirinya udah gue kerjain, tinggal tugas yang dikasih buat Daniel."
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Loves Me [SLOW UP]
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang Keyla Aussie Anderson ; anak pengusaha kaya yang menjelma menjadi gadis biasa-biasa saja, bertemu dengan Daniel ; cowok tampan dengan sejuta pesonanya yang terkenal dengan sifat arogan? Akankah Keyla yang akan terbelen...