Maap ye, dikit doang /kabur/
Mulmed gak bikin puasa batal uy sans aeAku membuka mata perlahan dan melihat secercah sinar matahari di ujung timur. Badanku rasanya mau remuk. Punggung kaku, kaki lecet, ditambah beban manusia buaya yang tertidur di pahaku.
"BANGUN!" Teriakku di telinganya.
Badak tidak tahu diri ini akhirnya membuka mata juga setelah aku teriaki berkali-kali.
"Kalo mau bangunin itu mbok ya halus dikit. Sayang, bangun dong, udah pagi nih, kamu gak mandi? Aku dah siapin sarapan," Ucapnya seolah-olah dia istri yang perhatian banget sama suaminya.
"Dih, ngimpi lo! Bangun cepet! Kaki gue pegel nih!"
Daniel mendudukkan badannya dan segera merapikan barang-barang. Satu ransel besarku dan satu ransel kecilnya.
"Yuk, balik ke tenda! Pasti anak-anak pada nyariin kita."
"Wait! Lo utang penjelasan ke gue, bagaimana bisa lo ngikutin gue sampe sini?! Dan... ah gue lupa, gue masih marah sama lo!" Ucapku seraya mencebikkan bibir.
Eh si kuda nil belagu ini malah terkekeh seolah aku abis aja ngelawak.
Setelah menormalkan suaranya, dia berdehem.
"Kita kan punya ikatan batin, Beb," Ucapnya sambil mengedip sebelah mata genit.
Gatel ya dia!
"Stop manggil gue pake sebutan semacam itu--"
"Semacam apa, hm?"
Wah, minta ditampol nih kuda nil kurang ajar!
"Apa lu?! Udah ah, gue gak mau debat sama lo! Capek gue!"
"Yaudah ayo, Keyla Aussie Atmaja!"
"DANIEL!!! SEENAKNYA AJA LU GANTI-GANTI NAMA GUE!"
"Testimoni doang elah!"
Ah bodo amat sama Daniel. Aku pun berdiri dengan susah payah. Namun berkali-kali aku terjatuh lagi.
"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi...
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam...
Aku terjebak dan tak tau arah jalan pulang...
Aku tanpamu, butiran debu..."Wah minta digebuk Si Daniel! Pake nyanyi kayak gitu mau nyindir gue?!
"Sini, gue bantu," Ucapnya sambil mengulurkan tangannya yang sialannya kelihatan berotot banget.
"Udah, ayo, biasa aja kali liatin tangan gue. Ini baru tangan loh, belum bagian yang lain," Ucapnya ambigu.
Bagian lain apa coba? /tepok jidat/
"Apa gak ngerepotin lo?" Ucapku melirik ransel besarku yang digendong Daniel di depan dadanya.
"Nih, tas gue yang bawa lo aja. Naik sini!"
Daniel udah siap-siap berjongkok di depanku, memposisikan punggung tegapnya yang lagi-lagi bikin pikiranku melayang entah kemana.
Di tengah perjalanan, kami berbincang kecil. Tentunya Daniel yang kegatalan itu yang mengajakku ngobrol ditambah rayuan mautnya.
"Lun..." Ucap Daniel.
"Apa Luna Luna?! Gue Keyla, bukan Luna!"
"Kan kamu Lunanya Alpha," Ucap Daniel melembut.
"Gak sudi."
"Sudi gak sudi lo harus jadi Nyonya Alfa Atmaja!"
"Daniel Alfa Atmaja yang terhormat, saya selaku keluarga Anderson, menolak secara tegas dan lugas atas ucapan Anda. Mohon dimengerti keputusan saya karena Saudara Daniel yang playboy capcin dan suka gonta ganti cewek!"
Dan Daniel tertawa geli saat itu. Mengatakan bahwa ucapanku akan berbanding terbalik dengan ucapanku tiga tahun lagi.
"Lo tau tujuan Tuhan menciptakan matahari dan bulan?" Tanya Daniel.
"Ya matahari untuk menyinari di siang hari, kalo bulan untuk menyinari di malam hari," Jawabku.
"Kalo tujuan Tuhan menciptakan Keyla untuk apa?"
Hah? Jujur aku sedikit bingung dengan pertanyaannya.
Aku berkata sambil berpikir keras, "Eum... entahlah, buat apa ya?"
"Buat menyinari hidup Daniel yang gelap menjadi bersinar."
"Wes, gombal neh to?! Dasar Boyo!"
Aku masih ingat saat itu. Saat pipiku lagi-lagi memerah karena rayuan Daniel. Entah sampai kapan moment itu akan bertahan. Besok? Lusa? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan?
I don't know.
TBC
Kampret ya! Saya sudah nulis kemaren cape2 dpt 1000an lebih word, eh tadi partnya ilang. Untung sabar. Dikit ae part ini wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Loves Me [SLOW UP]
Ficțiune adolescențiBagaimana jadinya jika seorang Keyla Aussie Anderson ; anak pengusaha kaya yang menjelma menjadi gadis biasa-biasa saja, bertemu dengan Daniel ; cowok tampan dengan sejuta pesonanya yang terkenal dengan sifat arogan? Akankah Keyla yang akan terbelen...