SETENGAH jam kemudian, mereka telah memasuki halaman rumah Daniel yang lumayan besar. Setelah memarkirkan kendaraannya masing-masing, Daniel turun dari motornya diikuti Keyla yang turun dari mobilnya.
"Duduk, gue mau ganti baju di atas," Ucap Daniel sebelum meninggalkan Keyla di ruang tamu menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Sambil menunggu, Keyla mengeluarkan satu persatu buku materi yang diperlukan.
Tak lama setelah itu, Daniel kembali dengan pakaian yang lebih santai dan membawa dua gelas jus jeruk.
"Ini gue udah stabilo yang penting-penting. Lo baca aja dulu, baru kerjain soal-soalnya. Ntar gue bantuin kok," Ucap Keyla menunjukkan buku materi di depannya.
"Males ah, lo aja yang kerjain semuanya!"
"Kok gue? Masih untung dibantuin! Gak tau terima kasih banget."
Akhirnya Daniel mengalah. "Oke!"
Keyla memandangi Daniel yang sedang serius dalam belajar. Sesekali cowok tampan itu mengacak-acak rambutnya kesal karena tak kunjung menemukan jawaban yang tepat.
"Argh! Key, ini jawabannya apa?"
Keyla memahami soal tersebut dengan teliti. Tanpa ia ketahui, Daniel curi-curi kesempatan untuk memperhatikannya.
"Kalo yang ini jawabannya E. Penjelasannya ada di halaman tiga ratus lima."
Daniel hanya menganggukkan kepalanya sambil mengetuk-ketukkan penanya di meja kaca tersebut.
"Tinggal dua soal lagi," Ucap Daniel sedikit antusias.
Keyla mengernyit heran. "Cepet amat?"
"Iya dong, sebagian gue udah punya kuncinya."
Sontak Daniel menutup mulutnya. "Ups, keceplosan," Ucapnya sambil nyengir lebar.
Keyla menggelengkan kepala dengan senyum tipisnya. Ia tidak menunjukkan ekspresi ingin marah maupun ngomel-ngomel.
"Lo gak marah?"
Keyla mengangkat sebelah alisnya menatap Daniel. "Ngapain marah? Justru bagus, jadi gue gak usah susah-susah ngajarin lo."
"Yah, whatever."
"Lo di rumah sendirian?" Tanya Keyla.
"Hm." Ucap Daniel tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
Keyla melirik ke arah ponsel Daniel. Rupanya Daniel sedang asik bermain game tahu bulat.
"Apa lirik-lirik?" Tanya Daniel sarkatis.
Keyla berusaha menahan tawanya yang hampir meledak. "Hmmpptt, gak papa."
Pintu utama terbuka, seorang wanita separuh baya masuk ke dalam rumah dengan menggandeng tangan gadis kecil yang lucu.
"Abang!!!" Teriak gadis kecil itu menatap antusias ke arah Daniel sambil menggerakkan kedua tangannya.
Daniel menatap kesal gadis kecil yang imut itu. Ia menghampiri anak tersebut dan menggendongnya dengan langkah yang teramat malas.
"Bibi boleh istirahat, biar Jessie Daniel yang jagain," Ucap Daniel mengisyaratkan wanita yang menemani Jessie itu untuk pergi.
"Abang, dia siapa? Pacar baru ya, Bang? Lebih cantik dari yang kemarin, malahan Ijess kalah cantik." Jessie memasang muka cemberutnya.
"Ish, Jessie kok ngomongnya seenaknya aja! Gak boleh tau," Ucap Daniel sambil mencubit kedua pipi Jessie yang bulat layaknya bakpao.
"Aww! Abang jahat ih, nanti Ijess aduin ke mama baru tau rasa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Bad Boy Loves Me [SLOW UP]
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika seorang Keyla Aussie Anderson ; anak pengusaha kaya yang menjelma menjadi gadis biasa-biasa saja, bertemu dengan Daniel ; cowok tampan dengan sejuta pesonanya yang terkenal dengan sifat arogan? Akankah Keyla yang akan terbelen...