SATNIGHT adalah malam istimewa bagi setiap pasangan. Tapi yang jomblo mah bisa apa?
Ya seperti gua ini, nyepi di kamar sambil nonton film horor dan enggak lupa cemilan yang banyak sampe kasur gua penuh dengan sampah-sampah makanan.
"Waaa di belakang lo tuh! Bego! Pergi dari situ! Etdah buset, malah diem aja! Lari bego!!!" Teriakku histeris terhanyut dalam film yang sedang menanyakan adegan yang menegangkan.
Tiba-tiba saat si pemain di film tersebut berbalik badan, hantu menyeramkan itu muncul memenuhi layar televisi bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka.
"Kyaaaaa!!!!!" Teriakku ketakutan. Tanpa ku sadari, snack yang berada di tanganku kini entah hilang ke mana.
"Lo kenapa dih teriak-teriak mulu dari tadi?"
Suara itu membuatku menoleh ke arah pintu dan menemukan Nino berdiri dengan pakaian yang sudah rapi.
Sepertinya anak itu hendak pergi? Ke mana? Oh ya, gue lupa kalo ini malam Minggu, tentunya dia mau pergi sama pacar-pacarnya itu lah!
"Hello? Lo dengar gue kan?" Ucapnya menyentak lamunanku.
"Ah iya kenapa?"
Ku lihat dia menghela napas. "Lo itu gue tanyain kenapa dari tadi teriak-teriak mulu, berisik banget, ganggu gue aja!"
Aku menatapnya horor. "Hoi, yang jadi tuan rumah di sini siapa sih sebenernya? Elo apa gue?"
"Biarin, suka-suka gue," Jawabnya enteng.
"Lo tuh juga, gak ada sopan-santunnya banget! Kalo mau masuk kamar orang lain, ketuk pintu dulu napa? Untung gue enggak lagi ganti baju."
"Yaudah lah ya, itu sih derita lo!"
"Nyebelin amat sih lo! Pergi sana!"
"Gak lo suruh juga gua mau pergi."
"Ya bagus! Sana pergi! Gak usah balik lagi kalo perlu!"
"Ogah banget, Om Lucas aja gak permasalahin gue tinggal di sini."
Aku semakin geram. Tanpa ku sadari, ku cengkeram selimut tebal di hadapanku hingga kusut.
"Pergi!" Usirku.
"Ini gua juga mau pergi," Ucapnya sebelum pergi dari kamarku.
Sampai di ambang pintu, dia berucap tanpa berbalik menghadapku, "Kalo emang takut sama hantu, gak usah liat kali, ntar mimpi buruk baru tau rasa!"
"Persetan!" Umpatku.
Kuhela napas lega setelah mendengar suara pintu tertutup.
Tapi tak lama kemudian suara pintu terbuka membuatku berteriak kesal, "Apa lagi?!!!"
"Btw gue lupa bilang tadi. Ada pacar lo di depan tuh, katanya mau ngajak lo jalan," Ucap Nino sambil menatapku penuh selidik.
"Pacar? Siapa? Setau gue, gue gak punya pacar."
Nino mengindikkan bahunya. "Samperin aja sana, gara-gara kalian gue jadi telat jemput cewek gue kan?!"
"Lah, kok lo jadi yang marah? Seharusnya tuh gue yang marah!"
"Yah, whatever," Ucapnya sambil melangkah meninggalkanku.
Saking penasarannya, aku meloncat dari kasur dan berlari menuju ruang tamu.
"Kira-kira siapa ya?" Gumamku.
Dari kejauhan aku dapat melihat seorang lelaki yang mengenakan jaket berwarna hitam sedang duduk membelakangiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Loves Me [SLOW UP]
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika seorang Keyla Aussie Anderson ; anak pengusaha kaya yang menjelma menjadi gadis biasa-biasa saja, bertemu dengan Daniel ; cowok tampan dengan sejuta pesonanya yang terkenal dengan sifat arogan? Akankah Keyla yang akan terbelen...