Twenty

1.6K 100 1
                                    

~

"Ra.. Lo beneran gapapa kan?" Rizki bertanya sambil berjalan dari arah dapur membawa segelas air putih untuk Ranum.

Ranum masih terdiam, Jika kalian bertanya apakah Ranum masih shock akibat kejadian tadi? Setengahnya mungkin iya, namun yang membuat Ranum lebih kaget lagi adalah penampilan Rizki yang ada di hadapannya saat ini.

Ranum menatap Rizki yang sedang menatapnya khawatir, tiba - tiba pipinya memerah. Ridho turun dari lantai 2 membawa sebuah kaos hitam di tangannya.

"Dia nggak okey kalau lo masih shirtless anjir!" Ridho melempar kaus hitam kepada Rizki.

Rizki terdiam sejenak, loh? Jadi sedari tadi dia tidak menggenakan baju? Dih, Baru Sadar dia.

"Pakek goblok!" Ridho menoyor kepala Rizki.

"Kok Lo nggak bilang sih tadi??!" Rizki memukul pinggul Ridho.

"GUE UDAH TERIAK YA TADI!" Ridho tidak terima pinggulnya di pukul Rizki, enak aja, dia yang salah soalnya.

Rizki langsung salah tingkah dan memakai kaus yang diberikan Ridho. Oleh karena itu, Ranum tidak baik - baik saja, bagaimana bisa? Melihat pemandangan indah tadi? Bahkan ketika Ranum di peluk oleh Rizki tadi, dia menahan jeritan di dalam dirinya.

Di pikiran Ranum saat ini adalah, kok bisa ya perut Rizki kotak - kotak kayak gitu? Kalau Ranum tidak salah sih, ada 4 kotak? Oke skip.

"Sorry ya aduh - aduh." Rizki merapihkan bajunya.

"Gue baru beres mandi tadi hehe." Rizki menggaruk lehernya canggung.

"Iya gapapa." Ranum tersenyum kikuk.

Di lihat Rizki sudah sadar dari kebodohannya, Ridho memilih untuk ke dapur, jujur perutnya saat ini lapar, dan dia sangat yakin bahwa Rizki sudah selesai memasak tadi, jadi dia meninggalkan Rizki dan Ranum berduaan di ruang tamu. Tsundere banget memang mas Ridho ini.

"Lo beneran gapapa kan Ra? Gue telat nggak tadi?" Rizki masih khawatir.

"Iya gapapa Ki, makasih ya tadi dan maaf udah buat luh emosi." Ranum merasa bersalah.

"Gue juga mau minta maaf, jadi lepas kontrol gitu hehe."

"Itu spontan? Atau emang lo sering kelahi kayak gitu sih?" Jujur Ranum penasaran perihat Rizki yang mengamuk tadi, selama dia kenal Rizki, Ranum tidak pernah melihat Rizki berkelahi dengan siapapun. Soalnya anaknya biasanya tuh receh, random gitu.

"Gue dulu anak Karate sih." Ucap Rizki malu.

"Widih! Masih lanjut?"

"Udah enggak hehe."

"Kenapa?"

"Di keluarin waktu itu sama coach nya, pas dia tahu kalau gue sering salah gunain ilmu karate buat tawuran bareng Ridho juga." Sebenarnya Rizki malas cerita tentang masa lalunya, namun untuk Ranum, nggak apa lah ya. Apa sih yang enggak buat ayang, ahay.

"Hah? Lo sering tawuran?!" Ranum menatap tidak percaya Rizki, masa iya? Tampang seperti Rizki sering tawuran? Soalnya tampang muka - muka kalem gitu loh, tau kan?

"Iya, tanya Ridho kalau nggak percaya. Tapi tenang, itu masa lalu kok, gue udah taubat dan dapet teguran dari tuhan juga hahaha." Rizki berusaha mentertawakan masa lalunya.

"Makasih ya lo udah mau berubah, dan ada sampai di titik ini." Ranum tersenyum kecil kearah Rizki.

Deggg..

Rizki terdiam, seperti ada pukulan di dadanya, dan badannya tiba - tiba menghangat.

"Makasih juga akhirnya Lo bisa jadi versi terbaik dari diri Lo sekarang, senang bisa kenal Lo sekarang." Rizki masih terdiam dibuat Ranum.

The Love Story Of The Twins [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang