Two

2.8K 166 3
                                    

Hi Guys!
Sesuai dengan Pemberitahuan di awal, bahwa cerita ini akan di revisi dari segi pemeran dan tata bahasa. Enjoy! 👋

Happy Reading 💚😚

~

Saat Iki sedang berjalan ke kelasnya, tiba-tiba ada yang menabraknya hingga terjatuh, tetapi orang itu tidak membantu nya berdiri, dia terus berjalan tanpa menghiraukan orang yang iya tabrak seperti tidak berdosa.

"Woyyy!! Kalau jalan liat liat dong!! gila kali ya! udah nabrak gak ngebantuin lagi, Bangsat!!" Teriak Iki dengan nada tinggi, tetapi orang itu tetap tidak menghiraukanya.

Tiba tiba Ido datang dan membantu Iki bediri sambil menahan tawanya. "Kenapa Lu Ki, duduk di lantai, duduk mah di bangku Ki."

"Diem Anjg! Kesel nih gue!" Sambil berdiri dengan bantuan adiknya itu.

"Loh kenapa emangnya?? Masih Pagi udah kesel aja?? " Tanya Ido kebingungan, karena Ido tidak melihat kejadiannya, yang Ido tau, kembarannya itu sedang duduk di lantai sambil memegangi bokongnya.

"Ahhgg! Udahlah, gue mau ke kelas." Iki berjalan meninggalkan Ido yang masih terdiam karena bingung dengan kelakuan abang nya ini.

"Dih Kenapa ya?? Pagi pagi kok badmood aja dia." Ido menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Bodolah, mendingan kekelas, daripada telat, gara gara mikirin si Iki." Ido berjalan menuju kelasnya.

~

Sekarang Iki sudah berada di kelas, semua menatap Iki heran, karena Iki berjalan Pincang.

"Ahhkk, pagi pagi udah bikin kesel aja tuh orang." Ucap Iki sambil duduk dibangku dan melihat luka yang tadi iya jatuh itu, baguslah lukanya tidak terlalu parah.

"Nah loh si killer dateng, Tapi bentar… ada yang aneh. Ohh iya, siapa itu yang berdiri disamping Pak Tomi, apa itu murid baru yang dibilang Ido ya? cantik si… ih apa si ki! BENTAR! Itu jaket yang dia pake kaya kenal? oh iya! itu kan jaket orang yang nabrak gue tadi, Oh ternyata dia orangnya." Gerutunya dalam hati panjang lebar sambil menatap sinis ke arah perempuan yang sedang berdiri di depan kelas.

"Selamat Pagi Murid-murid! hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap Pak Tomi sambil mempersilahkan cewek itu untuk memperkenalkan diri.

"Haii semua, nama gue Ranum Putri Cantika." Perempuan yang datang bersama Pak Tomi itu memperkenalkan diri.

"Oh ternyata namanya Ranum,cantik juga ni anak." Ucap Iki dalam hatinya.

"Baiklah, Ranum silahkan kamu duduk sama Rizki ya " kata Pak Tomi. Ranum tampak kebingungan.

"Hahh?? Dia duduk sama gue?? " Iki masih menggurutu dalam hati.

"Mohon maaf pak sebelumya, yang namanya Rizki yang mana ya?? " Ranum bertanya kepada Pak Tomi sambil memperlihatkan cengirannya. Manis, ada gingsulnya. Ucap Iki dalam hati.

"Ohh iya, kamu kan belum kenal ya, yang namanya Rizki angkat tangan." Ucap Pak Tomi mengintrupsi. Terlihat Iki masih terdiam.

"Rizkiiii!! " Teriak Pak Tomi dan berhasil membuat Iki terkaget dalam lamunannya.

"Ohh iya pakk, saya pak." Ucapnya kaget sambil mengangkat tangan.

Ranum berjalan kearah Rizki yang masih syok karena teriakan Pak Tomi.

"Haiii... Gue Ranum." Ranum mengulurkan tangan nya, niat memperkenalkan diri.

"Rizki Badera." Jawab Iki dingin dan tidak membalas uluran tangan Ranum, karena Iki masih kesal dengan Ranum tentang kejadian tadi pagi.

"Ohh oke, salam kenal." Ucap Ranum sambil menggenggam tangan nya yang sia sia itu dan membuang muka dari Iki.

"Hmm." Hanya di balas deheman, lalu keduanya hening.

Pak Tomi pun, menerangkan materi yang paling Iki tidak suka yaitu Fisika, selama beberapa jam, hingga bel istirahat berbunyi.

"Rizkii!!" Ranum memanggil Iki, yang hendak keluar kelas, Iki pun menoleh, karena merasa dirinya terpanggil.

"Apaa?? "Jawab Iki ketus, karena dia masih kesal dengan Ranum.

"Anterin gue ke kantin dong, gue kan murid baru disini, jadi gue belum tau isi sekolah ini." Pinta Ranum kepada Iki dengan nada memohon.

"Gila ni cewek, cantik banget ternyata, manis juga, gingsul, sama kaya gue - ihh, apa apaan si Ki! ni cewek yang udah nabrak lu tadi pagi, jual mahal dikit." Gerutu Iki dalam hatinya.

"Rizkii, pliss yaa." Pinta Ranum memohon lagi.

"Hmm.. Iyaiya, yaudah ayo, Lu ikutin gue." Akhirnya Iki menerima permohonan Ranum. Luluh juga. Siapa yang gak luluh coba? Ranum tersenyum dengan mata puppy eyes nya, belum lagi gingsulnya, menambah kesan manis di ukiran wajahnya.

~

Saat dijalan menuju kantin, banyak yang memanggil Rizki, dan melihat Ranum yang berjalan di samping Iki dengan tatapan bertanya, dan sinis, setau mereka Rizki dan kembarannya Ridho anti sekali sama yang namanya perempuan, merasa risih dengan tatapan murid sekolah kepadanya, Ranum pun bertanya kepada Iki.

"Rizkii." Panggil Ranum.

"Apa? "Jawab Iki masih dengan nada dingin.

"Lu kayaknya populer disini ya? Liat tuh semua cewek manggil Lu terus kalau Lu lewat? " Tanya Ranum lagi. Dia masih takjub dengan reaksi warga sekolah dengan kedatangan Rizki

"Hmm.. Iyaa, fans gue mereka semua itu." Jawab Iki dengan tertawa.

"Idiih.. Geer Lu ki." Sambung Ranum ikut terkekeh.

"Loh gak percaya? Coba lu tanya sama semua anak yang ada disini, kenal gue apa engga." Kata Iki dengan sombong kepada Ranum lalu menatapnya

"Terkenal juga ni anak, ganteng si emang, ada gingsul nya, sama kaya gue, tapi ngeselin." Gerutu Ranum dalam hati.

"Ra, kok bengong? Buru kekantin, mau gue tinggal?" Panggil Rizki menyadarkan lamunan Ranum.

"Ehh iyaya, ayoo." Saut Ranum, langsung mengikuti Iki kembali.

Dari kejauhan ada Ido melihat semua kejadian tersebu.  Ido merasa aneh, karena baru kali ini abangnya itu jalan berdua sama perempuan, sebelumnya dia selalu menolak.

"Wehh, si Iki jalan sama Siapa tuh?" Tanya Ridho kepada temannya.

"Iyaa do, tumben si Iki jalan sama cewek biasanya kan anti banget, sama kaya Lu. Ucap Albi, teman Ridho.

"Iya do, tumben banget abang Lu jalan sama cewek, kesambet apaan tuh do si Rizki?" Sambung Danny.

Ridho hanya mengangkat bahunya. "Mungkin abang gue lagi Insaf."

~~~

Jangan lupa untuk Vote dan komen!

See You!

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang