Thirty

1.6K 113 4
                                    

~

Ranum, Riri dan Danny sudah kembali masuk ke sekolah, setelah hampir 2 minggu, mereka tidak masuk sekolah, tentu saja mereka mulai mengejar ketinggalannya dengan materi pelajaran, serta tugas - tugas yang semakin menumpuk. 

Sekarang mereka sedang berada di kantin sekolah, yang biasanya berempat atau berlima, sekarang mereka hanya bertiga, mereka asik mengobrol dengan beberapa makanan yang mereka beli, sesekali mereka membawa topik mengenai kondisi si kembar yang kini sudah masuk masa pemulihan. Huh? Masa pemulihan? Apakah Ridho sudah sadar dari koma nya?

Setelah Malamnya Rizki sadar, keesokan malamnya Ridho pun sadar dari koma nya. Riri dan Ranum yang berada di ruangan terkaget dan terharu sekaligus.

"RIDHO?!" Riri yang sedari tadi asik mengelus tangan Ridho sambil memejamkan matanya, terkaget ketika ada sebuah tangan yang mengelus kepalanya. 

Betapa kagetnya Riri, di hadapannya Ridho sedang tersenyum padanya. Ranum yang sedang membantu Rizki makan, langsung memanggil perawat, dan tidak lama setelahnya para perawat datang dan memeriksa kondisi Ridho.

Betapa bersyukurnya mereka melihat Ridho yang sadar, bahkan Riri sedari tadi tidak berhenti menangis sambil terus menggenggam tangan Ridho, takut kehilangan. 

"Kok nangis? Hey.." Sapa Ridho sambil mengusap pipi Riri pelan, Ranum membiarkan keduanya saling menumpahkan rasa rindu, dia memilih untuk menghampiri Rizki yang sedang tersenyum melihat kembarannya itu sudah sadar.

"Maafin aku.. Hikss.."

"Sekarang udah jelas kan? Aku tuh sayang banget sama kamu.."

Riri hanya menganggukkan kepalanya masih menangis, di karenakan kondisi Ridho yang baru sadar dari komanya, dia masih lemas dan tidak bisa terlalu banyak bergerak, dia hanya dapat mengelus pipi Riri sambil menggeleng pelan. 

"Udah, jangan nangis.. aku nggak bisa lihat kamu nangis gitu."

Riri berusaha menghentikan tangisannya, Ridho tersenyum pelan sambil mengabsen keseluruh ruangan, sampai dia tersadar, Ridho melihat Rizki yang berbaring di ranjang rumah sakit sama sepertinya.

"Rizki?! Lo kenapa?!" Ridho refleks teriak tertahan karena memang geraknya masih terbatas.

"Gue gapapa, udah lu jangan banyak gerak dulu."

"Nanti aku ceritain, kamu jangan banyak gerak.." Riri mengelus pipi Ridho pelan, berusaha menangkan Ridho.

Setelah Kejadian tersebut, si kembar sedang menjalani masa - masa pemulihan bersama, terkhusus Ridho yang memiliki luka lebih banyak dari Rizki. Keduanya masih belum dapat berjalan, bahkan Ridho masih kesulitan menggerakan kedua kakinya, dan terkadang kepalanya sering pusing, dokter bilang itu efek dari kecelakaan tersebut. Sedangkan Rizki sudah dapat menggerakan seluruh tubuhnya kecuali kaki kirinya, entah kenapa masih juga belum membaik, dokter bilang dia harus melewati beberapa terapi lagi.

Kabar si kembar yang mengalami kecelakaan sudah menyebar seantero sekolah. Melihat Ranum, Riri dan Danny yang sudah masuk dan aktif di sekolah, mengundang banyak sekali fans si kembar yang menyerbu ketiganya untuk mendapatkan kabar terbaru mengenai kondisi si kembar.

Ranum dan Riri yang sudah memprediksi ini sudah tidak kaget, lain hal nya Danny yang cukup canggung di hampiri oleh beberapa wanita untuk menanyakan kondisi si kembar. 

"Anjir! Mereka kok kepo banget!" Danny mengusap wajahnya kasar, dan memijat keingnya pelan, pusing.

"Iya kan?! Mereka mirip fans idol korea yang kepo dengan idola mereka!" Ranum menghembuskan nafas kasar sambil meminum  lemon tea kasar.

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang