Twenty Seven

1.7K 105 12
                                    

~

"Riri?" Panggil Rizki dari kejauhan.

"Kenapa Ki?"

"Ranum kemana deh?" Dia melihat ke sekeliling depan ruangan Ridho di rawat. Kosong. Hanya ada Riri setia nenunggu disana.

"Itu dia izin tadi mau ke toko buku dulu sebentar, nanti dia kesini lagi kok, mungkin bareng Danny juga." Rizki hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Riri.

"Gue ada urusan sebentar Ri, nanti kalau ada orang tua gue tolong di temenin dulu ya, mereka udah sampai di bandara kok, gue udah bilang mereka, lu nunggu disini bareng Ranum."

"Hah? Oh.. O-oke.." Jawab Riri ragu - ragu.

"Gugup gitu? Haha."

"Nggak kok.."

"Kalau Ranum atau Mamah dan Papah gue tanya, gue kemana, bilang aja mau ketemu sama temen taekwondonya."

Riri hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Rizki. Setelahnya Rizki berpamitan kepada Riri dan pergi begitu saja.

Di sepanjang jalan, Rizki hanya termenung melihat jalanan yang cukup lengang. Sampai dia mulai tersadar, bahwa ada sebuah mobil yang mengikutinya sedari tadi.

Rizki tidak tahu percis sedari kapan Mobil tersebut mengikutinya. Rizki berusaha tidak memperdulikannya, sampai akhirnya Rizki mulai Risih dan mempercepat motor yang sedang dia kendarai.

"Bangsat! Siapa sih nggak jelas banget?! Ngejar pula! Kurang ajar!" Monolog Rizki sendirian.

Rizki terlalu focus dengan mobil yang dia lihat di kaca spion motornya, sampai dia tidak tersadar bahwa beberapa meter lagi adalah tempat penyeberangan jalan, terlihat ada seorang ibu dan anaknya yang hendak menjelang.

"AWASSS MASS!!!!!" Teriak orang - orang disekitarnya.

Rizki melihat kedepan, lalu dia membanting setir kearah berlawanan dekat trotoar yang sepi pejalan kaki, saat Rizki membanting setir, mobil yang sedari tadi mengikutinya menabrak motor Rizki dengan sengaja, sehingga Rizki terseret lebih jauh dari perkiraannya. Mobil tersebut tidak berhenti, dia melarikan diri begitu saja.

Brukkkk..

"AAAAAAAAA!" Teriak semua orang yang melihat kejadian.

Rizki terkapar begitu saja, awalnya dia masih tersadar, dia berusaha untuk bangkit namun pertahanan nya runtuh.

"Ra.. Ranum.. tolong gue.." Lirih Rizki.

~

Ranum sedang sibuk berdiri di hadapan deretan Rak buku di sebuah toko buku terkenal di kota mereka. Setelah sarapan bareng Rizki dan Ranum tadi pagi, Ranum tiba - tiba izin kepada Riri untuk pergi ke toko buku saat Rizki berada di kamar mandi.

Awalnya sih dia tidak ada niatan pergi ke toko buku hari ini, sampai dia melihat update an dari salah satu penulis favorit nya bahwa penulis tersebut baru saja menerbitkan buku, dan disinilah Ranum sekarang.

Di tangan Ranum sudah terdapat buku yang dia inginkan, namun dia tertarik dengan buku - buku yang lain, dia menginginkan salah satu buku lagi untuk dia beli hari ini.

Deggg

Tiba - tiba dada Ranum terhentak, Ranum terdiam sesaat.

"AAAAAAAAA!"

Ranum melihat kearah luar toko buku, tiba - tiba ramai sekali. Tanpa basa-basi, dia langsung berlari kearah kasir, dia hanya membeli buku yang baru saja di terbitkan oleh penulis favoritnya.

Setelah proses pembayaran beres, dia berlari kearah luar toko buku, untuk melihat apa yang terjadi sampai terdengar suara teriakan yang ramai sekali.

Ranum melihat seseorang lelaki yang terkapar di dekat trotoar, awalnya Ranum masih belum menyadarinya.

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang