Twenty One

1.4K 98 1
                                    

~

RUANG BK

Rizki dan Ridho akhirnya bisa menginjakan kaki kembali di ruangan yang konon katanya sangat di takuti oleh para Siswa. Dahulu sih, sewaktu mereka berada di Sekolah Menengah Pertama, sudah menjadi langganan mereka berada di Ruangan BK seperti sekarang.

"Do! Ruangan BK SMA lebih enak deh dari Ruangan BK SMP kita dulu deh hahaha." Rizki berbisik kepada Ridho. Karena memiliki jiwa yang sangat santuy, dengan bodohnya, mereka memilih membandingkan Suasanan Ruang BK sekolah mereka sekarang dengan yang dahulu.

"Lah Iya juga, Dingin ini mah AC nya, jadi ngantuk deh." Dengan tidak berdosanya Ridho membalas berbisik kepada Rizki.

"Jadi inget waktu SMP dulu."Rizki mengingat kejadian masa lalunya.

"Iya, Sekarang udah Taubat ya? HAHAHAHA"Ridho tertawa bersama kembarannya.

"GOBLOK RIDHO!" Balas Rizki, tapi ada benar nya juga sih Ridho.

Mereka asik tertawa sampai tidak menyadari, kebisingan yang mereka buat akhirnya memancing amarah Pak Suntoso yang baru masuk ke Ruangan ini marah. Iya, Guru BK yang menarik si kembar dari parkiran ke ruangan ini.

"DIAMM! KALIAN INI TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN?!" Bentak Pak Suntoso membuat si kembar terdiam.

"Kenapa telat?!" Tanya Pak Suntoso ketus.

"Telat Bangun Pak." Jawab Ridho Singkat, tanpa menatap Pak Suntoso.

"GIMANA BISA KALIAN TELAT BANGUN? HAH?!"

"Yaa kita juga manusia Pak, bisa ngelakuin kesalahan juga." Rizki mulai enggan menanggapi, Rikzi sudah paham arah pembicaraan Pak Suntoso saat ini. Pasti ada hubungannya dengan tingkah laku mereka di masa lalu, Pak Suntoso ini memang sangat sensitif jika membicarakan Riwayat kenakalan yang di perbuat oleh si kembar di sekolahnya terdahulu.

"SAYA TIDAK PEDULI! SAYA TIDAK INGIN MELIHAT KALIAN TELAT SEPERTI TADI LAGI! PATUHI TATA TERTIB YANG BERLAKU!" Bentak Pak Suntosi kepada si kembar yang disusul helaan nafas mereka.

"Pak, kita baru telat sekali loh, baru hari ini." Rizki memutar bola mata malas.

"SAYA TIDAK PEDULI! INI ADALAH PERINGATAN! JANGAN SAMPAI KALIAN MENGU-"

"STOPPP!" Teriak Si kembar bersamaan, memutus perkataan Pak Suntoso.

"Tidak.. Perlu.. Membahas.. Kami.. Di Masa Lalu!" Rizki menatap tajam Pak Suntoso dan menekan setiap kata dalam perkataannya.

"Saya hanya memperingatkan!"

"Tapi kami tidak perlu itu! Bapak terlalu melebih - lebihkan keadaan!" Ridho ikut menatap tajam Pak Suntoso.

"Apa yang salah? Kalian tidak punya sopan santun ya?! Kok berani memotong perkataan saya tadi?!" Pak Suntoso masih berusaha menyudutkan si kembar.

Rizki memberikan smirk nya, "Untuk apa kami berperilaku sopan dan santun kepada anda yang tidak pernah menghargai proses yang sudah kami perbuat?!"

"Berani kalian sama sa-"

"Bapak terlalu membuang - buang waktu! Berikan Sanksi sesuai pelanggaran yang kami buat hari ini! Berikan hukuman jika memang harus kami menerimanya! Jika tidak ada, kami pamit dari ruangan ini!" Ridho kembali memotong perkataan Pak Suntoso.

Rizki dan Ridho bangun dari duduknya, menatap Pak Suntoso yang terdiam.

"Okey? Tidak ada? Kalau begitu kami pamit dari sini!" Rizki dan Ridho berjalan begitu saja keluar dari Ruangan BK.

Rizki dan Ridho sangat tidak suka apabila ada yang mengungkit masalalu mereka termasuk pak Suntoso yang sering memperingatkan mereka, padahal mereka tidak pernah berbuat ulah sama sekali, yang mereka lakukan adalah mengharumkan nama baik SMA 13 Nusa Jaya ini dengan segudang Prestasi mereka.

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang