"Susahnya, dia itu galak dan arrogant banget! Pokoknya gue sebel sama dia!"
Ati-ati loh! Benci sama cinta itu beda tipis. Ntar lama-lama lo jatuh cinta lagi sama dia.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami bertiga masih setia mendengar kronologis terjadinya aksi basah kuyup yang menimpa dua makhluk gak tau diri. Ternyata hanya masalah sepele sampai segitunya. Dasar, orang aneh!
"Jadi kek gitu doang?" tanya Bella tak percaya.
"He'eh." jawab Selena malas karena dia sudah menyebutkan kata-kata itu untuk kesekian kalinya.
Aku, Cecil, dan Bella memang penderita penyakit kepo akut. Sebenarnya bukan hanya kami bertiga, melainkan Selena juga. Malah dia yang paling parah.
"Cuma itu??" tanyaku tak percaya. Selena hanya mengangguk malas sekali. Ralat. Bukan sekali, tapi berkali-kali.
"So, gara-gara gak matiin air kran, kalian jadi ribut gitu?" tanya Cecil menebak.
"Huhh." Selena hanya mendengus kesal sambil memutar bola mata malas.
"Ck ck ck! Lo berdua tuh sama-sama gak waras." Cecil terkekeh geli.
"Gue mah masih waras-waras aja, Rangga nya aja yang gila!"
"Yah kalian berdua itu sama-sama aja. Sama-sama gila." ledekku sambil tertawa jahat. Selena hanya mendengus malas tanpa membalas ocehan-oceham dari kami bertiga.
"Eh, Key!" Cecil memanggilku.
"Apa?" sahutku sembari menyeruput orange juice yang dibelikan Cecil tadi.
"Tadi perintah Bu Yossi, lo gak keberatan sama sekali?"
"Keberatan banget sebenernya. Tapi aku mah apa atuh kalo yang nyuruh guru sendiri. Itung-itung itu amanah. Mau nolak tapi gak enak. Jadi serba salah gue."
"Emangnya ada apaan? Kok gue gak dikasih tau? Jahat banget kalian! Sahabat sendiri masa dihempas jauh-jauh?" ucap Selena kesal.
"Abisnya elo sibuk sama Rangga melulu sih! Jadi gak ada waktu buat kita-kita." Selena hanya nyengir-nyengir gak jelas sambil menggaruk tengkuknya malu.
"Tadi Si Daniel buat onar, dapet hukuman dari Bu Yossi, tapi Danielnya gak peduli. Lo tau kan Daniel tuh anaknya gimana? Yaudah, abis deh kesabaran Bu Yossi. Jadilah Keyla disuruh ngebantuin Daniel ngerjain tugasnya." jelas Bella panjang lebar. Aku dan Cecil manggut-manggut menyetujui ucapan Bella.
"Yaudah, terima aja kali! Daniel kan lumayan ganteng, apa susahnya?" puji Selena dengan muka datar.
"Susahnya, dia itu galak dan arrogant banget! Pokoknya gue sebel sama dia!"
"Ati-ati loh, Key! Benci sama cinta itu beda tipis. Ntar lama-lama lo jatuh cinta lagi sama Daniel!" goda Cecil sambil tersenyum jahil. Oh, tenang saja, never!
"Udah deh, gausah bahas gituan. Gak penting. Mending balik ke kelas. Lo pada udah selesai kan?" tanyaku mengalihkan perhatian. Mereka bertiga hanya mengangguk malas karena topiknya berhasil kualihkan.
Selesai makan siang di kantin dan menceritakan hal-hal serius sampai hal sepele seperti menghilangnya anak kucing milik Pak Wawan -petugas kebersihan sekolah- , kita berempat pergi masuk kelas karena bel masuk udah bunyi dan bentar lagi bakalan ada pelajaran matematika.
Sesampainya di dalam kelas, kami berempat mengernyit bingung menatap kelas yang sepi, tidak ada orang sama sekali.
"Pada kemana nih orang?" tanya Bella sambil menatap ke arahku, Cecil, dan Selena bergantian. Kami bertiga hanya mengindikkan bahu tanda tak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Loves Me [SLOW UP]
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya jika seorang Keyla Aussie Anderson ; anak pengusaha kaya yang menjelma menjadi gadis biasa-biasa saja, bertemu dengan Daniel ; cowok tampan dengan sejuta pesonanya yang terkenal dengan sifat arogan? Akankah Keyla yang akan terbelen...