Twenty Three

1.4K 111 2
                                    

~

Ranum membantu Riri memasuki rumahnya, dengan kondisi yang bisa kita sebut, bahwa Riri memang sedang tidak baik - baik saja. Ranum membantu Riri untuk duduk di kursi yang berada di dapur. Melihat Riri yang sedikit kediginan, Ranum berinisiatif mengambil minum untuk Riri.

"Lu okay? Ada yang sakit?" Ranum bertanya sabil memberikan air putih hangat untuk Riri.

Riri hanya menatap Ranum sendu, Ranum memberikan tatapan hangatnya pada Riri.

"Minum dulu Ri." Riri langsung meminum air yang diberikan Ranum.

"Udah lebih better?" Ranum kembali bertanya pada Riri, namun Riri masih diam membisu.

"Mau nangis lagi? Gapapa.. Nangis dulu aja biar lega." Sedetik kemudian tangisan Riri pecah. Ranum hanya tersenyum hangat sambil mengelus bahu dan sesekali punggung kepala Riri pelan.

Hampir 5 menit Ranum menunggu tangisan Riri mereda, namun tidak kunjung reda. Ranum bingung harus melakukan apa. Ranum hanya memutuskan setia menunggu Riri menyelesaikan tangisannya.

Setelah tangisan Riri sudah mulai mereda, Ranum menghembuskan nafas pelan.

"Lu harus mandi dulu Ri." Ranum mengusap pelan pipi Riri yang masih tersisa buliran - buliran bekas air matanya.

Riri akhirnya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu seperti apa yang disarankan Ranum, namun sebelum Riri pergi meninggalkan dapur, Ranum bertanya sambil memperlihatkan cengiran kudanya.

"Gue boleh masak nggak Ri? Lapar hehe…" Sebenernya Ranum sedaritadi mencari keberadaab asisten rumah tangga nya Riri, namun sepertinya sih sedang libur, soalnya Ranum sempat bertanya kepada Riri saat di motor tadi, apakah dirumah Riri ada orang? Jawaban dari Riri adalah kosong.

Riri ikut melebarkan senyumannya, "Gapapa, lu serius mau masak? Atau mau nunggu gue aja? Lu kan tamu."

"Nggak! Gue aja! Lu mandi aja sumpah."

"Serius?"

"Iya Riri, sana mandi."

"Oke! Bumbu ada di kitchen counter sama lemari es ya, pilih aja lu mau masak apa, jangan diberantakin!  Awas aja bikin dapur gue kebakaran!" Riri memberikan warning kepada Ranum, sebenarnya si becanda, Riri sih percaya aja sama Ranum.

"SIAP BESTIE!"

Oke, akhirnya kedua sahabat itu, sibuk dengan kegiatannya masing - masing. Riri yang sekarang sudah mulai mandi, dan Ranum yang sedang memasak. Melihat bahan masakan yang cukup lengkap, banyak sekali daging, seafood, serta sayur - sayuran, Ranum memutuskan untuk memasak nasi goreng dan Ramen hehe.

Sebenarnya sih bisa aja gitu Ranum memasak yang lain, tapi dia memilih memasak menu simple, di karenakan sudah mulai sore dan dia memang sudah sangat lapar. Untuk minum, rumahnya Riri nih emang cocok jadi basecamp buat kumpul sama temen - temen sih, soalnya ada satu lemari es khusus untuk menaruh minuman kemasan dan soft drink, jadi tinggal ambil aja gitu.

Setelah kurang lebin setengah jam lamanya, Riri sudah menyelesaikan mandinya, sekarang dia sudah berganti pakaian dan terlihat lebih fresh dari sebelumnya, dan Ranum baru saja menyelesaikan masakannya, dia sedang menata masakannya di meja makan.

Riri tersenyum kecil sambil berjalan kearah lemari es khusus minuman dan mengambil 2 botol minuman soft drink dan membawanya kemeja makan.

"Heumm.. Kok wangi banget sih." Ucap Riri sambil duduk dan menaruh minuman untuknya dan Ranum.

"Oh iya dong, Masakan Chef Ranum nih. Ayo makan! Semoga suka ya!"

Riri hanya tertawa kecil dan mulai memakan masakan Ranum, dan yang memasak menatap Riri penuh harap, "Gimana? Keasinan nggak? Pas nggak bumbunya?"

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang