Sudah bosenkah kalian? Wkwk
Boleh saran alur ceritanya gimana, supaya w juga dpt pencerahan😂😂
Happy Reading cerita absurd ikeh:v
Different. Satu kata yang mendeskripsikan kegiatan camping ini. Kenapa aku bisa bilang gitu?Well, waktu aku sekolah di New York, kegiatan semacam ini jarang banget diadain. Sekalinya ada, mom and dad pasti gak setuju.
Tapi untungnya Kak Jacob berada di pihakku. Sebisanya, dia mengusahakan agar aku bisa ikut kegiatan sosialisasi seperti ini. Ya dengan cara apalagi kalo bukan pake jurus andalan, jurus ngibul.
Dan ini lah camping ketigaku. Ada yang berbeda kali ini. Entah apa itu, tapi aku lebih semangat daripada sebelumnya.
Mungkin karena teman baru? Wilayah baru? Apa... mungkin karena dia?
Dia yang sedang push up di depan tenda panitia.
"Hoy! Ngelamun aja lu!" Sentak Selena dari belakangku.
Kami sudah selesai beres-beres tenda dan sekarang waktunya istirahat sebelum melanjutkan acara berikutnya.
"Liatin apa sih?" Tanyanya yang tidak ku gubris.
Selena mengikuti arah pandanganku. Tiba-tiba saja ia terpingkal-pingkal hingga tenda yang susah payah kami buat, hampir saja ambruk jika tidak ku tahan.
"Hahahahaaa! Bad boy SMU Harmony Bakti Husada disuruh push up?"
Selena tertawa jahat, kemudian memasang muka datarnya sambil berkata, "Haha! Dah biasa."
"Maksud lo?" Tanyaku.
"Ya ampun, Keyla, cowok lu itu bad boy," Jelasnya dan aku mengangguk.
"Bad boy kelas kakap," Jelasnya lagi dan aku mengangguk lagi.
"Eta terangkanlah! Lo tuh terbuat dari apa sih, Key, bisa-bisanya lu jatuh cinta sama dia."
"Cinta itu buta."
"Buta sih buta, tapi ya jangan lo samain buta sama bego!"
"Cinta itu buta dan gak kenal logika. Cinta itu datang tiba-tiba tanpa meminta persetujuan Si Pemilik Hati. Siapa pun dia, seburuk apa pun dia, gue tetep pengen berada di sisinya. Mungkin gue udah terjerat pesonanya," Jawabku.
"Key, please, dengerin gue sebelum ini terlambat. Gue tau Daniel. Gue tau gimana pergaulannya di luaran sana--"
"Tapi waktu gue ke rumahnya, kayaknya dia sama keluarganya baik-baik aja," Potongku cepat.
Selena membuang napasnya kasar, terlihat seperti frustasi.
"Bukan itu, lo gak akan tau, Key. Karena--"
"Karena apa? Kasih tau gue, Sel!" Desakku.
"Karena... karena dia punya lima puluh bayangan buruk," Ucapnya lirih sambil menatap kosong ke depan.
Apa maksudnya?
Aku pun menggoncang bahunya, menuntut penjelasan lebih tentang Daniel yang belum sepenuhnya aku ketahui.
"Tell me, Sel, tell me, tell me all about Daniel which i don't know af!"
"Gue pun juga gak tau lima puluh bayangan itu apa maksudnya. Daniel orang yang tertutup tentang masa lalunya, yang mengubahnya menjadi pribadi yang kejam."
"Tapi dia gak keliatan kejam," Sanggahku.
"Lo gak tau apa pun tentang dia, Key, lo tuh cuman orang baru di kehidupannya. Suatu saat lo pasti juga ditinggalin kayak korban dia sebelumnya."
Sungguh ucapan Selena barusan, benar-benar menyakitiku. Sehinanya kah aku di depannya? Segitu murahan kah aku yang mudah jatuh cinta dengan seorang cowok brandalan?
Tak terasa butiran bening itu meluncur indah melewati pipiku.
"Gue gak bermaksud nyakitin hati lo, Key, tapi gue cuman gak pengen sahabat gue disakitin sama cowok brengsek sebangsa Daniel!"
Selena pun memelukku. Dan tangisku akhirnya pecah tak terbendung. Selena gak salah. Dia bilang kenyataan, yang seharusnya terjadi. Tapi seolah-olah aku menjadi orang paling bego sedunia.
"Maafin gue, Key, maaf, gue bener-bener gak bermaksud buat lo nangis. Udahlah, lupain aja apa kata gue barusan! Ini kan waktunya kita having fun!"
Kami mengurai pelukan dan tertawa ketika menyadari bahwa kami berdua baru saja menangis.
"Sel, Key," Ucap seorang perempuan di sampingku.
"Ah! Cecil? Kenapa? Btw tenda lo dimana?"
"Noh, dipojokan, mana ngeri banget tau," Ucapnya menunjuk tenda cokelat di barisan paling ujung bagian belakang.
"Oh ya, ada apa? Perlu bahan-bahan masak? Atau apa?" Tanya Selena.
Cecil mengangguk, "Ada senter berapa? Gue lupa bawa, tadi buru-buru. Jelita cuma bawa satu. Takutnya nanti tengah malem batrainya abis," Ucapnya.
"Gue bawa dua kok, tenang aja. Bentar ya, gue ambilin dulu," Ucapku dan langsung saja ku geledah ransel yang susah payah aku tata. Dengan bantuan Kak Jacob pastinya.
Setelah Celine mendapat yang ia butuhkan, ia kembali ke tendanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Loves Me [SLOW UP]
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya jika seorang Keyla Aussie Anderson ; anak pengusaha kaya yang menjelma menjadi gadis biasa-biasa saja, bertemu dengan Daniel ; cowok tampan dengan sejuta pesonanya yang terkenal dengan sifat arogan? Akankah Keyla yang akan terbelen...