Twenty Eight

1.5K 101 10
                                    

~

Danny memasuki ruang intensif tempat Ridho berada, dia memakai baju khusus, dia berjalan perlahan menghampiri Ridho yang masih berbaring lemah dengan banyak alat - alat medis di badannya.

"Hai Do.." Danny menggenggam pelan tangan Ridho.

"Gimana? Udah lama kan tidurnya?"

"Nggak ada niatan mau bangun? Lu nggak capek tidur terus?"

"Do..."

"Rizki juga kecelakaan Do, lu pasti tau kan?"

"Hebat ya kalian, kecelakaan aja barengan kek gini.."

"Do.. kita semua pengen lu membaik, kumpul bareng lagi sama kita."

"Ranum dan Riri akan membantu mencari siapa pelakunya, lu tenang aja ya."

"Do.. hikss.."

"Masa gue dari tadi ngomong nggak di sautin sih? Huhuhu." Tidak tersadar Danny meneteskan air matanya.

Sebenarnya Danny lelah, dia kurang tidur, karena Ranum dan Riri yang akan absen untuk menjaga Rizki dan Ridho hari ini, dia tidak bisa berganti shift. Sedari kemarin, Rizki kecelakaan sampai hari ini, dia masih belum balik dari rumah sakit, terlebih kedua orang tua si kembar yang berpamitan untuk pergi ke luar kota terlebih dahulu karena urusan pekerjaan. Hanya Danny lah sekarang yang tersisa.

Setelah mengobrol dengan Ridho, Danny keluar ruangan untuk menjenguk Rizki di ruangan lain, walau di satu lantai yang sama, tapi ruangan si kembar ini bersebrangan.

Saat Danny berjalan keluar ruangan menuju ruangan rawat inap Rizki, tidak sengaja dia menabrak seseorang.

"Awss!" Ringis seseorang perempuan lalu jatuh terduduk.

"Aduh! Sorry - sorry, lu gapapa kan?" Danny membantu perempuan yang dia tabrak itu berdiri.

"I-iya gapapa kok.."

"Loh? Lauren?!"

"Hah? Bentar... Danny? Lu ngapain disini?"

Lauren merupakan murid dari sekolah yang sama dengan mereka, dia merupakan anak dari ekskul dance, dan perempuan incaran Danny.

"Itu.. si kembar.."

"Sakit??!"

"Kecelakaan.."

"Astaga!"

Setelahnya, mereka berdua mengobrol di depan ruangan Rizki. Sebenarnya kedatangan Lauren ke rumah sakit itu untuk mengantarkan ibu nya yang akan check up. Danny menceritakan semua kejadian yang menimpa si kembar akhir - akhir ini, Lauren pun menjadi tahu alasan kenapa si kembar dan teman - temannya yang populer itu tidak masuk sekolah beberapa hari ini.

~

Sekarang Ranum dan Riri sedang berada di sebuah Cafetaria. Dia sedang menunggu kedatangan Ryan. Setelah hampir 30 menit mereka menunggu, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang.

"Sorry telat, macet parah tadi!" Seorang lelaki dengan perawakan tinggi, putih dengan badan proporsional terlihat dari otot - otot lengannya serta bahunya yang lebar.

"Iya gapapa Ryan, duduk dulu aja." Ranum tersenyum kecil.

"Thank Ra, btw gimana kondisi Rizki? Gila, gue nggak nyangka, kemarin padahal dia mau Dateng nemuin gue, tiba - tiba dapet kabar dia kecelakaan." Ryan langsung membuka obrolan.

"Sebelumnya kenalin dulu, Riri ini Ryan, Ryan ini Riri..." Ryan dan Riri saling tatap, Riri hanya tersenyum, "Salam Kenal ya."

"Salam kenal juga, gue udah tahu Lo kok."

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang