Eleven

1.8K 106 3
                                    

Hi guys!
Sesuai pemberitahuan di awal, bahwa cerita ini akan di revisi dari segi pemeran dan tata bahasa. Enjoy!👋

Happy Reading 😘💚

~

Setelah melewati 3 hari dengan latihan yang cukup melelahkan, akhirnya sampai juga pada hari puncaknya. Banyak hal yang mereka takuti, entah takut nanti demam panggung, salah lirik, atau mungkin tiba - tiba suara mereka 'Crack' di tengah - tengah lagu. Biasa sebelum naik ke panggung kita overthinking dulu.

Walau latihan yang cukup intensif, Mereka tetap menjaga pita suara kok, hampir 2 minggu mereka puasa makan gorengan dan minum - minuman dingin, dan 3 hari terakhir, Bu Sinta sering membuatkan mereka air jahe. Katanya sih untuk menjaga pita suara mereka.

Ini Kompetisi pertama Ranum membawa nama sekolah barunya, jujur ada beban tersendiri untuk Ranum. Harusnya Ranum yang gugup bukan? Tapi kalian salah, Si kembar lah yang sedari tadi gugup. Bahkan Si kembar tidak lelah mondar - mandir di hadapan Ranum dan Riri. Katanya mereka gugup.

"Hey! Kalian gak capek? Duduk sini, nanti riasan nya luntur loh." Riri menyuruh si kembar untuk duduk, pusing juga melihat kedua anak itu mondar - mandir.

Iya, jadi sekarang mereka sedang berada di backstage. Setelah melakukan Gladi Resik dan Cek Sound, 2 jam yang lalu, setelahnya mereka menuju backstage kembali untuk make up dan dress up. Dan sekarang, mereka sedang menunggu giliran untuk tampil.

Rizki dan Ranum tampil lebih dahulu di urutan ke 11 lalu di urutan tampil 15 ada Ridho dan Riri. Ranum sedang menggunakan Earphone untuk menenangkan diri. Namun focus nya buyar melihat si kembar yang kelewat gugup.

Rizki mengusap wajahnya kasar. "Gak bisa Ri, aduh tumben banget gue gugup gini deh."

"Bener Ki, gue juga! Aduh gue kenapa jadi panas dingin gini sih?" Ridho akhirnya duduk di samping Riri. Dengan sigap, Riri memberikan botol air mineral kepada Ridho.

"Sini Ki, duduk dulu." Ranum yang melepaskan earphone dan menepuk - nepuk bangku kosong di sampingnya. Rizki akhirnya nurut.

Ranum tersenyum. "Liat gue Ki." Rizki nurut. "Everything it's gonna be fine, okay?" Rizki lagi - lagi mengangguk. Ranum mengambil tangan Rizki dan membawanya kedalam genggaman.

"Tenang ya? Apapun hasilnya, kita udah nampilin yang terbaik kok?" Ranum mengelus tangan laki - laki tersebut dan terlihat mulai lebih tenang.

Riri pun melakukan hal yang sama. Dia mengusap punggung Ridho pelan. "Kita udah berusaha semaksimal mungkin, sisanya kita serahin sama yang di atas ya?" Duh adem banget kalau kayak gini. Biasanya kan Cewek yang gugup, dan cowok yang menenangkan.

"Kita berdoa yuk? Supaya gue juga lebih tenang." Rizki menggenggam tangan Ranum, lalu Ranum menggengam tangan Ridho, dan Ridho menggenggam tangan Rizki. Mereka membuat lingkaran sambil berpegangan tangan.

"Semoga perjuangan kita gak sia - sia ya guys." Ridho menatap abang dan teman - temannya. Lalu mereka semua mengangguk dan menutup mata sesaat. Setelahnya mereka berpelukan dan saling menyalurkan ketenangan.

Rizki dan Ranum akhirnya memakai earphone bersama. Sebelah - sebelah gitu gengs. Mereka mendengarkan lagu yang akan mereka nyanyikan, dan sesekali mendengarkan rekaman suara mereka sendiri saat gladi tadi.

Ridho dan Riri tidak jauh beda, mereka sedang berdiskusi, mungkin ada killing part yang bisa mereka lakukan yang bisa menambah point mereka nanti. Saat mereka sedang focus dengan kegiatannya masing - masing. Tiba - tiba seorang masuk ke backstage mereka.

"Hi guys!"

"Loh Danny?" Mereka semua kaget, jangan bilang dia bolos? Secara kan ini masih hari sekolah dan ini masih jam sekolah juga.

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang