Twenty Five

1.5K 101 8
                                    

~

Saat Ini Si kembar sudah sampai di salah satu Café dengan angkringan di tengah kota, Situasi Jalanan cukup ramai malam ini, seperti biasa, si kembar terlihat memakai baju kembar, dengan kaos hitam dan jacket denim biru, serta celana levis biru, Topi hitam dan sepatu warna putih. Tinggal pakai masker hitam aja sih, udah mirip oppa - oppa korea hehe.

"Disini tempatnya?" Ridho bertanya kepada Rizki yang tengah sibuk dengan Ponselnya, seperti tengah mengabarkan seseorang.

"Heem.." Rizki hanya membalas dengan deheman kecil.

"Yaudah ayo masuk, keburu nggak dapet tempat. Eh lu nggak ajak Danny?" Tanya Ridho sambil asik melihat kesekitar, sebenarnya di depan Café terdapat angkringan, yang cukup ramai. Setelah di pikir - pikir, kenapa Rizki tidak mengajaknya kesana saja? Sok -sok an nongkrong di Café.

"Hah? Danny?" Rizki mengerutkan dahinya, nggak tau aja, Rizki sudah janjian dengan Ranum hehe.

"Iya, telfon aja, suruh kesini, masa berdua doang sama lu, bosen." Ridho menyilang tangannya di depan dada.

"Anjir ya lu! Ayo masuk, nanti Danny gue kabarin." Rizki berjalan memasuki Café disusul Ridho di belakangnya.

Saat memasuki Café, Rizki langsung berjalanb kesalah satu meja yang sudah terdapat dua orang perempuan yang sedang asik bercengkrama.

"Hey! Kalian disini juga?" Ceritanya gimmick, sambil menepuk salah satu perempuan disana.

"Hey! Loh, kalian ngapain?!" Perempuan yang ternyata adalah Ranum setelah di tepuk langsung menjawab dengan nada excited. Tercium sudah bau - bau pasangan prik, bisa banget gimmicknya.

"Cari angin sih kesini hehe." Rizki menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal itu.

"Sini gabung!" Ranum langsung mempersilahkan si kembar untuk bergabung. Terlihat Ridho dan Riri menjadi canggung dan sedari tadi memilih diam.

Setelah asik mengobrol, sebenarnya Rizki sama Ranum aja sih, rencana selanjutnya adalah, Rizki dan Ranum harus meninggalkan Ridho dan Riri, agar mereka bisa berbicara berdua dengan leluasa.

"Ki, anter gue ke depan sebentar yuk?" Ranum memberi kode kepada Rizki.

"Hah? Ayo - ayo, gue juga sekalian mau ngehubungin Danny." Rizki langsung bangun dari duduknya, lalu membawa tangan Ranum ke gandegannya.

"Bentar ya guys, sebentar aja!" Ranum bicara sambil berjalan, karena dirinya di tarik oleh Rizki.

Tiba - tiba suasana menjadi senyap. Tidak ada obrolan, tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka saling menundukkan kepala, tidak berani saling menatap.

Ridho menghembuskan nafas kasar, "Ri?"

Riri yang di panggil terlihat kaget dan gugup, "Iya?"

"Ini harus di selesain nggak sih? Sebenarnya gue tahu, Rizki dan Ranum sengaja rencanain ini."

Riri masih terdiam, tidak merespon.

"Mereka mau kita selesaikan masalah ini Ri, ayo bicara sama gue, lo kenapa? Kalau lo cuman diam, gue nggak akan paham." Ridho berusaha membujuk Riri.

"Gue nggak bisa Do, udah ya, gue mau balik." Riri langsung bangun dari duduknya, dan hendak keluar Café, namun tangannya tertahan oleh Ridho.

"Lepass Do!" Riri berusaha melepaskan cengkraman di tangannya.

"Sebentar aja Ri.." Lirih Ridho.

"Enggak bisa! Lepas!" Riri menghentakkan tangannya, sehingga cengkraman tersebut terlepas, Lalu Riri sedikit berlari keluar Café.

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang